Cari Blog Ini

Rabu, 04 November 2020

pendidikan

Pendidikan itu adalah sesuatu yang penting, bukan hanya penting tapi Maha Penting. Mengapa? Seandainya tidak ada pendidikan maka Allah SWT tidak akan menciptakan alam semesta ini. Seandainya tidak ada pendidikan, maka Allah SWT tidak akan menurunkan 104 kitab suci di dunia ini, Seandainya tidak ada pendidikan Allah Ta'ala tidak akan mengutus 124.000 Nabi di muka bumi ini. 

Kitab Suci Al-qur'an tersusun dasri 114 surat, Surat yang pertama dinamakan Surat Al-Fatihah, artinya kunci pembuka. Di dalam Surat Fatihah itu ada satu ayat yang bunyinya "Alhamdulillahi robbil 'alamin". Alhamdu artinya segala sifat-sifat yang terpuji. Lillah, milik Allah. oleh karena Allah itu Maha Ghoib maka sifat-sifat yang terpuji itu juga ghoib, tidak terjangkau oleh panca indera manusia. Supaya manusia  dapat mengetahui sifat-sifat terpujinya Allah Ta'ala maka Allah menciptakan alam semesta. Robbil 'Alamin. Robbi itu tarbiyah, tarbiyah itu pendidikan

Pengertian kalimat Alamin mengandung maksud seluruh wujud selain Allah dan sifat-sifat Allah itu dinamakan alam. Ada alam benda, alam tumbuh-tumbuhan, alam malaikat, alam dunia, alam akherat, alam hayawan, alam maunia dan lain-lainnya. Mengapa seluruh alam itu dikatakan sebagai selain Allah. 

bersambung

Selasa, 03 November 2020

Berita dalam gambar

santunan nasional xvi

santunan nasional xvi

santunan nasional xvi

santunan nasional xvi

santunan nasional xvi

santunan nasioanal xvi

gladi bersih satnas xvi

gladi bersih satnas xvi

backdrop satnas xvi

kautsaran komar

rapat team s kades turirejo

rapat team s kades turi rejo

rapat kades turirejo

mantenan via-alfin

mantenan via alfin

mantenan via alfin

mantenan via alfin

mantenan via alvin

mantenan via alfin

mantenan via alvin

mantenan via alvin

jalan jalan ke 1001 cafe bunga

cafe 1001 bunga

ultah icha di 1001 bunga cafe


 

dokumentasi usaha umkm warga bringkang
















 

manunggaling kawula lan gusti

Nafsu Amarah

Dalam hidup dan kehidupan manusia selalu mempunyai harapan dan cita-cita. untuk mewujudkan harapan dan cita-citanya itu bermacam-macam cara dilakukan. Ada yang menggunakan cara-cara yang baik ada yang menggunakan cara-cara yang tidak baik. Cara-cara yang baik adalah suatu cara yang diajarkan oleh agama berdasarkan keimanan dan ketakwaan seseorang terhadap Tuhan nya. Adapun cara-cara yang tidak baik adalah cara-cara yang bertentangan dengan norma-norma agama dan norma-norma hidup di dalam masyarakat.

Orang yang cenderung mengikuti hawa nafsunya di dalam hidup dan kehidupannya, maka orang tersebut bisa dikatakan dikuasai oleh nafsu Amarah. Nafsu amarah adalah nafsu dengan kecenderungan berbuat jahat, melanggar perintah-perintah Allah, melanggar larangan-larangan Allah, melanggar norma-norma kemasyarakatan dan lain-lain.

Diantara tanda-tanda nafsu amarah yaitu :

  • Gampang tergoda oleh nafsu dan syaiton, Nafsu amarah senantiasa menyuruh seseorang untuk berbuat jahat baik dia mengerti atau tidak mengerti bahwa perbuatan yang dilakukan itu jahat atau tidak.
  • Tidak pernah menyesal akan perbuatan jahat yang telah dilakukan, justru terkadang merasa bangga dan gembira. Misalnya, meninggalkan sholat, meninggalkan perintah-perintah Allah, di dalam hatinya tidak ada penyesalan sedikitpun terhadap apa yang dia lakukan
  • Terlalu gembira apabila mendapat nikmat dan keberuntungan dan selalu berputus asa apabila ditimpa kesusahan dan kegagalan.
  • Sifat-sifat yang timbul akibat nafsu amarah ini diantaranya, sifah bakhil (pelit, medit), tamak, serakah, sombong, membangga-banggakan diri, hasud, dengki, dendam, khianat, dusta dan lain-lain.

"Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang" (QS. Yusuf: 53).

Nafsu ini memerintahkan seseorang kepada keburukan. Apabila ia mengajak kepada kebaikan, sesungguhnya di balik kebaikan itu menyimpan maksud yang buruk, maka hasil akhirnya juga buruk. Maka setiap keinginan nafsu harus dicurigai, tidak boleh begitu saja menerima.

Apabila seseorang di dalam hatinya bercokol tanda-tanda tersebut di atas maka termasuk golongan yang dihinggapi oleh Nafsu Amarah. Maka nafsu amarah ini harus dididik, dilatih, dilawan dengan bermujahadah, berdzikir, menimbah ilmu dan lain-lain agar nafsu ini tidak menguasai hati dan fikiran sehingga aktifitas dan tindakannya bisa lebih baik serta tidak melanggar norma-norma agama maupun norma-nrma kemasyarakatan.

Nafsu Lawwamah

Jika nafsu amarah terus dididik, dilatih dan diperjuangkan maka otomatis meningkat menjadi nafsu lawwamah. Di antara sifat-sifat orang bernafsu lawammah ialah :

  1. Mencela kesalahan diri sendiri.
  2. Selalu berfikir (bertafakur) mengenang dosa dan keburukannya.
  3. Rasa takut bila rasa bersalah apabila melakukan dosa dan kejahatan.
  4. Mengkritik terhadap apa jua yg dikatakan kejahatan.
  5. Mudah merasa riya’ iaitu hendak menunjuk-nunjuk kepada orang lain apabila membuat kebaikan.
  6. Mudah merasa sum’ah, iaitu ingin mmperdengarkan atau memberitahu atau menghebahkan kepada orang lain sesuatu kebajikan yg dibuatnya supaya mendapat pujian orang.
  7. Mudah juga merasa ujub, iaitu perasaan dalam hati yang merasakan dirinya lebih baik daripada orang lain, walaupun pada zahirnya ia menunjukkan sifat tawadhu’ atau tidak mahu terkenal atau pemurah. Sifat ini yang paling sukar dihapuskan.
  8. Sifat-sifat mazmumah yang lain dalam hati masih tidak mampu dilawan dan sedang menguasai hatinya.

Tahap nafsu lawwamah terdapat pada kebanyakan orang awam yang zahirnya kelihatan lebih baik daripada orang jahat. Orang yang bernafsu lawammah belum terjamin syurga untuknya, kecuali jika mendapat keampunan dan rahmat Allah s.w.t.

Oleh itu, jalan selamat bagi orang mempunyai nafsu lawwamah ini ialah dengan sentiasa bergaul dengan oran-orang baik dan sentiasa berada dalam lingkungan (suasana) yang baik. Ia hendaklah menjauhi kawan-kawan dan suasana yang tidak baik kerana hatinya mudah tergoda, terpengaruh dan terikut-ikut dengan kejahatan dan kemaksiatan.

Di antara langkah yang boleh dilakukan bagi memperbaiki nafsu ini supaya meningkat kepada nafsu yang lebih tinggi (bukannya menurun ke nafsu ammarah) ialah :

  1. Belajar dan berusaha utk melatih diri bermujahadah bagi melawan hawa nafsu dengan cara menanamkan rasa benci kepada maksiat dan menanam rasa cinta kepada kebajikan dan majlis-majlis ilmu.
  2. Melakukan zikrullah supaya hati lebih lembut.
  3. Berdoa bersungguh-sungguh memohon pertolongan Allah untuk memudahkan ia melawan nafsunya.
  4. Dapatkan  guru mursyid.

"Dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri)" (QS. Al-Qiyamah: 2).

Yang dimaksud dengan an-nafs al-lawwamah adalah jiwa orang Mukmin yang mencelanya di dunia atas kemaksiatan, memandang berat ketaatan, dan memberinya manfaat pada Hari Kiamat. Ketika seseorang memerangi nafsu ini dan ditekan terus supaya nafsu ini ikut kepada suatu yang benar menurut syariat, maka seorang pun takkan mampu mengalahkan nafsu ini. Kemudian nafsu ini akan kembali ke pemiliknya dengan dicela-cela dirinya.

Nafsu Mutmainnah

"Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya" (QS. Al-Fajr: 27-28).

An-Nafs al-muthmainnah adalah yang senang kepada Tuhannya dan ridha terhadap apa yang diridai-Nya. Disifatinya jiwa itu dengan r?d?iyah (rida), karena ketenangannya kepada Tuhannya mendatangkan keridaannya atas apa yang telah menjadi takdir dan qadha. Dengan demikian, bencana tidak membuatnya marah dan kemaksiatan tidak membuatnya berpaling. Apabila hamba rida kepada Tuhannya maka Tuhan pun rida kepadanya.

  • Tenang menghadapi perintah-perintah Allah
  • Tenang menghadapi larangan-larangan Allah
  • Tenan menghadapi apapun yang terjadi di dunia ini

 


 (bersambung)

  ATAS BERKAT RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA   DOA BERSAMA LINTAS AGAMA   JILID I PERSAUDARAAN CINTA TANAH AIR INDONESIA YANG DIJIWAI MANU...