Cari Blog Ini

Selasa, 23 Februari 2021

MENELADANI KESEDERHANAAN DAN KESABARAN BAPAK KHALIFAH NURHADI

 Catatan Haul ke-16 Khalifatus Shiddiqiyyah Bpk. Nur Muhadi 

Ujungpangkah Gresik

Minggu, 21 Februari 2021 Warga Thoriqoh Shiddiqiyyah se Kabupaten Gresik mengadakan peringatan/haul almarhum Bapak Khalifah Nurhadi. Haul kali ini berbeda dari biasanya. Pada tahun-tahun sebelumnya haul selalu dilaksanakan di kediaman Ibu Alimah, istri almarhum di Desa Pangkah Kulon Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik. Karena Pandemi dan pertimbangan-pertimbangan lain, maka pelaksanaan haul dipusatkan di Baitul Ghufron Shiddiqiyyah Desa Karangrejo Kecamatan Ujungpangkah. Semasa hidupnya almarhum punya tinggalan berupa tanah seluas kurang lebih 5.000 m2 berupa area persawahan di Desan Karangrejo Ujungpangkah. Di atas tanah tersebut dibangun Baitul Ghufron dengan ukuran 7 x 10 m. Letak tanah ini berada sekitar 1 km sebelah barat  balai desa Karangrejo. untuk menuju lokasi harus melewati gang perkampungan kemudian melewati area persawahan-persawahan. Kalau musim penghujan akses menuju baitul ghufron agak sulit kalau ditempuh menggunakan kendaraan roda empat. 

Khalifah Shiddiqiyyah Bapak Nur Muhadi
 

Pagi itu, ketika kabut masih tampak menyelimuti tanaman-tanaman padi yang menguning saatnya untuk dipanen. Matahari seakan enggan beranjak dari tempat peraduannya. Beberapa orang dengan penuh semangat mempersiapkan segala sesuatunya sebagai persiapan diadakannya haul di Baitul Ghufron. Ada yang menggelar tikar, ada yang meratakan tanah-tanah urugan di sekeliling baitul ghufron agar bisa ditempati untuk parkir kendaaraan jamaah yang hadir. Ada yang membersihkan kamar mandi dan lain-lain. Ibu-ibu kautsaran putri sibuk dengan penataan konsumsi, snack dan makanan ringan lainnya.

Sekitar jam 8.30 WIB jamaah sudah mulai banyak yang berdatangan. Tampak warga dari Wringinanom, kawasan Gresik paling selatan juga sudah hadir. Wajah-wajah ceria penuh semangat terpancar, senyum simpul menghiasi saat bertatap muka. Wilayah Kabupaten Gresik daratan terdiri dari 15 Kecamatan. Dari ujung paling selatan ada kecamatan Driyorejo, Kecamatan Wringinanom, Kecamatan Kedamean, Kecamatan Menganti, Kecamatan Cerme, Kecamatan Benjeng, Kecamatan Balongpanggang, Kecamatan Duduk Sampeyan, Kecamatan Kebomas dan Kecamatan Gresik. Bergeser ke utara ada Kecamatan Manyar, Kecamatan Bungah, Kecamatan Sidayu, Kecamatan Ujungpangkah dan Kecamatan Panceng yang berbatasan langsun dengan Kabupaten Lamongan. Di seberang laut jawa ada dua kecamatan yang berada di Pulau Bawean yaitu Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak. Dari Total 17 kecamatan di wilayah ini yang ada komunitas warga Shiddiqiyyahnya tecatat di 11 kecamatan walaupun tidak munutup kemungkinan juga ada warga shiddiqiyyah di kecamatan lain.

Hadir dalam kesempatan ini Bapak Khalifah Shiddiqiyyah Amin Jupri dari Tuban. Sebagaimana biasa acara dimulai dengan pembacaan doa Yadullohi alal jamaah dilanjutkan dengan melantunkan syair Pohon Shiddiqiyyah, syair Sumber Kemerdekaan, Ikrar Delapan Kesanggupan. Dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.

Sebagai ciri khas Shiddiqiyyah, S3 shilaturrahmi, santun dan shodaqoh, maka tak lupa pada kesempatan tersebut juga diadakan acara santunan untuk kamu dhuafa, fakir miskin, anak-anak yatim dan yatim piatu. Tidak kurang dari 10 paket santunan telah diserahkan oleh Ketua DPD Organisasi Shiddiqiyyah dan Ketua YPS Cabang Gresik.

penyerahan paket santunan secara simbolis

Dalam sambutannya ketua DPD Orshid Gresik banyak menyampaikan kilas balik sejarah perjuangan almarhum Bapak Khalifah Nurhadi. Dikatakan semasa hidupnya Bapak Khalifah Nurhadi ini dalam satu bulan  mempunyai 36 jadwal kunjungan ke kelompok-kelompok kautasaran. Bukan hanya di wilayah Kabupatan Gresik tetapi juga sampai di Kabupaten Sidoarjo. Dalam kesederhanaan dan dengan kesabaran beliau kunjungi satu persatu kelompok-kelompok kautsaran yang tersebar di seluruh Kabupaten Gresik ini. Tidak jarang beliau datang lebih dulu dibandingkan dengan murid-murid atau jamaah setempat. Bahkan terkadang jamaah yang hadir hanya 4 ampai 5 orang. Beliau pada waktu itu tidak mempunyai kendaraan apapun, untuk bisa menjangkau ke berbagai kelompok kautsaran itu beliau mengajak beberapa murid Shiddiqiyyah yang memiliki sepeda motor untuk bergantian menemani dan mengantar berdakwah. Tercatat ada nama-nama : Bapak Hudaman (almarhum), Amir, Mukhlish, Sucipto, dan Fathrur Rozy, 

sambutan ketua DPD Orshid Gresik

Pernah pada suatu ketika saat Jamiatul Mudzakkirin Ponco Kusumo Malang Selatan diresmikan oleh Mursyid. Sebagai khalifah Shiddiqiyyah beliau harus hadir. Saya diminta untuk menyiapkan kendaraan dan ikut bersama-sama dengan teman Shiddiqiyyah dari Menganti. Ketika sampai di simpang lima Krian arah Mojosari kami sempat-sempatkan untuk bertanya kepada Beliau tantang satu hal yang sangat menggeitik.

"Ngapunten, Pak Nur. Selain sebagai khalifah, njenengan menika suami dari seorang istri, Bapak dari anak-anak, kepala keluarga dari sebuah rumah tangga. Sedaya kalawau ugi tanggung jawab panjenengan. Kados pundi anggenipun mbagi wakdal termasuk memenuhi kewajiban-kewajiban ingkang kedah panjenengan ayahi?"

"Aku merana mrene iki ono sing mrintah, otomatis opo kang dadi tanggungjawabku yo dak pasrahake marang sing paring perintah, yaiku Gusti Allah SWT.  Kowe kudu yakin. Kowe eling duk nalika Ibrahim, Ismail karo Siti Hajar ana ing tengah-tengah padhang pasir banjur Gusti Allah perintah marang Ibrahim supaya mbacutake laku tindhak Mesir utawa Palestina. Banjur Ibrahim pamit karo Hajar saperlu nindhakake perintahe Gusti Allah. Hajar lan Ismail ditinggal ning tengah-tengah padang pasir, kamongko persediaan urip terbates. Hajar ikhlash...... walhasil Gusti Allah paring kanugrahan gede marang Siti Hajar lan Ismail sahingga peristiwa mau dikenang lan diabadikan ingdalem lakune wong ibadah haji lan umroh."

Dengan keuletan dan kesabarannya Bapak Khalifah Nurhadi telah menancapkan tonggak sejarah perjuangan Shiddiqiyyah di Kabupaten Gresik.  Di Wringinanom sudah berdiri gubug untuk dzikkrulloh dalam proses menuju Baitul Ghufron, Di Menganti telah berdiri Jamiatul Mudzakkirin, Di Cerme berdiri Baitul Ghufron, Di Sirnoboyo Benjeng berdiri Baitul Ghufron yang cukup megah, begitu pula di Desa Jogodalu berdiri Baitul Ghufron. Di Desa Karangrejo juga berdiri Baitul Ghufron, bahkan termotivasi oleh dhawuh-dhawuh beliau sang khalifah Warga Shiddiqiyyah Gresik mampu membeli tanah senilai 2,7 miliar lebih yang akan diproyeksikan untuk Jamiatul Mudzakkirin Yarju Rohmatalalloh di Panceng Gresik.

Acara dilanjutkan dengan pitutur luhur oleh Bapak Khalifah Shiddiqiyyah Amin Jupri dari Tuban. Dalam paparannya beliau menyampaikan sebuah hadist, Wa kafa bil mawti wa idzho”, yang artinya “Cukuplah kematian itu sebagai pengingat” Dari sejarah perjalanan perjuangan Bapak Khalifah Nurmuhadi kita harus bisa mengambil pelajaran-pelajaran. Tonggak-tonggak sejarah peninggalan beliau harus kita rawat dengan baik. Pesan-pesan beliau kita ingat sebagai bahan renungan dan motivasi dalam berjuang menegakkan li'ila likalimatillah, Laa ilaaha illalloh. Beliau juga mengingatkan agar Baitul Ghufon Karangrejo sebagai peninggalan beliau yang bersejarah segara dibangun dengan baik. Karena itu adalah cikal bakal perjuangan. Terutama DPD Orshid Gresik diminta untuk lebih proaktif memperhatikan Baitul Ghufron Karangrejo bila perlu dijadikan skala prioritas agar tidak tertindih oleh program-program yang lain.

suasana di dalam Baitul Ghufron 
Pitutur luhur diakhiri dengan mengutip Hadist Riwayat Abu Hurairah, "idza maatabnu Adama inqotho'a 'amaluhu illa min tsalatsin shodaqsotin jaariyatin, aw ilmin yutnafa'u bihi aw waladin sholihin yad'ulahu." Jika anak Adam meninggal maka putuslah segala amalnya kecuali tiga perkara (yaitu) shodadqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang senantiasa mendoakan orang tuanya. (HR. Muslim No. 1631).

Wallahu'alam Bishowaf, Wassalamu ala manittaba'al Huda. (s3 471). 


 

Numpang Lewat Advertising





 


 



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  ATAS BERKAT RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA   DOA BERSAMA LINTAS AGAMA   JILID I PERSAUDARAAN CINTA TANAH AIR INDONESIA YANG DIJIWAI MANU...