Al Ayyamus Shodaqotu Li Ahlit Thoriqoh Shiddiqiyyah, atau hari bershodaqoh bagi ahli Thoriqoh Shiddiqiyyah ditetapkan tiap-tiap hari Ahad Kliwon. Ahad Kliwon adalah hari kelahiran Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah Syech Muchtaulloh Al-Mujtaba Mu'thi.
Bahwa Allah SWT telah melimpahkan nikmat yang tak terhingga kepada ummat manusia, itu sesuatu yang tidak bisa dipungkiri.Allah Ta'la berfirman pada Surat Luqman ayat 20:
Dan apabila kamu menghitung-hitung nikmatku pastilah kalian tidak akan mampu. Ibaratnya manusi itu sesungguhnya tenggelam di dalam lautan kenikmatan. Setiap aktifitas hidup manusia pasti diliputi dengan lingkaran - lingkaran kenikmatan. Mulai dari bangun tidur, beraktifitas sehari-hari, bekerja, berkarya, berinteraksi sosial dengan masyarakat dan lain-lain sampai manusia tidur lagi semua ada dalam lautan kenikmatan. Hanya kadang-kadang saking banyaknya nikmat tersebut diberikan kepada manusia seringkali manusia lupa atau ingkar terhadap nikmat-nikmat tersebut.
Segala kenikmatan yang diterima oleh ummat manusia bersumber dan berpangkal tolak dari satu nikmat yaitu nikmat lahir dan nikmat hidup. Kesuksesan dalam berkarier, kesuksesan ekonomi, harta benda yang berlimpah, kedudukan tinggi dan lain-lain tidak akan pernah ada dan tidak akan pernah di dapat manakala yang bersangkutan tidak lahir dan tidak hidup. Oleh karena itu bersyukur atas nikamt lahir dan nikmat hidup menjadi sesuatu yang sangat wajib sifatnya.
Bermacam-macam kenikmatan yang telah dikaruniakan oleh Allah SWT kepada kita, sehingga dengan mensyukurinya maka ada rasa kebanggaan dan kenikmatan tersendiri yang kita rasakan. Misalnya para petani yang mendapatkan hasil panen yang melimpah, tidak terkena hama dan penyakit. Kemudian petani tersebut bersyukur dengan bershodaqoh tumpengan dan lain.lain. Ada yang bersyukur karena usaha perdagangannya mendapat keuntungan yang melimpah. Ada yang bersyukur karena jabatannya naik. Ada yang bersyukur karena naik kelas, ada yang bersyukur karena bisa membeli kendaraan baru, bisa membeli rumah baru dan lain-lain.
Pertanyaannya, adakah diantara kita yang mengingat untuk mensyukuri nikmat karena kita dilahirkan di dunia ini ? Pernahkah kita menysukuri nikmat hidup kita yang telah dijadikan oleh Allah sebagai manusia? Padahal Allah SWT berfirma di dalam Al-Qur'an Surat An-Nahl ayat 78 :
Referensi: https://tafsirweb.com/4426-quran-surat-an-nahl-ayat-78.html
Pada ayat tersebut di atas Allah menerangkan tentang awal mula kejadian manusia dilahirkan yang tidak tahu apa-apa dan tidak punya apa-apa dan pada akhirnya diperintahkan untuk bersyukur. Ada manusia yang dilahirkan pada hari Senin, ada yang lahir pada hari Selasa ada yang lahir pada hari Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu dan adapula yang lahir pada hari Ahad dimana semua itu dengan satu maksud "laallakum tasykuruun, agar kamu semua menjadi orang-orang yang bersyukur".
Maka sesungguhnya perintah bersyukur itu diawali dengan mensyukuri nikmat atas kelahiran kita, nikmat telah dilahirkannya kita ke dunia ini sebagai wujud manusia. NIkmat-nikmat lain yang kita syukuri tidak akan pernah ada manakala kita tidak dilhairkan kedunia ini sebagai manusia.
Di dalam Al-Quran Surat Maryam ayat 15, Allah sendiri menghormati hari kelahiran Nabiyyulloh Yahya AS :
Cukup mengherankan ada yang mengatakan bahwa orang puasa hari kelahiran itu adalah Bid'ah Dlolalah, perbuatan Bid'ah yang diancam Neraka, karena tidak ada dasar Al Qur-an dan Hadits Nabi. Kalau keterangan tersebut benar seperti itu maka Nabi Muhammad SAW diancam Neraka juga…! Ini keterangan aneh bin ajaib, katanya tidak ada keterangan dalam Al Qur-an dan Hadits Nabi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar