Cari Blog Ini

Selasa, 23 Maret 2021

Kilas Daerah : Organisasi Garda Depan Penjagaan dan Pelestarian Shiddiqiyyah

 KAUTSARAN RUTIN MENGANTI RAYA - GRESIK

Sebagaimana biasa setiap hari Senin malam Selasa Warga Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik selalu mengadakan kegiatan Kautsaran. Kegiatan kautsaran ini dikenal dengan istilah Kautsaran Rutin Menganti Raya sebab yang hadir dari berbagai kelompok yang ada di wilayah kecamatan Menganti dan sekitarnya, seperti warga Dusun Buyuk, Warga Dusun Talun, Warga Dusun Kemorogan Pranti, Warga Desa Hulaan, Warga Bringkang bahkan ada juga warga dari Kecamatan Kedamean juga hadir. 

undangan kautsaran Menganti Raya

 

Jam menunjukkan pukul 20.00 Wib meskipun belum banyak yang hadir acara sudah dimulai oleh Mas Basuni Al-Buntony dengan membuka doa Yadullohi alal jama'ah dilanjutkan syair pohoh Shiddiqiyyah, Syair Sumber Kemerdekaan Bangsa Indonesia dan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tidak lupa disambung dengan Doa Salamun dan Jaljalut Sughro. Lengkap Pembacaan Sholawat Nabi sekaligus Doa Nabiyulloh Ibrohim.

Sebagai wahana Media Dakwah Shiddiqiyyah, maka di setiap kautsaran selalu diberikan tadzkiroh-tadzkiroh pengingat oleh para senior kader-kader Shiddiqiyyah. Dalam kesempatan tersebut memberikan Mauidlotul Hasanah dan memimpin Doa Kautsaran adalah Ir. Kariadi, M.Ma yang biasa kami memanggilnya dengan sebutan Abah Guru.

Sebelum Doa Kautsaran dilaksanakan sebagaimana biasa Ketua DPD Organisasi Shiddiqiyyah Gresik menyampaikan beberapa pengumuman terkait keorganisasian. Dikatakannya bahwa agenda kegiatan keorganisasian dalam waktu dekat cukup padat, diantaranya :

 1. Kautsaran Rutin Malam Jumat Legi

Kautsaran Rutin malam Jumat Legi di Jamiatul Mudzakkirin Pranti, kegiatan rutin yang biasanya dilaksanakan di maqam Raden Santri Sayyid Ali Murtadlo dikareakan masih staus pandemi maka dialihkan di JM Pranti. Posisi Desa Pranti yang berada di dalam lebih memungkinkan untuk mengadakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak orang.
 
Untuk kegiatan Kautsaran malam Jumat Legi ini yang menjadi panitia adalah kelompok Kautsaran Kecamatan Cerme dibawah koordinasi Ibu Kumayatin dan Pak Yazidi. InsyaAllah hadir Bapak Khalifatus Shiddiqiyayh Bapak Munir dari Pasuruan. Dalam kesempatan tersebut juga diadakan Bimbingan Sholawat Nur Dzat.
 
2. Tugas Jaga di Taman Thoriqoh Shiddiqiyyah Kauman-Jaziima Kabuh Jombang

Tugas jaga rutin ini diatur sedemikian rupa dimana setiap daerah yang mempunyai Gubug di Taman Thoriqoh wajib hukumnya utnuk mengirim minimal 4 orang sebagai petugas piket jaga. Tugas jaga di sini bertujuan untuk tetap menjaga kebersihan area taman thoriqoh disampng sebagai wahana shilaturrahmi antar warga pemilik gubug. InsyaAllah Gresik dapat kesempatan jaga bersama dengan Gubug Bali. 

3. Bimbingan Laa Haula

Bimbingan Laa Haula Walaa Quwwata Illa Billah oleh Bapak Khalifah Musta'in Karim sudah memasuki Pelajaran ke-tiga yang insyaAllah akan dilaksanakan pada minggu ke-2 Bulan Apirl (Akhir Bulan Sya'ban)

Dalam kesempatan tersebut Bapak Ketua DPD juga mengingatkan akan pentingnya berorganisasi, sebab organisasilah satu-satunya lembaga yang ditunjuk oleh Sang Guru Mursyid Thoriqoh Shiidiqiyyah untuk mengemban amanah Penjagaan dan Pelestrian Shiddiqiyyah. Dikatakannya, fase perjuangan Shiddiqiyyah kali ini satu-satunya jalan adalah melalui organisasi. Bagi murid-murid Shiddiqiyyah yang sami'na wa atho'na wajib hukumnya untuk berorganisasi. Tidak harus menjadi pengurus, tetapi kewajiban ber-organisasi bagi Murid-Murid Shiddiqiyyah adalah sebuah keniscayaan. 

Di lingkungan Shiddiqiyyah terdapat bermacam-macam organisasi yang didirikan oleh Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah, diantaranya :

1. Organisasi Shiddiqiyyah

Murid-murid Shiddiqiyyah di Seluruh Indonesia bahkan luar negeri dihimpun dalam satu wadah organisasi Shiddiqiyyah. Organisasi Shiddiqiyyah disingkat dengan ORSHID berkedudukan di Pusat Losari Ploso Jombang. Di tingkat provinsi dinamakan DPW, Dewan Pimpinan Wilayah. Di tingkat Kabupaten/Kota dinamakan DPD, Dewan Pinpinan Daerah. 

Dalam perkembangannya Organisasi Shiddiqiyyah mempunyai dua program besar, yaitu Program Pembangunan 2000 Jamiatul Mudzakkirin di Seluruh Indonesia dan Program Pembangunan Pesantren Jati Diri Bangsa Indonesia sebanyak 120 pesantren di 12 Provinsi di Seluruh Indonesia

2. Organisasi Yayasan Pendidikan Shiddiqiyyah disingkat YPS

YPS adalah organisasi yang paling awal didirikan oleh Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah dengan tujuan sebagai sarana dakwah Shiddiqiyyah. Tugas pokok dan fungsi dari YPS ini membidangi kegiatan Dakwah Shiddiqiyyah dan segala sesuatu yang berhubungan dengan ubudiyyah. Program utama YPS adalah mengkoordinir pelaksanaan kelompok-kelompok kautsaran di daerahnya masing-masing, mendirikan BTQ-BTQ (Bustan Tsamrotul Qolbin Salim), mengurus dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan di Masjid Baitus Shiddiqin dan musholla-mushola Baitul Ghufron yang ada di daerah masing-masing. Yang tak kalah penting YPS berkewajiban untuk mengadakan dan memfasilitasi Program Nidhomul Kamilah.

3. Organsasi Jamiyah Kautsaran Putri Hajaarulloh Shiddiqiyyah disingkat JKPHS

Organisasi ini didirikan sebagai upaya untuk membangkitkan semangat muri-murid Shdiiqiyyah agar peduli dan giat berjuang melalui Thoriqoh Shiddiqiyyah. Awalnya Organisasi ini bernama Kautsaran Putri Fatimah Binti Maimun Dewi Ratna Swari Hibatulloh, diambil dari nama Muballighoh pertama di Nusantara yaitu Fatimah Binti Maimun Puteri Sultan Kedah Malaysia yang rela hijrah dari Istananya untuk berdakwah di Nusantara. Makamnya ada di Desa Leran Kecamatan Manyar Kab. Gresik yang dikenal dengan Makam Panjang. Lalu nama kautsaran putri berubah menjadi Kautsaran Putri Fatimah Binti Maimun Haajarulloh sebelum pada akhirnya bernama Jamiyah Kautsaran Putri Hajaarulloh Shiddiqiyyah sampai sekarang. Bidang kegiatannya meliputi pelaksanaan TTBH, peringatan Tahun Baru Hijriyyah di seluruh Indonesia secara stimultan berganti-ganti tempat dan kepanitiaannya.

4. Dhilal Berkat Rohmat Alloh Shiddiqiyyah disingkat Dhibra

Organisasi ini awalnya bernama Dhilal Mustad'afin, artinya perlindungan terhadap orang-orang yang lemah. Organisasi ini bergerak di bidang sosial, diantaranya menyelenggarakan Santunan Nasional di setiap tanggal 17 Robiul Awwal dalam rangka mensyukuri nikmat kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW. Disamping itu Organisasi ini juga membangun Rumah-rumah Layak Huni Shiddiqiyyah sebagai manifestasi rasa syukur atas Nikmat Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Rumah Layak Huni Shiddiqiyyah (RLHS) dipersembahkan buat warga bangsa yang di alam kemerdekaan ini belum bisa menempati rumah yang layak untuk dihuni. Dalam perkembangannya nama Dhilal Mustad'afin diganti menjadi Dhilal Berkat Rohmat Alloh Shiddiqiyyah (DHIBRA)

5. Organisasi Pemudah Shiddiqiyyah disingkat OPSHID

Organisasi ini menjadi wadah bagi pemuda dan pemudi Shiddiqiyyah untuk berkiprah sebagai pelayan-pelayan keimanan, pelayan-pelayan kealaman dan pelayan-pelayan kemanusiaan. Opshid mempunyai program yang spektakuler disamping mendirikan Rumah Pintar Shiddiqiyyah juga secara sistimatis dan masif mengadakan kegiatan jelajah desa untuk memberikan bantuan-bantuan kemanusiaan kepada desa-desa terpencil yang membutuhkan.

Masih banyak organisasi-organisasi yang didirikan oleh Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah agar murid-murid mempunyai wadah perjuangan sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas masing-masing. Ada Taman Thoriqoh Shiddiqiyyah, ada Pesantren Majmaal Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah, ada LP3S, ada Ikhwan dan lain-lain. 
 
Badai Fitnah menggoncang kapal Shdiddiqiyyah

Ditengah-tengah tumbuh dan berkembangnya Thoriqoh Shiddiqiyyah di Nusantara, muncullah badai fitnah yang mengguncang perahu Shiddiqiyyah. Ada upaya-upaya sistematis, masif dan terorganisir yang menginginkan Shiddiqiyyah hancur dan mereka ingin membangun Shiddiqiyyah baru menurut selera mereka. Kelompok ini dinamakan dengan Gerombolan Penyebar Fitnah yang menyebarkan Fitnah secara membabi buta dan menghalalkan segala cara demi kehancuran Shiddiqiyyah. Terhadap kelompok ini Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah memerintahkan untuk membuat garis demarkasi agar murid-murid Shiddiyah yang peduli dan tetap dijalur sami'na wa atho'na tidak terpengaruh dengan gerombolan tersebut. 

Organisasi-organisasi di lingkungan Shiddiqiyyah wajib melakukan sosialisasi-sosialisai dan upaya-upaya selektif agar organisasi dan warga Shdiiqiyyah tidak terprovokasi dengan sepak terjang para gerombolan tersebut. Ini adalah ujian keimanan bagi warga Shiddiqiyyah sebagaimana ujian keimanan yang pernah dialami ummat Islam saat peristiwa Isro' Mi'roj yang dialami oleh Rosululloh SAW.

Acara dilanjutkan dengan mauidlotul hasanah dan doa yang dipimpin oleh Ir. H. Kariadi, M.Ma sebagai anggota Dewan Ketahanan Organisasi Shiddiqiyyah Kabupaten Gresik.
 
Dalam paparannya Abah Kariyadi menyampaikan bahwa semua program organisasi bisa terwujud dan terlaksana dengan baik manakala murid-murid Shiddiqiyyah mau dengan sungguh-sungguh mengamalkan apa yang sudah diajarkan oleh Sang Guru Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah terutama sang murid tidak boleh lepas dari Dzikkrulloh. 
 
 

Selasa, 23 Februari 2021

MENELADANI KESEDERHANAAN DAN KESABARAN BAPAK KHALIFAH NURHADI

 Catatan Haul ke-16 Khalifatus Shiddiqiyyah Bpk. Nur Muhadi 

Ujungpangkah Gresik

Minggu, 21 Februari 2021 Warga Thoriqoh Shiddiqiyyah se Kabupaten Gresik mengadakan peringatan/haul almarhum Bapak Khalifah Nurhadi. Haul kali ini berbeda dari biasanya. Pada tahun-tahun sebelumnya haul selalu dilaksanakan di kediaman Ibu Alimah, istri almarhum di Desa Pangkah Kulon Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik. Karena Pandemi dan pertimbangan-pertimbangan lain, maka pelaksanaan haul dipusatkan di Baitul Ghufron Shiddiqiyyah Desa Karangrejo Kecamatan Ujungpangkah. Semasa hidupnya almarhum punya tinggalan berupa tanah seluas kurang lebih 5.000 m2 berupa area persawahan di Desan Karangrejo Ujungpangkah. Di atas tanah tersebut dibangun Baitul Ghufron dengan ukuran 7 x 10 m. Letak tanah ini berada sekitar 1 km sebelah barat  balai desa Karangrejo. untuk menuju lokasi harus melewati gang perkampungan kemudian melewati area persawahan-persawahan. Kalau musim penghujan akses menuju baitul ghufron agak sulit kalau ditempuh menggunakan kendaraan roda empat. 

Khalifah Shiddiqiyyah Bapak Nur Muhadi
 

Pagi itu, ketika kabut masih tampak menyelimuti tanaman-tanaman padi yang menguning saatnya untuk dipanen. Matahari seakan enggan beranjak dari tempat peraduannya. Beberapa orang dengan penuh semangat mempersiapkan segala sesuatunya sebagai persiapan diadakannya haul di Baitul Ghufron. Ada yang menggelar tikar, ada yang meratakan tanah-tanah urugan di sekeliling baitul ghufron agar bisa ditempati untuk parkir kendaaraan jamaah yang hadir. Ada yang membersihkan kamar mandi dan lain-lain. Ibu-ibu kautsaran putri sibuk dengan penataan konsumsi, snack dan makanan ringan lainnya.

