Kautsaran Malam Jumat Legi kali ini, 18 Februari 2021 yang menjadi panitia adalah gabungan dari Kecamatan Manyar-Keboms-Gresik dibawah koordinasi Ibu Yuni Andriana dan Arif Fianto. Adapun di lapangan yang mengkoordinir adalah Mbak Husna dan Mas Andri dari Kecamatan Kebomas. Kautsaran yang biasanya diselenggarakan di makam Raden Santri Bedilan, akibat penerapan PPKM maka dipindahkan untuk sementara waktu di JM Pranti. Sejak adzan isya' berkumandang jamaah sudah mulai berdatangan khususnya dari kecamatan yang menjadi panitia. Mereka sibuk menyiapkan segala sesuatunya agar pelaksanaan Doa Kautsaran dan Baiatan nantinya bisa berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan.
Bapak Khalifah Ahmad Muizzuddin |
Tiga tumpeng nasi kuning tampak menghiasi bagian depan ruangan JM Pranti. Beberapa duz air mineral maaqo disiapkan di depan mimbar utama. Snack atau makanan ringan ditata melingkar sedemikian rupa lengkap dengan air mineral gelas 'merek maaqo". Tampak ketua YPS Cabang Gresik Hanief Junaidi hadir bersama rombongan satu mobil. Sementara di dalam ruangan Andri Kurniawan dan Anas Thohir sibuk mengatur susunan acara di bantu oleh Moch. Saji selaku Bendahara.
Tepat pukul 20.30 WIB acara dimulai dengan membaca doa Yadullohi alal jamaah, dilanjutkan dengan doa mohon perlindungan dari wabah corona bismillah.. bismillah... bismillahi laayudzurru ma'a ismihi syai'un fil ardli walaa fissamaa' wahuwas samiiun 'alim. Bismillahi tsiqotan billahi watawakkalan 'alalloh... laa haula wala quwwata illa billahil 'aliyyil adhiim (tiga kali). Selanjutnya melantunkan syair Pohon Shiddiqiyyah dirangkai dengan syair Sumber Kemerdekaan Bangsa Indonesia dan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Acara pembukaan ini diakhiri dengan Ikrar Delapan Kesanggupan Warga Thoriqoh Shiddiqiyyah.
Sebagai ciri khas Shiddiqiyyah, S3 yaitu shilaturrahmi, santun dan shodadqoh maka acara kautsasran rutin malam jumat legi ini juga diisi dengan memberikan santunan kepada anak yatim dan yatim piatu. Tercatat ada 4 anak yatim yang mendapatkan santunan.
sambutan DPD Orhid Gresik |
Sambutan prakata panitia disampaikan oleh Bapak Santri Aji sekaligus mewakili DPD Organisasi Shiddiqiiyah Kabupaten Gresik. Dalam paparannya disampaikan tentang agenda-agenda kegiatan Warga Shiddiqiyyah Gresik dalam beberapa hari mendatang diantaranya Minggu, 21 Februari 2021 diadakan Peringatan Haul ke-16 Bapak Nurhadi Khalifatus Shidddiqiyyah. Acara ini dilaksanakan di Baitul Ghufron Desa Karangrejo Kecamatan Ujungpangkah Gresik. Pada tanggal 27 Februari 2021 bersamaan dengan al ayyamus shodaqotu li ahlit thoriqoh shiddiqiyyah dilaksanakan acara Bimbingan ke-2 Laa haula wala quwwata illa billah oleh Bapak Khalifah Musta'in Karim dari Mojokerto.
santunan yatim dan yatim piatu |
Menurut Ketua DPD Orshid Gresik, walaupun pandemi Covid-19 tengah melanda tidak boleh kemudian menjadikan alasan bagi Warga Shiddiqiyyah di Kabupaten Gresik untuk tidak melaksanakan kegiatan terutama kautsaran. Apapun yang terjadi kegiatan kautsaran harus tetap berjalan tentu saja dengan menerapkan protokol kesehatan sebagaimana yang dianjurkan oleh pemerintah dengan 3 M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan). Sebagai media dakwah Shiddiqiyyah kautsaran harus tetap terlaksana dalam rangka mengemban amanah dhawuh Beliau Mursyid tentang Penjagaan dan Pelestarian Shiddiqiyyah Indonesia. Disamping fadhilah dan keutamaan kautsaran untuk menyerap nilai-nilai barokah, rohmat dan kemudahan-kemudahan dari Allah SWT.
