Al-Ayyamus Shodaqoh sebagai sumber dana jihad fii Sabilillah.
Tiap-tiap Hari Ahad Kliwon, murid-murid Shiddiqiyyah melaksanakan kegiatan yang dinamakan dengan Al Ayyamus Shodaqoh Li Ahlit Thoriqoh Shiddiqiyyah atau Hari Bershodaqoh bagi Ahli Thoriqoh Shiddiqiyyah. Alayyamus ini disandarkan kepada hari kelahiran Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah Syech Muchtarulloh Al Mujtaba Mu'thi yang Lahir pada Hari Ahad Kliwon.
Acara Alayyamus dilaksanakan dengan membaca doa Kautsaran disamping wajib membawa shodaqoh mensyukuri kelahirannya masing-masing sesuai kemampuan dan keikhlasanya. Dana alayyamus digunakan antara lain untuk :
- Santunan anak yatim-piatu dan orang-orang yang membutuhkan
- Digunakan untuk membiayai pembangunan-pembangunan seperti Jamiatul Mudzakkirin, Baitul Ghufron, baitus shiddiqin, dll
- Digunakan untuk biaya operasional perjuangan jihad fi Sabilillah.
Mekanisme Alayyamus shodaqoh :
- Tiap-tiap murid Shiddiqiyyah mensyukuri hari kelahirannya masing-masing. Yang lahir hari Senin, maka tiap hari Senin Bershodaqoh sesuai dengan kemampuan. Yang lahir hari Selasa, maka tiap hari Selasa Bershodaqoh menurut kemampuan nya juga. Yang lahir hari Rabu juga Bershodaqoh tiap-tiap hari Rabu sesuai dengan kemampuan. Begitu seterusnya yang lahir hari Kamis, Jumat, Sabtu maupun Ahad juga Bershodaqoh setiap hari kelahirannya.
- Shodaqoh pada tiap-tiap hari kelahirannya itu disimpan dalam suatu tempat, dikumpulkan pada saat malam Ahad Kliwon yaitu pada saat ada kegiatan alayyamus shodaqoh.
- Jika tiap-tiap pribadi melaksanakan alayyamus ini betapa besar dana yang terkumpul untuk perjuangan dan kegiatan sosial tanpa pernah ada rasa keberatan apalagi keterpaksaan. Bukankah shodaqoh hari kelahiran adalah ungkapan rasa syukur yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
Misalnya dalam komunitas Jam'iyah Kautsaran beranggotakan 20 orang. Tiap-tiap hari kelahirannya masing-masing bershodaqoh Rp. 5.000,- maka dalam satu bulan akan terkumpul :
@ Rp. 5.000,- x 4 x 20 = Rp. 400.000,-
Jika 1 Kabupaten ada 10 kelompok Kautsaran maka dana yang terkumpul :
Rp. 400.000,- x 10 = Rp. 4.000.000,-
Subhanallah Alhamdulillah astaghfirullah, betapa dahsyatnya shodaqoh yang kecil-kecil kalau dikumpulkan ternyata menjadi besar. Pak Yai pernah Dhawuh bukankah gunung yang demikian tinggi dan besar itu ternyata terdiri dari kumpulan butiran-butiran pasir. Bukankah air laut yang demikian luas dan dalam itu ternyata kumpulan dari tetesan-tetesan air.
Muncul pertanyaan, Bagaimana jika di daerah kami tidak ada kelompok Kautsaran? Daerah yang tidak ada kelompok Kautsaran, maka alayyamus tetap bisa dilaksanakan. Caranya menggabungkan diri dengan tempat-tempat yang ada kegiatan alayyamus-nya. Kalau tidak sempat datang, Shodaqoh alayyamus bisa dititipkan. Kalau tidak sempat titip shodaqoh alayyamus bisa ditransfer. Asal ada kemauan pasti ada jalan.
Bukankah mensyukuri hari kelahiran itu adalah rasa syukur yang paling fundamental. Nikmat apapun tidak akan pernah kita terima dan tidak akan pernah kita rasakan manakala kita tidak dilahirkan ke dunia ini.
Hari kelahiran adalah hari kejayaan kita, hari yang dahsyat. Begitu dahsyatnya hari kelahiran kita ini sampai-sampai alam semesta beserta isinya tidak mampu membendung atau menghalang halangi kelahiran kita di dunia ini.
Selamat Bershodaqoh di hari kelahiran masing-masing.
Bagaimana menurut Anda.
(***471)
Subchanalloh Alhamdulillah Astaghfirulloh
BalasHapusmantaab..
MaturSuwun atas pengingatnya,
sami-sami Dulur
HapusSangat sesesuai dengan kaidah memang bersyukur itu wajib teruts mensykuri keberadaan diri pribadi
BalasHapusmakasih Gan saling ingat mengingatkan
HapusSubhanalloh alhamdulillah Astaghfirulloh🙏
BalasHapus