Sekitar jam 8.30 WIB jamaah sudah mulai banyak yang berdatangan. Tampak warga dari Wringinanom, kawasan Gresik paling selatan juga sudah hadir. Wajah-wajah ceria penuh semangat terpancar, senyum simpul menghiasi saat bertatap muka. Wilayah Kabupaten Gresik daratan terdiri dari 15 Kecamatan. Dari ujung paling selatan ada kecamatan Driyorejo, Kecamatan Wringinanom, Kecamatan Kedamean, Kecamatan Menganti, Kecamatan Cerme, Kecamatan Benjeng, Kecamatan Balongpanggang, Kecamatan Duduk Sampeyan, Kecamatan Kebomas dan Kecamatan Gresik. Bergeser ke utara ada Kecamatan Manyar, Kecamatan Bungah, Kecamatan Sidayu, Kecamatan Ujungpangkah dan Kecamatan Panceng yang berbatasan langsun dengan Kabupaten Lamongan. Di seberang laut jawa ada dua kecamatan yang berada di Pulau Bawean yaitu Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak. Dari Total 17 kecamatan di wilayah ini yang ada komunitas warga Shiddiqiyyahnya tecatat di 11 kecamatan walaupun tidak munutup kemungkinan juga ada warga shiddiqiyyah di kecamatan lain.

Hadir dalam kesempatan ini Bapak Khalifah Shiddiqiyyah Amin Jupri dari Tuban. Sebagaimana biasa acara dimulai dengan pembacaan doa Yadullohi alal jamaah dilanjutkan dengan melantunkan syair Pohon Shiddiqiyyah, syair Sumber Kemerdekaan, Ikrar Delapan Kesanggupan. Dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.

Sebagai ciri khas Shiddiqiyyah, S3 shilaturrahmi, santun dan shodaqoh, maka tak lupa pada kesempatan tersebut juga diadakan acara santunan untuk kamu dhuafa, fakir miskin, anak-anak yatim dan yatim piatu. Tidak kurang dari 10 paket santunan telah diserahkan oleh Ketua DPD Organisasi Shiddiqiyyah dan Ketua YPS Cabang Gresik.

penyerahan paket santunan secara simbolis

Dalam sambutannya ketua DPD Orshid Gresik banyak menyampaikan kilas balik sejarah perjuangan almarhum Bapak Khalifah Nurhadi. Dikatakan semasa hidupnya Bapak Khalifah Nurhadi ini dalam satu bulan  mempunyai 36 jadwal kunjungan ke kelompok-kelompok kautasaran. Bukan hanya di wilayah Kabupatan Gresik tetapi juga sampai di Kabupaten Sidoarjo. Dalam kesederhanaan dan dengan kesabaran beliau kunjungi satu persatu kelompok-kelompok kautsaran yang tersebar di seluruh Kabupaten Gresik ini. Tidak jarang beliau datang lebih dulu dibandingkan dengan murid-murid atau jamaah setempat. Bahkan terkadang jamaah yang hadir hanya 4 ampai 5 orang. Beliau pada waktu itu tidak mempunyai kendaraan apapun, untuk bisa menjangkau ke berbagai kelompok kautsaran itu beliau mengajak beberapa murid Shiddiqiyyah yang memiliki sepeda motor untuk bergantian menemani dan mengantar berdakwah. Tercatat ada nama-nama : Bapak Hudaman (almarhum), Amir, Mukhlish, Sucipto, dan Fathrur Rozy, 

sambutan ketua DPD Orshid Gresik

Pernah pada suatu ketika saat Jamiatul Mudzakkirin Ponco Kusumo Malang Selatan diresmikan oleh Mursyid. Sebagai khalifah Shiddiqiyyah beliau harus hadir. Saya diminta untuk menyiapkan kendaraan dan ikut bersama-sama dengan teman Shiddiqiyyah dari Menganti. Ketika sampai di simpang lima Krian arah Mojosari kami sempat-sempatkan untuk bertanya kepada Beliau tantang satu hal yang sangat menggeitik.

"Ngapunten, Pak Nur. Selain sebagai khalifah, njenengan menika suami dari seorang istri, Bapak dari anak-anak, kepala keluarga dari sebuah rumah tangga. Sedaya kalawau ugi tanggung jawab panjenengan. Kados pundi anggenipun mbagi wakdal termasuk memenuhi kewajiban-kewajiban ingkang kedah panjenengan ayahi?"

"Aku merana mrene iki ono sing mrintah, otomatis opo kang dadi tanggungjawabku yo dak pasrahake marang sing paring perintah, yaiku Gusti Allah SWT.  Kowe kudu yakin. Kowe eling duk nalika Ibrahim, Ismail karo Siti Hajar ana ing tengah-tengah padhang pasir banjur Gusti Allah perintah marang Ibrahim supaya mbacutake laku tindhak Mesir utawa Palestina. Banjur Ibrahim pamit karo Hajar saperlu nindhakake perintahe Gusti Allah. Hajar lan Ismail ditinggal ning tengah-tengah padang pasir, kamongko persediaan urip terbates. Hajar ikhlash...... walhasil Gusti Allah paring kanugrahan gede marang Siti Hajar lan Ismail sahingga peristiwa mau dikenang lan diabadikan ingdalem lakune wong ibadah haji lan umroh."

Dengan keuletan dan kesabarannya Bapak Khalifah Nurhadi telah menancapkan tonggak sejarah perjuangan Shiddiqiyyah di Kabupaten Gresik.  Di Wringinanom sudah berdiri gubug untuk dzikkrulloh dalam proses menuju Baitul Ghufron, Di Menganti telah berdiri Jamiatul Mudzakkirin, Di Cerme berdiri Baitul Ghufron, Di Sirnoboyo Benjeng berdiri Baitul Ghufron yang cukup megah, begitu pula di Desa Jogodalu berdiri Baitul Ghufron. Di Desa Karangrejo juga berdiri Baitul Ghufron, bahkan termotivasi oleh dhawuh-dhawuh beliau sang khalifah Warga Shiddiqiyyah Gresik mampu membeli tanah senilai 2,7 miliar lebih yang akan diproyeksikan untuk Jamiatul Mudzakkirin Yarju Rohmatalalloh di Panceng Gresik.

Acara dilanjutkan dengan pitutur luhur oleh Bapak Khalifah Shiddiqiyyah Amin Jupri dari Tuban. Dalam paparannya beliau menyampaikan sebuah hadist, Wa kafa bil mawti wa idzho”, yang artinya “Cukuplah kematian itu sebagai pengingat” Dari sejarah perjalanan perjuangan Bapak Khalifah Nurmuhadi kita harus bisa mengambil pelajaran-pelajaran. Tonggak-tonggak sejarah peninggalan beliau harus kita rawat dengan baik. Pesan-pesan beliau kita ingat sebagai bahan renungan dan motivasi dalam berjuang menegakkan li'ila likalimatillah, Laa ilaaha illalloh. Beliau juga mengingatkan agar Baitul Ghufon Karangrejo sebagai peninggalan beliau yang bersejarah segara dibangun dengan baik. Karena itu adalah cikal bakal perjuangan. Terutama DPD Orshid Gresik diminta untuk lebih proaktif memperhatikan Baitul Ghufron Karangrejo bila perlu dijadikan skala prioritas agar tidak tertindih oleh program-program yang lain.

suasana di dalam Baitul Ghufron 
Pitutur luhur diakhiri dengan mengutip Hadist Riwayat Abu Hurairah, "idza maatabnu Adama inqotho'a 'amaluhu illa min tsalatsin shodaqsotin jaariyatin, aw ilmin yutnafa'u bihi aw waladin sholihin yad'ulahu." Jika anak Adam meninggal maka putuslah segala amalnya kecuali tiga perkara (yaitu) shodadqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang senantiasa mendoakan orang tuanya. (HR. Muslim No. 1631).

Wallahu'alam Bishowaf, Wassalamu ala manittaba'al Huda. (s3 471). 


 

Numpang Lewat Advertising





 


 



 

Jumat, 19 Februari 2021

MENSYUKURI HARI SHIDDIQIYYAH DI BULAN ROJAB

Kautsaran Malam Jumat Legi kali ini, 18 Februari 2021 yang menjadi panitia adalah gabungan dari Kecamatan Manyar-Keboms-Gresik dibawah koordinasi Ibu Yuni Andriana dan Arif Fianto. Adapun di lapangan yang mengkoordinir adalah Mbak Husna dan Mas Andri dari Kecamatan Kebomas. Kautsaran yang biasanya diselenggarakan di makam Raden Santri Bedilan, akibat penerapan PPKM maka dipindahkan untuk sementara waktu di JM Pranti. Sejak adzan isya' berkumandang jamaah sudah mulai berdatangan khususnya dari kecamatan yang menjadi panitia. Mereka sibuk menyiapkan segala sesuatunya agar pelaksanaan Doa Kautsaran dan Baiatan nantinya bisa berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan.

Bapak Khalifah Ahmad Muizzuddin

Tiga tumpeng nasi kuning tampak menghiasi bagian depan ruangan JM Pranti. Beberapa duz air mineral maaqo disiapkan di depan mimbar utama. Snack atau makanan ringan ditata melingkar sedemikian rupa lengkap dengan air mineral gelas 'merek maaqo". Tampak ketua YPS Cabang Gresik Hanief Junaidi hadir bersama rombongan satu mobil. Sementara di dalam ruangan Andri Kurniawan dan Anas Thohir sibuk mengatur susunan acara di bantu oleh Moch. Saji selaku Bendahara.

Tepat pukul 20.30 WIB acara dimulai dengan membaca doa Yadullohi alal jamaah, dilanjutkan dengan doa mohon perlindungan dari wabah corona bismillah.. bismillah... bismillahi laayudzurru ma'a ismihi syai'un fil ardli walaa fissamaa' wahuwas samiiun 'alim. Bismillahi tsiqotan billahi watawakkalan 'alalloh... laa haula wala quwwata illa billahil 'aliyyil adhiim (tiga kali). Selanjutnya melantunkan syair Pohon Shiddiqiyyah dirangkai dengan syair Sumber Kemerdekaan Bangsa Indonesia dan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Acara pembukaan ini diakhiri dengan Ikrar Delapan Kesanggupan Warga Thoriqoh Shiddiqiyyah. 

Sebagai ciri khas Shiddiqiyyah, S3 yaitu shilaturrahmi, santun dan shodadqoh maka acara kautsasran rutin malam jumat legi ini juga diisi dengan memberikan santunan kepada anak yatim dan yatim piatu. Tercatat ada 4 anak yatim yang mendapatkan santunan. 

sambutan DPD Orhid Gresik

Sambutan prakata panitia disampaikan oleh Bapak Santri Aji sekaligus mewakili DPD Organisasi Shiddiqiiyah Kabupaten Gresik. Dalam paparannya disampaikan tentang agenda-agenda kegiatan Warga Shiddiqiyyah Gresik dalam beberapa hari mendatang diantaranya Minggu, 21 Februari 2021 diadakan Peringatan Haul ke-16 Bapak Nurhadi Khalifatus Shidddiqiyyah. Acara ini dilaksanakan di Baitul Ghufron Desa Karangrejo Kecamatan Ujungpangkah Gresik. Pada tanggal 27 Februari 2021 bersamaan dengan al ayyamus shodaqotu li ahlit thoriqoh shiddiqiyyah dilaksanakan acara Bimbingan ke-2 Laa haula wala quwwata illa billah oleh Bapak Khalifah Musta'in Karim dari Mojokerto. 

santunan yatim dan yatim piatu

Menurut Ketua DPD Orshid Gresik, walaupun pandemi Covid-19 tengah melanda tidak boleh kemudian menjadikan alasan bagi Warga Shiddiqiyyah di Kabupaten Gresik untuk tidak melaksanakan kegiatan terutama kautsaran. Apapun yang terjadi kegiatan kautsaran harus tetap berjalan tentu saja dengan menerapkan protokol kesehatan sebagaimana yang dianjurkan oleh pemerintah dengan 3 M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan). Sebagai media dakwah Shiddiqiyyah kautsaran harus tetap terlaksana dalam rangka mengemban amanah dhawuh Beliau Mursyid tentang Penjagaan dan Pelestarian Shiddiqiyyah Indonesia. Disamping fadhilah dan keutamaan kautsaran untuk menyerap nilai-nilai barokah, rohmat dan kemudahan-kemudahan dari Allah SWT

Tidak kurang dari 150 orang hadir dalam kegiatan tersebut, adapun peserta baiatan jahar tercatat ada 7 orang dan peserta baiatan sirri ada 7 orang. Ruangan JM Pranti yang tidak seberapa luas memaksa jamaah yang hadir menempati teras dan halaman JM. Bahkan beberapa warga ada yang dengan khidmad duduk bersila di pelataran monumen Hubbul Wathon Minal Iman.

Dalam pitutur luhurnya Bapak Khalifah Muizzuddin menyampaikan tentang kemuliaan Bulan Rojab lengkap dengan fadhilah dan amalan-amalan yang bisa dikerjakan di bulan Rojab ini. Berbicara tentang bulan Rojab tidak bisa lepas dari Thoriqoh Shiddiqiyyah, dimana tanggal 27 Rojab ditetapkan sebagai Hari Shiddiqiyyah karena erat kaitannya dengan peristiwa Isro' Mi'roj Nabi Besar Muhammad SAW. Hal ini mengingat peristiwa Isro' Mi'roj sebagai peristiwa yang sangat bersejarah dan monumental yang tidak bisa diterima oleh akal manusia. Dalam peristiwa itu Rosululloh SAW diperjalankan oleh Allah dari Masjidil Haram (Makkah) ke Masjidil Aqsha (Palestina) dan dimi'rojkan ke Shiddrotul Muntaha hanya dalam waktu semalam. Jarak antara Makkah dan Palestina lebih kurang 1500 km, pada waktu itu kalau ditempuh dengan naik onta bisa memakan waktu selama 40 hari. Sedangkan jarak bumi sampai langit 1 (sama'ud dunya) menurut para ahli memakan waktu 500 tahun perjalanan cayaha. Dan Rosululloh SAW menempuh perjalanan dari Masjidil Aqsha sampai dengan langit ke-7 naik ke Shidrotul Mutaha tidak lebih dari sepertiga malam. Sungguh suatu perjalanan yang sangat tidak masuk akal. Oleh karena itu peristiwa isro' mi'roj ini adalah benar-benar ujian bagi ummat Islam pada waktu itu. 

Setelah melaksanakan peristiwa isro'mi'roj Rosululloh SAW menceritakan kepada ummat Islam di Makkah. Mendengar paparan tentang isro' mi'roj ini umat Islam di Makkah terpecah menjadi 3 golongan :

Golongan pertama : Tetap yakin dan percaya apa yang dialami oleh Rosululloh SAW adalah kebenaran dan mereka semakin kuat dalam memegang teguh Agama Islma. Golongan ini dipelopori oleh Shohabat Abu Bakar dan Beliau dianugerahi Gelar As-Shiddiq yang menjadi cikal bakal nama Thoriqoh Shiddiqiyyah

Golongan kedua : ragu-ragu antara  percaya dan tidak, antara iman dan kufur. Keimanan dan keyakinan yang kurang kuat menjadikan golongan ini selalu mempertimbangkan faktor logika dan nalar akal pikir. Kebenaran Muhammad sebagai sosok yang dapat dipercaya bahkan mereka sepakat memberikan gelar Al Amin belum cukup bagi mereka untuk menerima kebenaran peristiwa isro' mi'roj. 

Golongan ketiga : Langsung Murtad keluar dari Agama Islam mereka menganggap bahwa Muhammad telah gila. Sehingga semakin kuat alasan mereka untuk memusuhi Muhammad SAW.

Oleh karena itu, sambung Bapak Khalifah, peristiwa isro' mi'roj ini benar-benar ujian bagi umat Islam di Makkah pada waktu itu. Selama 11 tahun nabi berdakwah, membimbing umat di Makkah sehingga berhasil merobah pola pikir dan tatanan umat pada waktu itu, yang maksiyat berubah menjadi tho'at, yang dholim berubah menjadi alim, yang kufur berubah menjadi iman yang sayyi'at berubah menjadi hasanat. Dengan peristiwa isro' mi'roj ini diuji oleh Allah sampai dimana tingkat ke-tho'atan umat pada waktu itu sehingga pecahlah mereka menjadi 3 golongan tadi.

Begitu pula halnya dengan Thoriqoh Shiddiqiyyah, 59 Tahun Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah, Syech Muchtarulloh Al-Mujtaba berjuang memunculkan kembali nama Shiddiqiyyah yang sudah tenggelam ratusan tahun lamanya bahkan memfosil (menurut istilah beliau) sampai kemudian dimunculkan kembali. Beliau berjuang tanpa pernah mengenal lelah, harta benda dipertaruhkan bahkan nyawa sekalipun dipertaruhkan untuk menghidupkan dan mempertahankan tumbuh berkembangnya Thoriqoh Shiddiqiyyah di nusantara ini. Berbagai rintangan perjuangan, onak dan duri dihadapi. Tidak jarang beliau harus berurusan dengan penegak hukum bahkan intimidasi dan ancaman nyawa sekalipun beliau pertaruhkan demi Shiddiqiyyah. 

Kini setelah 59 tahun berjalan, perkembangan Thoriqoh Shiddiqiyyah tumbuh dan berkembang di nusantara. Berkembang diatas perkembangan. Murid Shiddiqiyyah tersebar di seluruh nusantara, dari Sabang sampai Merauke, dari Alor sampai Pulau Rote. Bahkan Shiddiqiyyah menyebar ke luar negeri sebut saja Malaysia, Singapura, Kanada, Hongkong dan sebagainya. Bak petir di siang bolong, Shiddiqiyyah diuji dengan adanya gerombolan penyebar fitnah yang menyerang Shiddiqiyyah baik dari dalam maupun dari luar. Bahkan gerombolan fitnah ini sudah masuk ke lingkaran ndalem keluarga Beliau. Di sinilah murid-murid Shiddiqiyyah benar-benar diuji, akankah tetap sami'na wa atho'na terhadap Murshid Shiddiqiyyah, ragu-ragu atau justru murtad keluar dari Thoriqoh Shiddiqiyyah. 

Sebagaimana isro' mi'roj tekait dengan ujian ini murid Shiddiqiyyah terbagi menjadi 3 golongan. Golongan pertama tetap sami'na wa atho'na tho'at terhadap Mursyid Shiddiqiyyah, golongan kedua ragu-ragu, bimbang dan tidak yakin, golongan ketiga murtad keluar dari Thoriqoha Shiddiqiyyah. Bukan hanya di level murid bahkan merambah sampai ke tingkat Kholifah Shiddiqiyyah. Sehingga ada istilah khalifatul fitnah dan khalifah murtad. Dalam pada itu demi menjaga kelestarian Shiddiqiyyah maka Mursyid menunjuk organisasi-organisasi di lingkungan Shiddiqiyyah untuk menjadi Front Penjagaan dan Pelestarian Shiddiqiyah.

suasana di JM Pranti

Keutamaan lain daripada bulan Rojab ini adalah mengutip dari kitab Nuzhah al-Majalis wa Muntakhab an Nafa’is tulisan Syaikh ash-Shafuri diterangkan bahwa : Suatu hari Nabiyulloh Isa Alaihis Salam berjalan dan melihat gunung yang bercahaya begitu indah. Lalu beliau meminta kepada Allah, “Ya Allah aku mohon, buatlah gunung ini bisa bicara.” Spontan gunung itu berkata, “Wahai Ruhulloh, apakah yang engkau inginkan?” nabi Isa bersabda, “Beritahukanlah tentang dirimu.” Gunung itupun memberi tahu, “Dalam diriku ada seorang laki-laki.” Nabi Isa kemudian meminta, “Ya Allah, aku mohon keluarkanlah orang yang dimaksud.” Maka gunung itu terbelah dan mengeluarkan orang tua yang bagus wajahnya. Orang tua itu berkata, “Waha Isa, aku adalah salah satu umat Nabi Musa. Aku memohon agar hidup hingga zaman Nabi Muhammad, supaya aku bisa menjadi salah satu umat beliau. Aku sudah beribadah 600 tahun dalam gunung ini.” Kemudian Nabi Isa bertanya kepada Allah, “Wahai Tuhanku, apakah di permukaan bumi ini masih ada orang yang lebih mulia di sisi-Mu daripada orang ini?” Allah berfirman, “Wahai Isa, barang siapa dari umat Muhammad berpuasa satu hari pada bulan Rojab, maka dia menjadi lebih mulia dari orang ini.”

Menurut Syekh Abdul Qodir Al Jailani dalam kitab al-Ghuniyah, Rajab terdiri dari tiga huruf, yaitu Ra’, Jim, dan Ba’. Ra’ adalah Rahmatullah (rahmat Allah), Jim adalah Judullah (kemudahan Allah), dan Ba’ adalah Birrullah (kebaikan Allah). Maksudnya, mulai awal hingga akhir bulan Rajab, Allah SWT melimpahkan (3) tiga anugerah kepada hamba-hamba-Nya, yaitu limpahan rahmat, kemudahan, dan kebaikan dari Allah SWT. Ini menunjukkan kemuliaan dan keagungan dari bulan Rajab. 

Di akhir pitutur luhurnya Bapak Khalifah Muizzudin mengingatkan kembali kepada murid-murid Shiddiqiyyah agar senantiasa tho'at terhadap dhawuh-dhawuh Mursyid, sebab kedudukan Mursyid sebagai pembing rohani tidak sama dengan guru-guru yang lain atau ustadz-ustadz, atau kyai-kyai yang lain. Guru Mursyid mempunyai tanggungjawab dunia - akherat terhadap murid-muridnya. "man lam yasykur lin-naas lam yasykur lillah," barangsiapa tidak bersyukur kepada sesama manusia maka pada hakekatnya tidak bersyukur kepada Allah, demikian pengingat Bapak Khalifah.

Mursid Thoriqoh Shiddiqiyyah telah berbuat banyak kepada kita para muridnya. Beliau membimbing kita dari tidak mengerti tentang hakekat kehidupan, sekarang menjadi mengerti. Mursyid membimbing kita murid-muridnya dengan ilmul-haq, ilmul-tauhid, ilmu faham dan lain sebagainya. Ilmu-ilmu ini diajarkan oleh Sang Guru Mursyid dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Lalu sebagai murid apa wujud terima kasih kita kepada Sang Guru. Lebih-lebih sebagai pengurus organisasi, jangan bertanya apa yang diberikan Shiddiqiyyah kepada kita tetapi bertanyalah apa yang kamu persembahkan kepada Shiddiqiyyah sebagai wujud syukur kita kepada Sang Guru.

Jadikanlah pengabdian kalian di organisasi ladang perjuangan sebagai wujud rasa syukur dan terima kasih kita kepada Shiddiqiyyah dan kepada Sang Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah Sang Imamal Muttaqin Syech Muchtarulloh Al-Mujtaba'. 

Acara dilanjutkan dengan pelaksanaan Baiat Jahar dan Baiat Sirri. Peserta Baiat Jahar tercatat ada 7 orang dan Baiat Sirri juga tercatat ada 7 orang. Ir. H. Kariadi, M.Ma anggota Dewan Ketahan Shiddiqiyyah DPD Orshid Gresik bertugas memberikan muqoddimah kepada para peserta sebelum di-baiat secara resmi oleh Bapak Khalifatus Shiddiqiyyah Ahmad Muizzuddin dari Mojokerto. 

 Do’a yang dibaca di Bulan Rojab : 
ALLOHUMMA BAARIKLANA FII ROJABIN WA SYA’BANA
 WABALLIGHNA ROMADHONA 
 
Beberapa keutamaan Bulan Rojab, antara lain :
 
Rasulullah SAWbersabda :
1.    Rajab adalah bulan Allah SWT, dan Sya’ban Adalah bulan ku, sedangkan Ramadhan adalah bulan umatku“.
2.    “Sesungguhnya di Surga terdapat sungai yang disebut dengan Rajab, warnanya lebih putih daripada susu, dan lebih manis daripada madu, barang siapa berpuasa sehari  di bulan Rajab maka Allah akan memberikan minum kepadanya dari sungai itu“.
3.    ” Bulan yang paling dipilih oleh Allah SWT adalah bulan Rajab, dia adalah bulan Allah SWT, barang siapa mengagungkan bulan inimaka telah mengagungkan perkara Allah SWT, dan barang siapa yang mengagungkan perkara Allah SWT maka akan dimasukkan di Surga Na’im, dan diwajibkan untuk diberikan ridho Allah SWT yang paling besar, dan bulan Sya’ban adalah bulan bulanku(bulan Rasulullah), barang siapa mengagungkan bulan ini maka telah menggungkan perkaraku, dan barang siapa mengagungkan perkaraku maka aku adalah sebagai pahala baginya dan juga sebagai simpanan pahala di hari kiyamat nanti, sedangkan bulan Ramadhan adalah bulan umatku, barang siapa yang mengagungkan bulan Ramadhan serta mengagungkan kehormatanya dan tidak menghinanya sehingga berpuasa pada siang harinya serta mendirikan  malamnya, dan menjaga perbuatanya  maka akan keluar dari bulan ini dalam keada’an tanpa membawa dosa yang diminta oleh Allah SWT“.

Para Ulama’ mengatakan : Rajab adalah bulan istighfar, dan Sya’ban adalah bulan shalawat atas Nabi SAW, dan bulan Ramadhan adalah bulan Al-Qur’an.

Rasulullah SAW telah bersabda,  "Ketahuilah bahwa bulan Rajab itu adalah bulan ALLAH, maka:
  • Barang siapa yang berpuasa satu hari dalam bulan ini dengan  ikhlas, maka pasti ia mendapat keridhaan yang besar dari ALLAH  SWT;
  • Dan barang siapa berpuasa pada tgl 27 Rajab 1424/Isra Mi'raj  akan mendapat pahala seperti 5 tahun  berpuasa;
  • Barang siapa yang berpuasa dua hari di bulan Rajab akan  mendapat kemuliaan di sisi ALLAH SWT;
  • Barang siapa yang  berpuasa tiga hari yaitu pada tgl 1, 2, dan 3 Rajab,17,18,19 Agustus  2004) maka ALLAH akan memberikan pahala seperti 900 tahun berpuasa  dan menyelamatkannya dari bahaya dunia, dan siksa akhirat;
  • Barang siapa berpuasa lima hari dalam bulan ini,  insyaallah permintaannya akan dikabulkan;
  • Barang siapa berpuasa  tujuh hari dalam bulan ini, maka ditutupkan tujuh pintu neraka  Jahanam dan barang siapa berpuasa delapan hari maka akan dibukakan  delapan pintu syurga;
  • Barang siapa berpuasa lima belas hari dalam  bulan ini, maka ALLAH akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu  dan menggantikan kesemua kejahatannya dengan kebaikan, dan barang  siapa yang menambah     hari-hari puasa maka ALLAH akan menambahkan  pahalanya."
Sabda Rasulullah SAW lagi :
"Pada malam Mi'raj,  saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih  sejuk dari air batu dan lebih harum dari minyak wangi, lalu saya  bertanya pada Jibril a.s.: "Wahai Jibril untuk siapakan sungai ini ?" Maka berkata Jibrilb a.s.: "Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca salawat untuk engkau dibulan Rajab  ini".

Dalam sebuah riwayat Tsauban bercerita :
  • "Ketika kami  berjalan bersama-sama Rasulullah SAW sebuah kubur, lalu Rasulullah  berhenti dan beliau menangis dengan amat sedih, kemudian beliau  berdoa kepada ALLAH SWT.
  • Lalu saya bertanya kepada beliau: "Ya  Rasulullah mengapakah engkau menangis?"
  • Lalu beliau bersabda "Wahai Tsauban, mereka itu sedang disiksa dalam kubur nya, dan saya  berdoa kepada ALLAH, lalu ALLAH meringankan siksa ke atas  mereka".
  • Sabda beliau lagi: "Wahai Tsauban, kalaulah sekiranya  mereka ini mau berpuasa satu hari dan beribadah satu malam saja di  bulan Rajab niscaya mereka tidak akan disiksa di dalam  kubur."
  • Tsauban bertanya: "Ya Rasulullah,apakah hanya berpuasa  satu hari dan beribadah satu malam dalam bulan Rajab sudah dapat  mengelakkan dari siksa kubur?"
  • Sabda beliau: "Wahai Tsauban, demi  ALLAH Zat yang telah mengutus saya sebagai nabi, tiada seorang muslim  lelaki dan perempuan yang berpuasa satu hari dan mengerjakan sholat  malam sekali dalam
    bulan Rajab dengan niat karena ALLAH, kecuali  ALLAH mencatatkan baginya seperti berpuasa satu tahun dan mengerjakan  sholat malam satu tahun."
  • Sabda beliau lagi: "Sesungguhnya Rajab  adalah bulan ALLAH, Sya'ban Adalah bulan aku dan bulan Ramadhan  adalah bulan umatku". "Semua manusia akan berada dalam keadaan lapar  pada hari kiamat, kecuali
    para nabi,keluarga nabi dan orang-orang  yang berpuasa pada bulan Rajab, Sya'ban dan bulan  Ramadhan.
    Maka sesungguhnya mereka kenyang, serta tidak akan  merasa lapar dan haus bagi mereka."

 Wassalamu'ala Manittaba'al Huda. Wallahu 'alam bishowaf. (s3 471)

 

**********

Advertising - IKLAN NUMPANG LEWAT

Dalam rangka menggalang dana untuk pembelian tanah Perluasan JM Pranti maka DPD Organisasi Shiddiqiyyah memproduksi Mug Cantik Istimewa. Mug ini bertuliskan "Murid Shiddiqiyyah Sami'na Wa Atho'na Tho'at Dhawuh Mursyid". Tertulis dengan bingkai melingkar dan di dalamnya bisa di-insert-kan foto profil Anda. Mug ini ditawarkan dengan harga Rp. 25.000,- /pcs. Dengan desain gratis. Minimum order 2 pcs bisa dikirim ke seluruh Indonesia. Harga belum termasuk ongkir. Bagi yang berminat hub. WA : 0812-5766-6475 untuk segera dibantu proses desain and editting.

contoh product mug "Sami'na wa Atho'na 
 
Dengan memiliki Mug Cantik ini, secara tidak langsung sekaligus sebagai pengingat akan pentingnya bersikap Sami'na wa Atho'na terhadap Guru Mursyid. Dalam belajar ilmu tassawuf sikap Sami'na wa Atho'na adalah sebuah keharusan. Dan ini erat kaitannya dengan manfaat ilmu yang didapatkannya.
 
contoh-contoh product pesanan pelanggan

 



Selasa, 16 Februari 2021

KAUTSARAN JUMAT LEGI " TRI S MANUNGGAL JATI " SAAT PANDEMI

Sebagaimana biasa Warga Shiddiqiyyah Gresik setiap malam Jumat Legi selalu mengadakan Kautsaran Rutin di Makam Raden Santri Jalan Bedilan Gresik. Semenjak Covid-19 melanda kegiatan ini dialihkan pelaksanaannya di Jamiatul Mudzakkirin Dusun Kemorogan Desa Pranti Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik. Hal ini dilakukan mengingat Pemerintah Daerah masih menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Gresik. Dalam PPKM tersebut fasilitas-fasilitas umum diberlakukan Jam Malam termasuk diantaranya kegiatan di Makam Raden Santri dibatasi sampai dengan pukul 21.00 wib.

undangan kautsaran malam jumat legi

Sebagai alternatif, maka Yayasan Pendidikan Shiddiqiyyah selaku penyelenggara kautsaran rutin ini memindahkan lokasi kegiatan di JM Pranti. Sebagaimana kita ketahui JM Pranti ini letaknya memang masuk kedalam kampung sehingga aktifitas apapapun yang dilakukan aman terkendali. JM ini terletak di Dusun Kemorogan yang masih termasuk salah satu pedusunan di wilayah Desa Pranti Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik. di Dusun Kemorogan ini sejak tahun 80-an sudah banyak warga Shiddidqiyyah, konon dalam perkembangannya pernah hampir satu dusun menjadi murid shiddiqiyyah. Awal-awal perkembangan Shiddiqiyyah di Dusun Kemorogan diprakarsai oleh Bapak Ajib Zainal Abidin, tokoh masyarakat sekaligus Khoddamul Ulum Shiddiqiyyah di sana.

Bapak Khalifah Nur Muhadi (alm)

Dalam perkembangannya Shiddiqiyyah di Dusun Kemorogan ini secara intensif mendapatkan pembinaan dari Almarhum Bapak Kholifah Ahmad Banadji dari Kembang Kuning Surabaya dan Bapak Nur Muhadi (almarhum) Khalifah Shiddiqiyyah dari Ujung Pangkah Grsik. Kedua Bapak Khalifah ini begitu intens memberikan pencerahan dan pembinaan di Dusun Kemorogan bahkan jauh sebelum beliau diangkat menjadi Khalifah Shiddiqiyyah.

Periode tahun 90-an daerah ini dikenal dengan daerah yang rawan banjir akibat luapan Kali Lamong disamping beberapa saluran air yang melingkari desa terkesan kurang terawat. Akibatnya setiap musim penghujan bisa dikatakan tak pernah ingkar janji dalam hal banjir. Pada saat banjir sekalipun tidak menyurutkan semangat perjuangan dan dakwah Bapak-bapak khalifah ini. 

JM Pranti Menganti Gresik

Pernah suatu ketika pada saat banjir tengah melanda, waktunya kautsaran di Kemorogan, Bapak Banaji tetap hadir ke tempat kegiatan. Sepeda motor dititipkan di rumah Bapak Liwon Bringkang (2 km dari lokasi) kemudian beliau berjalan kaki menyusuri jalanan yang masih tergenang air. Pakaian ngaji dimasukkan kedalam kantong plastik disunggi di atas kepala sambil berjalan kelebyurr kelebyur ke lokasi kautsaran. Subhanalloh sungguh perjuangan yang luar biasa.

Syukur alhamdulillah setelah 15 tahun berjalan sekarang Dusun Kemorogan telah memiliki Jamiatul Mudzakkirin yang megah dan indah. Bangunan ini tidak seberapa luas kira-kira luas tanahnya tidak lebih dari 300 m2. Ketika bangunan ini sudah jadi maka kita laporkan ke Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah Syech Muchtarulloh Al Mujtaba'. Raut kegembiraan terpancar dari wajah beliau, sambil memperhatikan dengan seksama foto-foto bangunan Jamiatul Mudzakkirin Pranti yang kami ambil angelnya dari berbagai sudut. Sambil tersenyum beliau dhawuh.... "ora tau ono laporan opo-opo moro-moro ono bangunan endaahe kaya ngene... iki kejutan besar.." kata beliau sambil sesekali memegang kaca mata agar lebih jelas lagi.

Wes ngene wae... ndang bangunen monumen hubbul wathon insyaAllah kulo tak mriko (sudah begini saja, segera dibangun monumen hubbul wathon insyaAllah saya segera ke sana) sambung beliau sontak dijawab aamiiin...... secara bersamaan oleh jamaah yang hadir pada waktu itu. Begitulah wal hasil belum sampai monumel hubbul wathon minal iman di bangun Sang Guru Mursyid sudah hadir di JM Pranti. Subhananlloh, alhamdulillah, astaghfirulloh. Untuk kunjungan Beliau ke JM Pranti ini insyaAllah akan kami sampaikan dalam tulisan-tulisan berikutnya.

Kembali ke Kautsaran malam Jumat Legi. Kautsaran malam Jumat Legi di Makam Waliyulloh Raden Santri atau dikenal dengan sebutan Sayyid Ali Murtadlo Pandito Wunut Raden Santri. Kautsaran ini awalnya digagas oleh Beliau Mursyid sendiri pada saat kunjungan khusus ke Gresik. Dalam kesempatan itu beliau menyampaikan pitutur luhur tentang sosok Raden Santri Sayyid Ali Murtadlo. Disampaikan oleh beliau bahwa Sayyid Ali Murtadlo adalah kakak kandung dari Sayyid Ali Rahmatulloh (Sunan Ampel Surabaya). Sayyid Ali Murtadlo-lah yang mencetuskan istilah "Santri" untuk pertama kali. Santri adalah satu istilah perpaduan antara Bahasa Arab dan Bahasa Sansekerta. San (Bahasa Arab) Insan artinya manusia, dan Tri (Bahasa Sansekerta) artinya tiga. Santri bisa diartikan sebagai manusia yang mampu melaksanakan tiga hal prinsip di dalam beragama Islam yaitu : Iman, Islam dan Ihsan. Juga bisa bermakna manusia yang mampu menjalin hubungan baik dengan Allah SWT, hubungan baik dengan sesama manusia dan alam. Bisa juga berarti manusia yang bisa melaksanakan hubungan dengan manusia-manusia terdahulu, manusia-manusia se zamannya sekarang dan manusia-manusia yang akan datan. Falsafah Santri ini kalau diretas panjang kata Beliau tidak cukup pengajian semalam. Kalau ditulis bisa menghasilkan berjilid-jilid buku, dawuh Beliau. Sejak saat itu kemudian Warga Shiddiqiyyah secara terus menerus melaksanakan kegiatan kautsaran di Makam Raden Sanri agar bisa menyerap daya-daya dan aura perjuangan Sayyid Ali Murtadlo Raden Santri. 

Saat Pandemi Kegiatan Kautsaran Raden Santri dipindahkan sementara ke JM Pranti kalau tidak salah sudah dua kali. Pada bulan lalu hadir khalifah Shiddiqiyyah Bapak Ahmad Sundusin dari Trawas Mojokerto. Dalam pitutur luhurnya Bapak Ahmad Sundusin banyak menyampaikan sendi-sendi perjuangan dalam Pelestarian Shiddiqiyyah di Nusantara. Tidak ketinggalan juga disebutkan bahwa orang belajar tassawuf itu harus bisa bersabar. 

Untuk kegiatan kautsaran malam jumat legi kali ini insyaAllah hadir Bapak Khalifah Ahmad Muizuddin dari Mojokerto. Selain kautsaran rutin dilaksanakan juga baiatan jahar dan sirri. Bagi yang mengikuti baiatan jahar disyaratkan untuk membawa fotocopy KTP sebagai prasarat untuk pengurusan KTM. Berpakaian atas putih dan memakai peci (kopyah hitam polos bagi laki-laki) dan bagi perempuan wajib berkerudung. Sedangkan bagi yang mengikuti baiatan Sirri syaratnya harus sudah baiatan jahar setidak-tidaknya sudah 1 bulan atau lebih.

Jamiatul Mudzakkirin Kemorogan atau biasa disebut dengan JM Pranti setiap kali ada kegiatan selalu membludak bahkan sampai halaman JM meluber ke halaman monumen hubbul wathon. Hal ini dikarenakan JM Pranti yang tidak seberapa luas itu padahal kegiatan kautsaran malam jumat legi nota bene kegiatan warga se Kabupaten Gresik yang diprakarsai oleh Yayasan Pendidikan Shiddiqiyyah Cabang Gresik dibawah kepemimpinan Saudara Hanief Juanidi. 

Melihat kondisi JM Pranti yang kurang representatif untuk kegiatan-kegiatan berskala besar, maka Warga Shiddiqiyyah Gesik didukung oleh organisasi-organisasi di lingkungan Shiddiqiyyah Gresik yang tergabung dalam FOSHBOSH Daerah melakukan pembelian tanah seluas 1.200 m2 yang diproyeksikan untuk perluasan JM Pranti tersebut. 

Tanah ini dibeli dengan harga Rp. 350.000.000,- dengan sistem mengangsur dan diombyong warga Shiddiqiyyah secara shodaqoh kaplingan per meter dengan donasi sebesar Rp. 300.000,- per meter. Animo warga cukup menggembirakan dalam rangka menyambut seruan pembelian tanah ini. Namun demikian sampai dengan batas waktu pelunasan masih kurang sekitar Rp. 75 juta-an.; Oleh karena itu melalui Oraganisasi Shiddiqiyyah Daerah kemudian berinovasi dengan memproduksi beberapa produk yang dijadikan sarana untuk penggalangan dana.

Diantaranya dengan memproduksi Kaos "Sami'na Wa Atho'na", juga memproduksi Mug dengan logo dan tulisan 'sami'na wa atho'na' Untuk kaos sami'na wa atho'na dijual dengan harga Rp. 100 ribu per biji sedangkan Mug sami'na wa atho'na dijual dengan harga Rp. 25.000.000,- per biji. Semoga dengan kebersamaan, dengan S3 Manunggal Jati, Yadullohi Alal Jamaah dan yang lebih penting lagi semoga atas berkat rohmat Allah pembelian tanah ini segera bisa dilunasi dengan baik, amin ya robbal alamin.

kunjungan Mursyid ke JM Pranti

suasana warga shiddiqiyyah sesaat setelah kerja bhakti

kegiatan kautsaran di JM Pranti

JM Pranti diwaktu malam

monumen hubbul wathon minal iman

pengukuran tanah untuk perlasan JM

suasana saat Murshid berkunjung

istirahat sejenak setelah kerja bhakti


promosi mug sami'na wa atho'na untuk penggalangan dana

produksi kaos untuk warga gresik

  ATAS BERKAT RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA   DOA BERSAMA LINTAS AGAMA   JILID I PERSAUDARAAN CINTA TANAH AIR INDONESIA YANG DIJIWAI MANU...