Tidak kurang dari 150 orang hadir dalam kegiatan tersebut, adapun peserta baiatan jahar tercatat ada 7 orang dan peserta baiatan sirri ada 7 orang. Ruangan JM Pranti yang tidak seberapa luas memaksa jamaah yang hadir menempati teras dan halaman JM. Bahkan beberapa warga ada yang dengan khidmad duduk bersila di pelataran monumen Hubbul Wathon Minal Iman.
Dalam pitutur luhurnya Bapak Khalifah Muizzuddin menyampaikan tentang kemuliaan Bulan Rojab lengkap dengan fadhilah dan amalan-amalan yang bisa dikerjakan di bulan Rojab ini. Berbicara tentang bulan Rojab tidak bisa lepas dari Thoriqoh Shiddiqiyyah, dimana tanggal 27 Rojab ditetapkan sebagai Hari Shiddiqiyyah karena erat kaitannya dengan peristiwa Isro' Mi'roj Nabi Besar Muhammad SAW. Hal ini mengingat peristiwa Isro' Mi'roj sebagai peristiwa yang sangat bersejarah dan monumental yang tidak bisa diterima oleh akal manusia. Dalam peristiwa itu Rosululloh SAW diperjalankan oleh Allah dari Masjidil Haram (Makkah) ke Masjidil Aqsha (Palestina) dan dimi'rojkan ke Shiddrotul Muntaha hanya dalam waktu semalam. Jarak antara Makkah dan Palestina lebih kurang 1500 km, pada waktu itu kalau ditempuh dengan naik onta bisa memakan waktu selama 40 hari. Sedangkan jarak bumi sampai langit 1 (sama'ud dunya) menurut para ahli memakan waktu 500 tahun perjalanan cayaha. Dan Rosululloh SAW menempuh perjalanan dari Masjidil Aqsha sampai dengan langit ke-7 naik ke Shidrotul Mutaha tidak lebih dari sepertiga malam. Sungguh suatu perjalanan yang sangat tidak masuk akal. Oleh karena itu peristiwa isro' mi'roj ini adalah benar-benar ujian bagi ummat Islam pada waktu itu.
Setelah melaksanakan peristiwa isro'mi'roj Rosululloh SAW menceritakan kepada ummat Islam di Makkah. Mendengar paparan tentang isro' mi'roj ini umat Islam di Makkah terpecah menjadi 3 golongan :
Golongan pertama : Tetap yakin dan percaya apa yang dialami oleh Rosululloh SAW adalah kebenaran dan mereka semakin kuat dalam memegang teguh Agama Islma. Golongan ini dipelopori oleh Shohabat Abu Bakar dan Beliau dianugerahi Gelar As-Shiddiq yang menjadi cikal bakal nama Thoriqoh Shiddiqiyyah.
Golongan kedua : ragu-ragu antara percaya dan tidak, antara iman dan kufur. Keimanan dan keyakinan yang kurang kuat menjadikan golongan ini selalu mempertimbangkan faktor logika dan nalar akal pikir. Kebenaran Muhammad sebagai sosok yang dapat dipercaya bahkan mereka sepakat memberikan gelar Al Amin belum cukup bagi mereka untuk menerima kebenaran peristiwa isro' mi'roj.
Golongan ketiga : Langsung Murtad keluar dari Agama Islam mereka menganggap bahwa Muhammad telah gila. Sehingga semakin kuat alasan mereka untuk memusuhi Muhammad SAW.
