Lakon hidup manusia di dunia ini terbagi menjadi 3 lakon :
- Lakon Awal
- Lakon Tengah
- Lakon Akhir
Lakon awal adalah lakon kelahiran manusia di muka bumi ini. Ibarat sebuah buku, lakon awal adalah sampul kehidupan bisa dikatakan cover dari buku kehidupan. Sedangkan lakon tengah adalah kehidupan itu sendiri dimulai dari fase setelah kelahiran sampai dengan mati. Adapun lakon akhir yaitu kematian atau lakon mati.
Lakon Lahir
Lakon merupakan lakon awal kehidupan manusia. Kelahiran adalah kejayaan. Kelahiran adalah anugerah. Dikatakan kelahiran adalah kejayaan karena dengan kelahiran itu merupakan awal dari segala kehidupan. Saat saat kejayaan hidup berada pada saat kelahiran. Begitu dahsyatnya saat kelahiran ini sampai-sampai jagad raya alam semesta ini tidak mampu menghalang halanginya. Inilah yang disebut anugerah besar dan manusia akan menerima anugerah demi anugerah dalam kehidupannya. Lakon Lahir tidak terjadi begitu saja ada proses yang mengawalinya, diawali dari pertemuan sperma dari seorang laki-laki dan sel telur dari seorang wanita. Pertemuan sperma dan sel telur inilah yang kemudian menjadi Nutfah, lalu menjadi mutghoh, lalu menjadi alaqoh sampai berbentuk janin sempurna dalam alam rahim ibu.
Sebelum semua itu terjadi dimanakah sesungguhnya manusia itu ada? Sebelum semua itu terjadi sesungguhnya manusia itu berada di dalam alam ketiadaan tanpa batas. Proses itu berawal dari matahari mancarkan sinarnya ke muka bumi. Sinar matahari yang membawa daya dan berat itu menyinari bumi sehingga bumi menjadi panas dan permukaan air laut mengeluarkan uap air. Uap air itu lalu diterbangkan oleh angin digiring ke suatu tempat dengan suhu tertentu, maka uap air tadi terurai menjadi butiran-butiran air hujan. Dengan air hujan ini, bumi yang tadinya mati tumbuhlah macam-macam tumbuh-tumbuhan. Dari tumbuh-tumbuhan itu maka muncullah buah-buahan yang segar dan lezat.
Tumbuh-tumbuhan itu dimakan manusia dan hayawan-hayawan. Sari-sari makanan yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan diproses didalam tubuh manusia sebagian diolah menjadi darah merah dan darah putih. Sebagian diolah menjadi spermatozoa (sperma) pada laki-laki dan ovum (sel telur) pada perempuan. Pertemuan sperma dan sel telur inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya janin yang menjadi cikal bakal manusia.
Dalam Proses kelahiran inilah sekali lagi Allah tunjukkan anugerah-Nya. Proses kelahiran adalah proses yang sulit membutuhkan bantuan keahlian khusus, apakah itu dokter, bidan atau bahkan dukun bayi. Rasa was-was, harap-harap cemas, takut, khawatir bercampur aduk menjadi satu.
Terjadilah peristiwa tolong menolong dimana pada hakekatnya hidup itu memang harus saling tolong menolong. Si bayi ditolong dokter dan si dokter ditolong oleh si bayi. Dokter membantu secara medis prosesi kelahirannya, si bayi membantu dokter mendapatkan finansial dari keahliannya.
Di awal kelahirannya saja manusia sudah mengalami kesulitan dan akan ditunggu oleh kesulitan-kesulitan berikutnya dalam sejarah kehidupannya. Oleh karena itu tidak mungkin manusia bisa lepas dari kesulitan, sebab dengan kesulitan itulah Allah mendidik ummat manusia untuk tumbuh dan berkembang.
Dunia ini berkembang karena adanya kesulitan. Kesulitan di bidang komunikasi maka melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi. Kesulitan di bidang kesehatan melahirkan ilmu pengetahuan di bidang medis dan kedokteran. Kesulitan pangan, muncullah ilmu pertanian dan lain sebagainya. Bukankah beserta kesulitan itu ada kemudahan.
Begitulah proses kelahiran yang hanya sesat telah berlangsung. Ada tawa, ada tangis, ada haru bercampur menjadi satu. Tangisan sang bayi memancarkan aura kegembiraan bagi keluarga di sekelilingnya.
Lakon hidup
Lakon hidup dimulai setelah fase lakon Lahir terus berjalan sampai datang kematian. Jarak antara lahir sampai mati itulah kehidupan yang sebenarnya. Jarak itu dinamakan umur. Di dalam umur itu manusia berjuang untuk :
- Mengalahkan sayyiat menuju hasanat
- Mengalahkan kedholiman menuju kemaslahatan
- Mengalahkan kebodohan menuju kecerdasan
- Mengalahkan kenistaan menuju kejayaan
- Mengalahkan hal-hal yang tidak baik menuju kepada yang lebih baik, dst...
Manusia mengemban amanah Tuhan sebagai Khalifatulloh di muka bumi ini. Menebar kedamaian, menebar kemaslahatan, menebar Rohmat bagi seluruh alam. Untuk itu Allah mengutus para nabi dan para rosul sebagai contoh dan suri tauladan yang baik. Untuk tersebut Allah menurunkan kitab-kitab suci. Tidak kurang dari 104 kitab suci diturunkan oleh Allah SWT sebagai petunjuk bagi ummat manusia agar menjadi bekal dan acuan dalam hidup dan kehidupan. Namun demikian manusia diberi kebebasan memilih. Apakah memilih jalan tho'at atau memilih jalan kufur. Masing-masing pilihan mempunyai konsekuensi sendiri-sendiri.
Di dalam Al-Qur'an Allah sendiri sampai mengajukan pertanyaan,
Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu
Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan
kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (QS Al-Baqarah ayat 28)
Lakon hidup manusia memang unik. Bagaimana tidak. Ketika dia dilahirkan tidak mempunyai apa-apa, Tidak punya kekuasaan apa-apa. Tidak punya daya dan kekuatan. Kemudian Allah memberi daya dan kekuatan. Diberi mata agar bisa melihat, diberi telinga agar bisa mendegar diberi hati dan perasaan agar bisa berfikir dan lain sebagainya. Namun terkadang sebagian manusia justru mengingkari itu semua. Hidupnya bukan diperuntukkan semaksimal mungkin dalam pengabdian kepada Tuhan-nya justru menentang bahkan kufur akan nikmat-nikmat yang telah diberikan Tuhan kepadanya. Bahkan tidak jarang untuk memenuhi ambisinya manusia tidak segan-segan membuat kerusakan, berbuat aniaya bahkan saling membunuh diantara sesamanya.
Buku Kehidupan
Kehidupan manusia diibaratkan sebuah buku atau kitab. Kelahiran adalah sampul awal dan umur atau usia adalah lembaran-lemaran kehidupan yang dijalani manusia semasa hidupnya. Sedangkan kematian adalah sampul akhir penutup dari buku kehidupan tersebut. Ibarat sebuah buku yang terdiri dari beberapa bab, maka tahun demi tahun dalam kehidupan itulah bab-bab yang harus dilewati. Sedangkan lembaran-lembaran kertas kehidupan yaitu hari-hari yang dilalui. Dalam satu hari ada 24 jam. 24 jam itulah garis-garis dalam setiap lembar buku kehidupan. Akan ditulis apa buku lembaran-lembaran kehidupan ini terserah kepada masing-masing diri. Apakah ditulis dengan kebaikan, kejelekan, ketaatan, keangkara-murkaan. Semua terserah manusia itu sendiri. Setiap pilihan mempunyai konsekuensi sendiri-sendiri.
Allah berfirman di dalam Al-Qur'an Surat Adz-Dzariyat: 56 :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah kepada-Ku”(QS: adz-Dzariyat;56)
Quran Surat Az-Zariyat Ayat 56
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Arab-Latin: Wa mā khalaqtul-jinna wal-insa illā liya'budụn
Terjemah Arti: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Referensi: https://tafsirweb.com/9952-quran-surat-az-zariyat-ayat-56.html
Referensi: https://tafsirweb.com/9952-quran-surat-az-zariyat-ayat-56.html
Quran Surat Az-Zariyat Ayat 56
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Arab-Latin: Wa mā khalaqtul-jinna wal-insa illā liya'budụn
Terjemah Arti: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Referensi: https://tafsirweb.com/9952-quran-surat-az-zariyat-ayat-56.html
Referensi: https://tafsirweb.com/9952-quran-surat-az-zariyat-ayat-56.html
Quran Surat Az-Zariyat Ayat 56
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Arab-Latin: Wa mā khalaqtul-jinna wal-insa illā liya'budụn
Terjemah Arti: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Referensi: https://tafsirweb.com/9952-quran-surat-az-zariyat-ayat-56.html
Referensi: https://tafsirweb.com/9952-quran-surat-az-zariyat-ayat-56.html
Quran Surat Az-Zariyat Ayat 56
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Arab-Latin: Wa mā khalaqtul-jinna wal-insa illā liya'budụn
Terjemah Arti: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Referensi: https://tafsirweb.com/9952-quran-surat-az-zariyat-ayat-56.html
Referensi: https://tafsirweb.com/9952-quran-surat-az-zariyat-ayat-56.html
Sesungguhnya tujuan diciptakan manusia itu adalah untuk beribadah, mengabdi, tunduk dan patuh kepada Allah SWT Tuhan seru sekalian alam. Artinya dengan adanya ibadah itulah maka manusia diciptakan. Sehingga apabila dalam hidupnya manusia lepas dari ibadah maka sesungguhnya dia mengingkari tujuan penciptaannya itu.
Bagaimana agar setiap aktifitas hidup bernilai ibadah?
Agar setiap aktifitas hidup bernilaikan ibadah, maka dalam aktifitas itu harus dibarengi dengan dzikkrulloh, dzikir kepada Allah, ingat kepada Allah. Ingat tentang apa?
1. Ingat akan perintah-perintah-Nya untuk dilaksanakan
2. Ingat akan larangan-larangan-Nya untuk dijauhi
3. Ingat akan nikmat-nikmat pemberian-Nya untuk disyukuri
4. Ingat akan ujian-ujian Nya untuk di sobar-i
5. ingat akan segala sesuatu yang terjadi untuk dijadikan sarana pengabdian kepada Allah SWT.
Dzikir kepada Allah itu perintah
Surat Az-Zariyat Ayat 56 (51:56)
51:55 >>
Mushaf Standar Indonesia:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ ﴿الذاريات : ۵۶﴾
Transliterasi (ID):
wamaa khalaqtu aljinna waal-insa illaa liya’buduuni
Terjemahan Indonesia:
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (QS. Az-Zariyat: 56)
Referensi: https://www.bayan.id/quran/51-56/
Referensi: https://www.bayan.id/quran/51-56/
(bersambung)
Subchanalloh Alchamdulillah Astaghfirulloh maturSuwon infonya,
BalasHapussama-sama gan
BalasHapuslakon kehidupan
BalasHapus