Oleh karena itu, sambung Bapak Khalifah, peristiwa isro' mi'roj ini benar-benar ujian bagi umat Islam di Makkah pada waktu itu. Selama 11 tahun nabi berdakwah, membimbing umat di Makkah sehingga berhasil merobah pola pikir dan tatanan umat pada waktu itu, yang maksiyat berubah menjadi tho'at, yang dholim berubah menjadi alim, yang kufur berubah menjadi iman yang sayyi'at berubah menjadi hasanat. Dengan peristiwa isro' mi'roj ini diuji oleh Allah sampai dimana tingkat ke-tho'atan umat pada waktu itu sehingga pecahlah mereka menjadi 3 golongan tadi.
Begitu pula halnya dengan Thoriqoh Shiddiqiyyah, 59 Tahun Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah, Syech Muchtarulloh Al-Mujtaba berjuang memunculkan kembali nama Shiddiqiyyah yang sudah tenggelam ratusan tahun lamanya bahkan memfosil (menurut istilah beliau) sampai kemudian dimunculkan kembali. Beliau berjuang tanpa pernah mengenal lelah, harta benda dipertaruhkan bahkan nyawa sekalipun dipertaruhkan untuk menghidupkan dan mempertahankan tumbuh berkembangnya Thoriqoh Shiddiqiyyah di nusantara ini. Berbagai rintangan perjuangan, onak dan duri dihadapi. Tidak jarang beliau harus berurusan dengan penegak hukum bahkan intimidasi dan ancaman nyawa sekalipun beliau pertaruhkan demi Shiddiqiyyah.
Kini setelah 59 tahun berjalan, perkembangan Thoriqoh Shiddiqiyyah tumbuh dan berkembang di nusantara. Berkembang diatas perkembangan. Murid Shiddiqiyyah tersebar di seluruh nusantara, dari Sabang sampai Merauke, dari Alor sampai Pulau Rote. Bahkan Shiddiqiyyah menyebar ke luar negeri sebut saja Malaysia, Singapura, Kanada, Hongkong dan sebagainya. Bak petir di siang bolong, Shiddiqiyyah diuji dengan adanya gerombolan penyebar fitnah yang menyerang Shiddiqiyyah baik dari dalam maupun dari luar. Bahkan gerombolan fitnah ini sudah masuk ke lingkaran ndalem keluarga Beliau. Di sinilah murid-murid Shiddiqiyyah benar-benar diuji, akankah tetap sami'na wa atho'na terhadap Murshid Shiddiqiyyah, ragu-ragu atau justru murtad keluar dari Thoriqoh Shiddiqiyyah.
Sebagaimana isro' mi'roj tekait dengan ujian ini murid Shiddiqiyyah terbagi menjadi 3 golongan. Golongan pertama tetap sami'na wa atho'na tho'at terhadap Mursyid Shiddiqiyyah, golongan kedua ragu-ragu, bimbang dan tidak yakin, golongan ketiga murtad keluar dari Thoriqoha Shiddiqiyyah. Bukan hanya di level murid bahkan merambah sampai ke tingkat Kholifah Shiddiqiyyah. Sehingga ada istilah khalifatul fitnah dan khalifah murtad. Dalam pada itu demi menjaga kelestarian Shiddiqiyyah maka Mursyid menunjuk organisasi-organisasi di lingkungan Shiddiqiyyah untuk menjadi Front Penjagaan dan Pelestarian Shiddiqiyah.
suasana di JM Pranti |
Keutamaan lain daripada bulan Rojab ini adalah mengutip dari kitab Nuzhah al-Majalis wa Muntakhab an Nafa’is tulisan Syaikh ash-Shafuri diterangkan bahwa : Suatu hari Nabiyulloh Isa Alaihis Salam berjalan dan melihat gunung yang bercahaya begitu indah. Lalu beliau meminta kepada Allah, “Ya Allah aku mohon, buatlah gunung ini bisa bicara.” Spontan gunung itu berkata, “Wahai Ruhulloh, apakah yang engkau inginkan?” nabi Isa bersabda, “Beritahukanlah tentang dirimu.” Gunung itupun memberi tahu, “Dalam diriku ada seorang laki-laki.” Nabi Isa kemudian meminta, “Ya Allah, aku mohon keluarkanlah orang yang dimaksud.” Maka gunung itu terbelah dan mengeluarkan orang tua yang bagus wajahnya. Orang tua itu berkata, “Waha Isa, aku adalah salah satu umat Nabi Musa. Aku memohon agar hidup hingga zaman Nabi Muhammad, supaya aku bisa menjadi salah satu umat beliau. Aku sudah beribadah 600 tahun dalam gunung ini.” Kemudian Nabi Isa bertanya kepada Allah, “Wahai Tuhanku, apakah di permukaan bumi ini masih ada orang yang lebih mulia di sisi-Mu daripada orang ini?” Allah berfirman, “Wahai Isa, barang siapa dari umat Muhammad berpuasa satu hari pada bulan Rojab, maka dia menjadi lebih mulia dari orang ini.”
Menurut Syekh Abdul Qodir Al Jailani dalam kitab al-Ghuniyah, Rajab terdiri dari tiga huruf, yaitu Ra’, Jim, dan Ba’. Ra’ adalah Rahmatullah (rahmat Allah), Jim adalah Judullah (kemudahan Allah), dan Ba’ adalah Birrullah (kebaikan Allah). Maksudnya, mulai awal hingga akhir bulan Rajab, Allah SWT melimpahkan (3) tiga anugerah kepada hamba-hamba-Nya, yaitu limpahan rahmat, kemudahan, dan kebaikan dari Allah SWT. Ini menunjukkan kemuliaan dan keagungan dari bulan Rajab.
Di akhir pitutur luhurnya Bapak Khalifah Muizzudin mengingatkan kembali kepada murid-murid Shiddiqiyyah agar senantiasa tho'at terhadap dhawuh-dhawuh Mursyid, sebab kedudukan Mursyid sebagai pembing rohani tidak sama dengan guru-guru yang lain atau ustadz-ustadz, atau kyai-kyai yang lain. Guru Mursyid mempunyai tanggungjawab dunia - akherat terhadap murid-muridnya. "man lam yasykur lin-naas lam yasykur lillah," barangsiapa tidak bersyukur kepada sesama manusia maka pada hakekatnya tidak bersyukur kepada Allah, demikian pengingat Bapak Khalifah.
Mursid Thoriqoh Shiddiqiyyah telah berbuat banyak kepada kita para muridnya. Beliau membimbing kita dari tidak mengerti tentang hakekat kehidupan, sekarang menjadi mengerti. Mursyid membimbing kita murid-muridnya dengan ilmul-haq, ilmul-tauhid, ilmu faham dan lain sebagainya. Ilmu-ilmu ini diajarkan oleh Sang Guru Mursyid dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Lalu sebagai murid apa wujud terima kasih kita kepada Sang Guru. Lebih-lebih sebagai pengurus organisasi, jangan bertanya apa yang diberikan Shiddiqiyyah kepada kita tetapi bertanyalah apa yang kamu persembahkan kepada Shiddiqiyyah sebagai wujud syukur kita kepada Sang Guru.
Jadikanlah pengabdian kalian di organisasi ladang perjuangan sebagai wujud rasa syukur dan terima kasih kita kepada Shiddiqiyyah dan kepada Sang Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah Sang Imamal Muttaqin Syech Muchtarulloh Al-Mujtaba'.
Acara dilanjutkan dengan pelaksanaan Baiat Jahar dan Baiat Sirri. Peserta Baiat Jahar tercatat ada 7 orang dan Baiat Sirri juga tercatat ada 7 orang. Ir. H. Kariadi, M.Ma anggota Dewan Ketahan Shiddiqiyyah DPD Orshid Gresik bertugas memberikan muqoddimah kepada para peserta sebelum di-baiat secara resmi oleh Bapak Khalifatus Shiddiqiyyah Ahmad Muizzuddin dari Mojokerto.
- Barang
siapa yang berpuasa satu hari dalam bulan ini dengan ikhlas, maka
pasti ia mendapat keridhaan yang besar dari ALLAH SWT;
- Dan barang siapa berpuasa pada tgl 27 Rajab 1424/Isra Mi'raj akan mendapat pahala seperti 5 tahun berpuasa;
- Barang siapa yang berpuasa dua hari di bulan Rajab akan mendapat kemuliaan di sisi ALLAH SWT;
- Barang
siapa yang berpuasa tiga hari yaitu pada tgl 1, 2, dan
3 Rajab,17,18,19 Agustus 2004) maka ALLAH akan memberikan
pahala seperti 900 tahun berpuasa dan menyelamatkannya dari bahaya
dunia, dan siksa akhirat;
- Barang siapa berpuasa lima hari dalam bulan ini, insyaallah permintaannya akan dikabulkan;
- Barang
siapa berpuasa tujuh hari dalam bulan ini, maka ditutupkan tujuh
pintu neraka Jahanam dan barang siapa berpuasa delapan
hari maka akan dibukakan delapan pintu syurga;
- Barang
siapa berpuasa lima belas hari dalam bulan ini, maka
ALLAH akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan
menggantikan kesemua kejahatannya dengan kebaikan, dan barang
siapa yang menambah hari-hari puasa maka ALLAH akan
menambahkan pahalanya."
- "Ketika
kami berjalan bersama-sama Rasulullah SAW sebuah kubur,
lalu Rasulullah berhenti dan beliau menangis dengan amat sedih,
kemudian beliau berdoa kepada ALLAH SWT.
- Lalu saya bertanya kepada beliau: "Ya Rasulullah mengapakah engkau menangis?"
- Lalu
beliau bersabda "Wahai Tsauban, mereka itu sedang disiksa
dalam kubur nya, dan saya berdoa kepada ALLAH, lalu ALLAH
meringankan siksa ke atas mereka".
- Sabda
beliau lagi: "Wahai Tsauban, kalaulah sekiranya mereka ini
mau berpuasa satu hari dan beribadah satu malam saja di bulan
Rajab niscaya mereka tidak akan disiksa di dalam kubur."
- Tsauban
bertanya: "Ya Rasulullah,apakah hanya berpuasa satu hari
dan beribadah satu malam dalam bulan Rajab sudah dapat mengelakkan
dari siksa kubur?"
- Sabda
beliau: "Wahai Tsauban, demi ALLAH Zat yang telah mengutus
saya sebagai nabi, tiada seorang muslim lelaki dan perempuan yang
berpuasa satu hari dan mengerjakan sholat malam sekali dalam
bulan Rajab dengan niat karena ALLAH, kecuali ALLAH mencatatkan baginya seperti berpuasa satu tahun dan mengerjakan sholat malam satu tahun." - Sabda
beliau lagi: "Sesungguhnya Rajab adalah bulan ALLAH,
Sya'ban Adalah bulan aku dan bulan Ramadhan adalah bulan umatku".
"Semua manusia akan berada dalam keadaan lapar pada hari kiamat,
kecuali
para nabi,keluarga nabi dan orang-orang yang berpuasa pada bulan Rajab, Sya'ban dan bulan Ramadhan.
Maka sesungguhnya mereka kenyang, serta tidak akan merasa lapar dan haus bagi mereka."
Wassalamu'ala Manittaba'al Huda. Wallahu 'alam bishowaf. (s3 471)
**********
Advertising - IKLAN NUMPANG LEWAT
Dalam rangka menggalang dana untuk pembelian tanah Perluasan JM Pranti maka DPD Organisasi Shiddiqiyyah memproduksi Mug Cantik Istimewa. Mug ini bertuliskan "Murid Shiddiqiyyah Sami'na Wa Atho'na Tho'at Dhawuh Mursyid". Tertulis dengan bingkai melingkar dan di dalamnya bisa di-insert-kan foto profil Anda. Mug ini ditawarkan dengan harga Rp. 25.000,- /pcs. Dengan desain gratis. Minimum order 2 pcs bisa dikirim ke seluruh Indonesia. Harga belum termasuk ongkir. Bagi yang berminat hub. WA : 0812-5766-6475 untuk segera dibantu proses desain and editting.
contoh product mug "Sami'na wa Atho'na |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar