Cari Blog Ini

Sabtu, 26 September 2020

PITUTUR LUHUR SANG MURSYID

 Atas Berkat Rohmat Alloh Yang Maha Kuasa

Mauidhoh Hasanah Mursyid Thoriqot Shiddiqiyyah, Bapak Kyai Moch. Mochtar Muthi pada hari Sabtu, 26 September 2020 pukul 10.15 wib di Pesantren Hayya Alas Sholah Hayya Alal Falah, Pelabuhan Ratu, Sukabumi. 

Hadza Min Fadli Robbi.

Man lam yaskurinnas lam yaskurillah.

“Perjalanan kami dari LosPlos Jomja Iroja (Losari Ploso Jombang Jawa Indonesia Raya Jaya). Perjalanan ini saya namakan safari Hubbul Wathon Minal Iman atau richlah. Jammiatul Mudzakirrin Hubbul Wathon Minal Iman. Kami dari rombongan LosPlos Jomja Iroja naik bus khusus, kami namakan bus Jammiatul Mudzakirrin Hubbul Wathon Minal Iman. Kata Hubbul Wathon Minal Iman dari Rasulluloh, 1 hadits yang pokok dari dunia Islam terutama dari kitab hadits Durrotul Muntashiiroh (Durrotul = Berlian, Muntashiroh = yang bertabur. Kitab berlian yang bertabur)”. 

“Kitab Durrotul Muntashiiroh yang disebut orang-orang untuk mencapai kecemerlangan yang ditulis oleh Ibnu Alami. Hadits cekak tapi cukup. Hubbul Wathon Minal Iman = kesempurnaan Iman. Bagi yang sempurna iman nya wajib memakmurkan tanah airnya, dengan perbuatan-perbuatan yang amal sholih, perbuatan-perbuatan yang positif. Itulah cinta tanah air yang sejati bukan cinta dusta, bukan cinta rekayasa. Bagi yang tidak cinta kepada tanah air nya, iman nya masih keropos”. 

“Oleh karena itu bila kita cinta tanah air ketemu lah “cincin”. Cinta kita bertemu dengan Cinta nya Alloh. Hakekatnya mencintai Alloh. Misalnya orang mencintai tanaman padi. Orang itu harus naik/ miroj. Orang itu harus mencintai yang mempunyai tanaman padi. Perjalanan kita ini pada hakikatnya mencintai Alloh SWT. Dari kitab Ihya Ulumudin Imam Ghozali disebutkan tingkatan cinta kepada Alloh tidak ada lagi. Bila kita mencintai tanah air berarti kita mencintai yang menciptakan tanah air”. 

“Meskipun umur saya sudah 92 tahun saya mencintai tanah air saya dan segala isinya termasuk membangun pesantren Hayya Alas Sholah Hayya Alal Falah di Pelabuhan Ratu adalah bagian dari Cinta Tanah Air”. 

“Saya membeli tanah ini sudah 16 tahun, baru kita beli bersama bulan Rojab tahun ini. Mengapa segitu lama. Banyak faktor-faktor. Saya teliti nama Sukabumi. Suka = gembira, senang. Untuk melabuhkan, membunyikan ayat-ayat Alquran, melabuhkan ratu, melabuhkan ratu ibadah supaya berlabuh agar tidak gondal gandul ditengah lautan. Ratu nya ibadah adalah sholat 5 waktu. 

  • Isya huruf awalnya I
  • Subuh huruf awalnya S
  • Lohor Huruf awalnya L
  • Ashar huruf awalnya A
  • Maghrib huruf awalnya M.

“Kita diperintah untuk menegakkan sholat bukan mengerjakan sholat. Bukti pertama sebelum melakukan sholat namanya adzan. 

Pada waktu 

  • Allohu Akbar Rosul Menjawab Allohu Akbar
  • Asyahadu ala ilahaillaloh rasul menjawab ana, ana, ana. 
  • Pada waktu Hayya ala sholah rosul menjawab La Hawla wala quwata ila billah
  • Pada waktu Hayya ala falah rosul menjawab La Hawla wala quwata ila bilah 

Mengapa mejawab itu untuk mengingatkan yang sholat, kita bisa berdiri, bisa membaca al fatihah karena hawlillah wa quwatillah. Kalau sudah bisa mengingat itu barulah kita bisa berlabuh Hayya alal falah. 

Pada waktu adzan terakhir Laa Ilaha Ilallah rosul menjawab Laa Ilaha Ilalloh, karena di hidup kita sampai akhir hanya Laa Ilaha Ilalloh. 

Semuanya sholat mustinya yuqimunasholata. Inna sholata tanha anil faqsai wal munkar. Tegak kan lah sholat. Sesungguhnya menegakkan sholat mencegah dari faqsai wal munkar. Itulah maknanya. Makanya saya lama mencari tempat untuk pesantren di Sukabumi ini. Sukabumi Pelabuhan Ratu, suka membumikan ayat Alquran. Jika tidak kita tegakkan, tidak kita bumikan akan merugi. Ada makna bunyi ada makna isi. 

Kitab suci NKRI adalah ayat pembukaan UUD 1945. Suci dari amandemen, suci dari presiden, suci dari perubahan. Itu dari kumpulan aspirasi-aspirasi penyaringan menjadi ayat pembukaan UUD 1945. Bunyinya seperti ada bunyi Bismillahirrohmanirrohim. Atas Berkat Rohmat Alloh Yang Maha Kuasa. Huruf awalnya Bi seperti bismillahirohmanirrohim. 

Walaupun umur saya 92 tahun saya akan terus menyebarkan berlian berlian maknawi termasuk nanti pergi ke Malino Makassar, mau membangun pesantren Tashawuf di Malino Makassar juga ke Siak. 

Saya pernah dibilangi guru saya,  

Ada 3 bukit yang disinggahi waliyulloh Abdal yang mengelilingi dunia.

  • Gunung Rinjani di Lombok
  • Gunung Kerinci di Jambi
  • Gunung Salak di Jawa Barat

Salak itu suluk. Semua thoriqot musti pakai suluk. Itu pelajaran Thoriqot. 

Pesantren di seluruh Indonesia ada 28.200 namun ada ibunya pesantren di Karawang. Ummul Quro. Ummul = ibu. Quro = ibukota. Syekh Quro. Dibangun sebelum ada waliyulloh ke Indonesia. Disini 
Sukabumi, Pelabuhan Ratu di Sunda. 
Sunda, Sun = Ingsun/ Aku/ Saya, Da = yang memiliki

Di ilmu tashawuf ada 4 

  • Hati sanubari
  • Hati maknawi
  • Hati Sirri
  • Hati Ingsun

Selain disini masih ada tanah 5 hektar, Insya Alloh untuk membangun pesantren Sundawi. Yang 5 hektar belum selesai pelunasan nya. Disini saya ingatkan supaya warga Thoriqot Shiddiqiyyah ikut membangun. Ikut menegakkan sholat, ikut melabuhkan ratu ibadah”.

Jumat, 25 September 2020

JASMERAH : Soekarno ~ Takdir Sejarah Sang Hamlet ~


Sukarno barangkali adalah contoh klasik yang tragis: seorang pemimpin idealistis yang dirusak oleh kekuasaan dan dikhianati oleh kebanggaan dirinya yang terlalu besar. Lahir di bawah rasi bintang Gemini, Sukarno memang manusia penuh paradoks, seperti dikatakannya sendiri. “Gemini adalah lambang kekembaran; dua sifat yang berlawanan.” Dia idealistis sekaligus pragmatis. Pemberang sekaligus pemaaf. Ekspresi kata-katanya kasar, tapi dia menyukai seni dan keindahan yang halus.

Dan di balik penampilannya yang sangat percaya diri, langkahnya yang tegap, suaranya yang mengguntur, Sukarno adalah pribadi yang rapuh. Sukarno bermimpi menjadi Hercules seperti yang digambarkan dalam sebuah plakat pada dinding Istana Bogor: bayi Hercules dalam pangkuan ibunya, dikelilingi empat belas bidadari cantik, semuanya telanjang. “Cobalah bayangkan betapa bahagianya dilahirkan di tengah empat belas orang cantik seperti ini.” Keperkasaan Hercules menuntut kasih sayang, haus kelembutan. Sebagai orang yang percaya bisa memindahkan gunung dengan kata-kata, Sukarno membutuhkan dukungan total dari lingkungannya: cinta, pujian, dan penerimaan, jika bukan tepuk tangan.

Di masa kecil, dia memperolehnya dari Sarinah, pembantu rumah tangga yang namanya kemudian dia abadikan dalam judul sebuah bukunya dan pada sebuah toko serba ada di Jalan Thamrin, Jakarta. Dan ketika dewasa, Sukarno memperoleh tenaga Hercules-nya dari Inggit Garnasih, janda dengan usia selosin tahun lebih tua yang dikawininya di Bandung pada 1923. Inggit menjadi sumber semangat yang menyala dan ia menemaninya di masa-masa sulit. Tanpa Inggit, Sukarno barangkali benar-benar habis setelah ditahan di Penjara Sukamiskin dan diasingkan ke Ende. Kesendirian akan mudah membunuhnya.

Ketika mengantarkan buku biografi Inggit, Kuantar ke Gerbang, sejarawan S.I. Poeradisastra melukiskan paradoks Sukarno yang lain: dia bisa tampak seperkasa Herakles, tapi juga serapuh “Hamlet yang tercabik-cabik dalam kebimbangan“. Sayang, Inggit tak bisa memberinya anak. Banyak orang masih mafhum ketika Sukarno kemudian berpaling pada Fatmawati. Namun, ketika atletisme seksualnya justru kian menjadi-jadi setelah perkawinannya dengan Hartini, wanita keempat dalam hidup pribadinya, orang melihatnya secara lain. Gelar internasionalnya sebagai “Le Grand Seducteur” mengundang kekaguman, tapi sekaligus membenamkannya lebih jauh. Alih-alih menunjukkan kejantanan, obsesi itu membuka kedok dari ketakutannya, dari perasaan tidak amannya.

“Soekarno adalah Herakles di tengah-tengah gemuruh tepuk tangan masa. Dengan pidato-pidatonya ia dapat meruntuhkan gunung-gunung dan menimbun lembah. Tetapi terpisah dari gemuruh orang banyak, ia seorang Hamlet yang disobek-sobek kebimbangan. Ia sanggup mengomandokan Trikora dan Dwikora, tetapi secara pribadi ia tak berani menyembelih ayam sekalipun. Ia juru bedah ecek-ecek yang pingsan kalau melihat darah. (Ialah satu-satunya pemimpin revolusi yang tak tahu alif bengkoknya strategi perang!)” (S.I. Peoradisastra dalam pengantar  “Kuantar ke Gerbang – Kisah Cinta Ibu Inggit Dengan Bung Karno)

Sukarno seperti ingin memaksakan diri menunjukkan potensinya di tengah kemampuan politiknya yang kian merosot. Tragis. Namun, fakta bahwa banyak wanita memang ingin dijamahnya, seperti juga banyak politisi menghamba dalam Demokrasi Terpimpin-nya, bahkan kemudian membolehkannya menjadi presiden seumur hidup, menunjukkan Sukarno tidak sendiri dalam cacatnya, dia manusia tak sempurna dalam dunia tak sempurna. Hatta, seorang pengkritiknya yang paling keras, punya penilaian yang lebih adil terhadapnya. Sukarno, tulis Hatta suatu ketika, adalah kebalikan dari tokoh Memphistopheles dalam Faust-nya Goethe. “Tujuan Sukarno selalu baik, tapi langkah-langkah yang diambilnya sering menjauhkannya dari tujuan itu.” Tapi, Sukarno punya ungkapan sendiri untuk meringkaskan hidupnya. “Dia mencintai negerinya, dia mencintai rakyatnya, dia mencintai wanita, dia mencintai seni, dan melebihi segalanya, dia cinta kepada dirinya sendiri.

Salah satu bagian yang menonjol dalam garis silsilah Sukarno adalah perkawinannya dengan sembilan wanita. Tak semuanya menghasilkan keturunan dan tak semuanya berakhir dengan perceraian. Ia melewatkan dua perkawinan pertama dengan Oetari dan Inggit. Bung Karno tak memperoleh keturunan dari Inggit. Pasangan itu lalu mengasuh dua anak angkat, Ratna Djuami dan Kartika, yang hingga akhir 1980-an hidup amat sederhana dengan berjualan jamu di Bandung.

Setelah bercerai dengan Inggit, Bung Karno menikahi Fatmawati. Perkawinan ini menghasilkan lima anak. Dari Hartini, istri keempatnya, mantan presiden itu mendapat dua anak lelaki: Taufan Sukarnoputra dan Bayu Sukarnoputra. Taufan meninggal tahun 1981 pada usia 30 tahun karena sakit, di Jakarta. Ratna Sari Dewi kemudian masuk ke kehidupan Sukarno, menjadi istrinya, dan melahirkan putri tunggal mereka, Kartika Sari Sukarno, yang kini bermukim di New York.

Sukarno juga memiliki istri-istri yang jarang dikenal publik. Salah satunya adalah Haryati. Mantan penari ini tadinya pegawai urusan kesenian di Sekretariat Negara. Keduanya menikah pada Mei 1963. Perkawinan ini tak membuahkan keturunan, dan perceraian Haryati-Bung Karno terjadi tiga tahun kemudian. Yurike Sanger masuk dalam “daftar istri” Bung Karno berikutnya. Gadis asal Poso itu disunting Bung Karno pada 1964. Perkawinan yang tak membuahkan anak ini bubar tiga tahun kemudian. Yurike memang pernah mengandung setahun setelah perkawinannya, tapi ia melahirkan bayi prematur sehingga dokter menyarankannya agar tak hamil selama tiga tahun.

Kartini Manoppo juga nama yang banyak dibicarakan orang. Bekas pramugari Garuda Indonesia ini pernah menjadi model lukisan Basuki Abdullah. Tatkala melihat lukisan itu, Sukarno mengagumi sang model, lantas memintanya ikut terbang setiap kali Presiden melawat ke luar negeri. Sekitar akhir 1959, pasangan ini menikah. Pada 1967, Kartini Manoppo melahirkan Totok Suryawan Sukarno-Bung Karno yang memberikan nama ini? di Nurenberg, Jerman.

Pertautan Sukarno dengan wanita berawal pada usia amat belia. Ia sudah kesengsem pada noni-noni Belanda pada umur 14 tahun. “Hanya inilah satu-satunya jalan yang kuketahui untuk memperoleh keunggulan terhadap bangsa kulit putih,” ujar Sukarno kepada Cindy Adams dalam biografinya, Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. Mien Hessels adalah salah satu gadis Belanda teman sekolah Sukarno yang sempat membuat remaja Sukarno tergila-gila. Ia nekat mendatangi orang tua Hessels dan mencoba peruntungannya untuk hanya disambut dengan semburan kasar: “Kamu inlander kotor. Kenapa kamu berani-beranian mendekati anakku? Keluar!” ujar Tuan Hessels.

Pengalaman ini tak membuatnya jera menjerat hati perempuan. “Tuhan menciptakan wanita penuh dengan keindahan. Saya kira setiap laki-laki normal senang melihat keindahan yang ada pada diri wanita,” Bambang Widjanarko mengutip ucapan Sukarno ini dalam bukunya, Sewindu Dekat Bung Karno. Maka, muncullah daftar panjang nama wanita dalam hidup Sukarno. Dari Inggit Garnasih, yang lebih tua 12 tahun, Fatmawati, Hartini, Haryati, Ratna Sari Dewi, Yurike Sanger, hingga Heldy Djafar. Bahkan Putri Monique, istri bekas Raja Kamboja Norodom Sihanouk, pun sempat menggetarkan hati Sukarno: “Monique, tanpa sadar, telah mempesona Sukarno dan menimbulkan api di dalam hatinya yang mudah terbakar,” ujar Sihanouk dalam buku Norodom Sihanouk Pemimpin Dunia yang Saya Kenal. Kendati mengaku “iri” dan menjuluki rekannya sebagai don juan, Sihanouk menganggap Sukarno sebagai seorang laki-laki sopan yang sempurna karena tak pernah berusaha menaklukkan satu pun wanita Kamboja “secara nyata” betapapun cantiknya. Tapi, di Indonesia, lain ceritanya. Kemahiran Sukarno memikat wanita tak kalah populer dengan kisah-kisah tentang figurnya sebagai pemimpin. Sukarno tampaknya tidak membeda-bedakan usia ataupun latar belakang seorang wanita.

Hartini bercerita tentang kegemaran suaminya pada kecantikan: “Cintanya kepada wanita yang cantik adalah beban bagi saya, walaupun saya sudah berusaha menerima dia sebagaimana adanya. Dia sangat mencintai keindahan, termasuk keindahan dalam kecantikan wanita.” Bung Karno mahir melumerkan kemarahan wanita dengan rupa-rupa cara: dari menulis kata-kata mesra di atas potongan-potongan kertas hingga memberi limpahan hadiah.

Dewi, antara Bisnis dan Politik

Prof. Masashi Nishihara, ahli politik Asia Tenggara dari Akademi Pertahanan Nasional Jepang, menggambarkan bahwa Dewi tak cuma menjadi istri paling muda dan paling disayang. Dewi juga istri yang paling berpengaruh terhadap Soekarno. ”Perusahaan Jepang, pedagang Cina, dan pejabat pemerintahan berlomba mendekati Dewi untuk memperoleh bantuan istimewanya,” tulis Nishihara dalam bukunya The Japanese and Soekarno’s Indonesia, yang telah diterjemahkan dalam “Sukarno, Ratnasari Dewi, dan Pampasan Perang” oleh penerbit Pustaka Grafiti. Sedikitnya ada 60 perusahaan Jepang yang beroperasi di Jakarta ketika itu. Perusahaan Jepang itu mengincar proyek- proyek pemerintah, terutama yang dibiayai dari dana pampasan perang, yang jumlahnya sekitar US$ 223 juta. Dewi punya peran penting di balik proyek-proyek itu. ”Sedikit sekali transaksi yang bisa berlangsung tanpa persetujuannya,” tulis Nishihara. Doktor ilmu politik lulusan Universitas Michigan, Amerika, itu juga ”mencurigai” Dewi tahu banyak urusan politik suaminya.

Perkenalan Dewi dengan Bung Karno berlangsung Juni 1959, ketika Presiden RI itu berkunjung ke Tokyo. Yang menjadi makcomblangnya adalah Masao Kubo, Direktur Utama Tonichi Inc., yang ketika itu sedang mencari peluang bisnis di Indonesia. Menurut satu versi, perkenalan itu terjadi lewat sebuah pertemuan bisnis di Hotel Imperial Tokyo. Tapi ada versi lain yang mengatakan perkenalan itu terjadi di klub malam Copacobana, tempat Dewi yang ketika itu bernama Naomo Nemoto bekerja sebagai pramuria merangkap penyanyi.

Perkenalan itu ternyata membuat Bung Karno ketika itu berumur 58 tahun jatuh hati pada gadis berusia 19 tahun itu. Umpan yang dipasang Masao Kubo mengenai sasaran. Sepulang dari Tokyo, Bung Karno menulis surat bernada mesra kepada Dewi. Lantas, Naomo Nemoto diundang ke Jakarta. Kubo-San memanfaatkan situasi. Naomo Nemoto dibujuk untuk terbang ke Jakarta, tak cuma memenuhi undangan Bung Karno. Ia malah bermukim di Jakarta, dengan status sekretaris perwakilan Tonichi, sejak September 1959.

Hubungannya dengan Bung Karno makin akrab. Kedatangan Naomo Nemoto tak sia-sia. Perusahaan Tonichi menggaet sejumlah proyek: tugu Monas, menara transmisi untuk TVRI, gedung Wisma Indonesia berlantai empat di Tokyo, renovasi KBRI di Tokyo, dan pengadaan kapal patroli cepat, serta menjadi subkontraktor pembangunan Hotel Bali Beach di Sanur, Bali, Ambarukmo di Yogya, dan Samudra Beach di Pelabuhanratu, Sukabumi. Bung Karno pun berhasil menggaet Naomo Nemoto, yang setelah menjadi istri sah berganti nama menjadi Ratna Sari Dewi. Sejumlah hadiah diberikan Bung Karno untuk Dewi, di antaranya Wisma Yaso di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, yang sekarang menjadi Museum ABRI Satria Mandala.

Peran Dewi ternyata bukan semata untuk kepentingan pengusaha Jepang. Ia kemudian menjadi pelobi politik. Apalagi Bung Karno yang ketika itu menjadi pusat kekuasaan. Keputusan penting diambilnya dan sebagian sering setahu Dewi. Beberapa politikus mencoba memanfaatkan kedekatan Dewi dengan Bung Karno untuk mempengaruhi keputusan politiknya.

Hal itu tampak, misalnya, pada saat-saat kritis ketika G30S-PKI meletus. Di harian KAMI edisi 12 sampai 14 Oktober 1966, misalnya, Dewi menceritakan kegelisahannya ketika Bung Karno, pada tanggal 30 September 1965 malam, pergi dari Wisma Yaso. Keesokan harinya, 1 Oktober 1965, pukul 10, ia menerima surat singkat dari Bung Karno yang menyatakan dirinya aman, dan ”jangan khawatir”.

Dalam surat itu Bung Karno memberi tahu Dewi: ”Ada sesuatu di kalangan Angkatan Darat, yang boleh disebut ‘revolusi’, yang menurut mereka untuk menyelamatkan aku, bukan melawan aku”. Sementara puluhan tentara bersenjata lengkap bersiaga di Wisma Yaso, sorenya sekitar pukul 5, Bung Karno mengirim surat lagi: ”Aku ingin melihatmu secepat mungkin, karena sesuatu yang tak dapat kutuliskan dalam surat”. Tiga jam kemudian seorang utusan menjemput Dewi untuk menemui Bung Karno di Pangkalan AU Halim Perdanakusuma. Pukul 21.00 Dewi tiba di Halim. Ia melihat Bung Karno ditemani sekitar 10 orang lelaki, di antaranya Menteri Leimena dan KSAU Omar Dhani, Brigjen Suparjo. Begitu tahu Bung Karno akan terbang ke Madiun, basis PKI waktu itu, Dewi minta ikut serta. Namun, dengan halus Bung Karno mencegahnya.

Tapi Dewi tak kurang akal. Entah bagaimana, ia merasa bahwa penerbangan ke Madiun itu tak aman. Dewi segera minta kepada Leimena untuk membujuk Bung Karno agar mengurungkan penerbangannya ke Madiun. Tapi Bung Karno dan rombongan meneruskan rencananya, dan Dewi kembali ke Wisma Yaso. Keesokan harinya barulah Dewi tahu bahwa 15 menit setelah terbang, Bung Karno berubah pikiran dan putar haluan kembali ke pangkalan. Dewi yakin, hal itu berkat bujukan Leimena.

Mengenai masalah AURI dan ALRI, Bung Karno menerima saran Dewi dalam hal pergantian pimpinan puncak kedua angkatan itu. Dalam surat bertanggal 2 Oktober 1965, Bung Karno menceritakan kesibukannya menyelesaikan konflik dalam tubuh militer. Keesokan harinya Dewi menerima lagi surat Bung Karno yang mengungkapkan rencana pengangkatan Mayjen Pranoto Reksosamodro sebagai penjabat KSAD. Meski dianggap ”lemah”, Pranoto dinilai satu-satunya orang di Mabes AD yang bisa menengahi pihak kiri dan kanan. Ketika KSAD Jenderal A. Yani diculik pasukan G30S-PKI itu, Bung Karno menulis kepada Dewi: ”tak tahu di mana Yani berada dan apa yang terjadi dengannya.” Dan di tengah gejolak politik dan konflik bersenjata kala itu, Bung Karno tak lupa menutup suratnya dengan kata-kata mesra: ”Aku senantiasa memikirkanmu. Engkau tahu betapa aku mencintaimu. Ribuan cium, dari Soekarno”.

Alkisah, pada tanggal 11 Maret 1966 Mayjen Soeharto menerima Surat Perintah 11 Maret dari Presiden Soekarno, untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu guna menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban. Sehari kemudian, Pak Harto pun membubarkan PKI. Di saat peralihan kekuasaan inilah, sekali lagi Dewi berusaha merukunkan Bung Karno dengan ABRI. Pada tanggal 14 Maret 1966 ia menyelenggarakan pesta di Wisma Yaso. Sejumlah istri tokoh militer diundang ”untuk menyambut pembubaran PKI”. Entah siapa yang mengajari, Dewi tampil tangkas berpolitik praktis. Lima hari kemudian, dalam jumpa pers, ia menyatakan, pesta itu sekadar untuk membantah desas- desus adanya keretakan antara Bung Karno dan ABRI.

Heldy Cinta Terakhir Bung Karno

Darimana asal kamu?” “Dari Kalimantan Pak.” “Oh… aku kira dari Sunda. Oh… ada orang Kalimantan cantik.” Itulah awal pertama percakapan Heldy dengan Bung Karno.

Kertas putih itu mulai buram dimakan waktu. Tapi tulisan di atasnya dalam huruf-huruf sambung yang indah masih jelas terbaca: “Dear Dik Heldy. I am sending you some dollars, Miss Dior, Diorissimo, Diorama. Of course, also my love.Mas” Surat pendek yang menyertai kiriman uang dan beberapa botol parfum itu dikirim Sukarno dari tempat penahanannya di Wisma Yaso, Jakarta, kepada Heldy Djafar. Sukarno menikahi istri terakhirnya itu setahun sebelum kejatuhannya. Sukarno meminang Heldy, yang sekarang tampak masih menawan di umur 54 tahun, tatkala ia masih gadis ranum yang mekar pada usia 18 tahun. Perjumpaan pertama mereka terjadi tatkala Heldy menjadi anggota Barisan Bhinneka Tunggal Ika yang menyambut kedatangan Tim Piala Thomas, pada 1964.

Setahun kemudian, Bung Karno mengajaknya berdansa dalam sebuah acara di Istora Senayan. “Waktu itu Bapak bertanya,’Kamu kok lama enggak kelihatan. Sombong ya, pacaran saja.’Saya gugup dan menjawab:’Saya enggak pacaran, Pak’,” tutur Heldy. Enam bulan kemudian, pengantin dan mempelai yang berbeda usia 48 tahun itu menikah di Jakarta pada 11 Mei 1966. Pernikahan secara Islam diadakan di Wisma Negara, 11 Juni 1966. Saksinya Ketua DPA Idham Chalid dan Menteri Agama Saifuddin Zuhri. Perkawinan itu cuma berusia dua tahun. Heldy kian sulit bertemu suaminya tatkala Bung Karno masuk tahanan di Wisma Yaso. Heldy yang dikenal sebagai ibu Maya Ari Sigit Soeharto menjanda dalam usia amat muda. Perkawinan ini memang tak banyak diketahui orang.

Saat Soekarno dikucilkan di Wisma Yaso, Heldy, lalu menikah dengan pria lain. Pria itu bernama Gusti Suriansyah Noor, keturunan dari Kerajaan Banjar. Belakangan, satu dari enam orang anaknya, menikah dengan cucu Presiden RI Soeharto.

Referensi :

  • Sensasi Seorang Dewi, Majalah Tempo 4 November 1993
  • Dewi, Antara Bisnis dan Politik, Majalah Tempo 4 November 1993
  • Don Juan Yang Mahir Mencinta, Majalah Tempo 4 Juni 2001
  • Garis Darah Tiga Generasi, Majalah Tempo 4 Juni 2001
  • Dia Yang Lahir Dari Kegelapan, Majalah Tempo 4 Juni 2001
  • Kuantar Ke Gerbang; Kisah Cinta Ibu Inggit Dengan Bung Karno, Ramadhan KH, Sinar Harapan 1981
  • Heldy Cinta Terakhir Bung Karno, Uli Hermono dan Peter Kasenda, Penerbit Buku Kompas, Juni 2011
  • Cinta Terakhir Bung Karno, Tribun Jambi
Sumber : https://serbasejarah.wordpress.com/2011/09/25/soekarno-takdir-sejarah-sang-hamlet/

Rabu, 23 September 2020

LAKON HIDUP MANUSIA

Lakon hidup manusia di dunia ini terbagi menjadi 3 lakon :

  1. Lakon Awal
  2. Lakon Tengah
  3. Lakon Akhir

Lakon awal adalah lakon kelahiran manusia di muka bumi ini. Ibarat sebuah buku, lakon awal adalah sampul kehidupan bisa dikatakan cover dari buku kehidupan. Sedangkan lakon tengah adalah kehidupan itu sendiri dimulai dari fase setelah kelahiran sampai dengan mati. Adapun lakon akhir  yaitu kematian atau lakon mati.

Lakon Lahir
Lakon merupakan lakon awal kehidupan manusia. Kelahiran adalah kejayaan. Kelahiran adalah anugerah. Dikatakan kelahiran adalah kejayaan karena dengan kelahiran itu merupakan awal dari segala kehidupan. Saat saat kejayaan hidup berada pada saat kelahiran. Begitu dahsyatnya saat kelahiran ini sampai-sampai jagad raya alam semesta ini tidak mampu menghalang halanginya. Inilah yang disebut anugerah besar dan manusia akan menerima anugerah demi anugerah dalam kehidupannya. Lakon Lahir tidak terjadi begitu saja ada proses yang mengawalinya, diawali dari pertemuan sperma dari seorang laki-laki dan sel telur dari seorang wanita. Pertemuan sperma dan sel telur inilah yang kemudian menjadi Nutfah, lalu menjadi mutghoh, lalu menjadi alaqoh sampai berbentuk janin sempurna dalam alam rahim ibu.

Sebelum semua itu terjadi dimanakah sesungguhnya manusia itu ada? Sebelum semua itu terjadi sesungguhnya manusia itu berada di dalam alam ketiadaan tanpa batas. Proses itu berawal dari matahari mancarkan sinarnya ke muka bumi. Sinar matahari yang membawa daya dan berat itu menyinari bumi sehingga bumi menjadi panas dan permukaan air laut mengeluarkan uap air. Uap air itu lalu diterbangkan oleh angin digiring ke suatu tempat dengan suhu tertentu, maka uap air tadi terurai menjadi butiran-butiran air hujan. Dengan air hujan ini, bumi yang tadinya mati tumbuhlah macam-macam tumbuh-tumbuhan. Dari tumbuh-tumbuhan itu maka muncullah buah-buahan yang segar dan lezat. 

Tumbuh-tumbuhan itu dimakan manusia dan hayawan-hayawan. Sari-sari makanan yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan diproses didalam tubuh manusia sebagian diolah menjadi darah merah dan darah putih. Sebagian diolah menjadi spermatozoa (sperma) pada laki-laki dan ovum (sel telur) pada perempuan. Pertemuan sperma dan sel telur inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya janin yang menjadi cikal bakal manusia.

Dalam Proses kelahiran inilah sekali lagi Allah tunjukkan anugerah-Nya. Proses kelahiran adalah proses yang sulit membutuhkan bantuan keahlian khusus, apakah itu dokter, bidan atau bahkan dukun bayi. Rasa was-was, harap-harap cemas, takut, khawatir bercampur aduk menjadi satu.

Terjadilah peristiwa tolong menolong dimana pada hakekatnya hidup itu memang harus saling tolong menolong. Si bayi ditolong dokter dan si dokter ditolong oleh si bayi. Dokter membantu secara medis prosesi kelahirannya, si bayi membantu dokter mendapatkan finansial dari keahliannya.


Di awal kelahirannya saja manusia sudah mengalami kesulitan dan akan ditunggu oleh kesulitan-kesulitan berikutnya dalam sejarah kehidupannya. Oleh karena itu tidak mungkin manusia bisa lepas dari kesulitan, sebab dengan kesulitan itulah Allah mendidik ummat manusia untuk tumbuh dan berkembang.

Dunia ini berkembang karena adanya kesulitan. Kesulitan di bidang komunikasi maka melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi. Kesulitan di bidang kesehatan melahirkan ilmu pengetahuan di bidang medis dan kedokteran. Kesulitan pangan, muncullah ilmu pertanian dan lain sebagainya. Bukankah beserta kesulitan itu ada kemudahan.

Begitulah proses kelahiran yang hanya sesat telah berlangsung. Ada tawa, ada tangis, ada haru bercampur menjadi satu. Tangisan sang bayi memancarkan aura kegembiraan bagi keluarga di sekelilingnya.

Lakon hidup

Lakon hidup dimulai setelah fase lakon Lahir terus berjalan sampai datang kematian. Jarak antara lahir sampai mati itulah kehidupan yang sebenarnya. Jarak itu dinamakan umur. Di dalam umur itu manusia berjuang untuk :
  1. Mengalahkan sayyiat menuju hasanat
  2. Mengalahkan kedholiman menuju kemaslahatan
  3. Mengalahkan kebodohan menuju kecerdasan
  4. Mengalahkan kenistaan menuju kejayaan
  5. Mengalahkan hal-hal yang tidak baik menuju kepada yang lebih baik, dst...
Manusia mengemban amanah Tuhan sebagai Khalifatulloh di muka bumi ini. Menebar kedamaian, menebar kemaslahatan, menebar Rohmat bagi seluruh alam. Untuk itu Allah mengutus para nabi dan para rosul sebagai contoh dan suri tauladan yang baik. Untuk tersebut Allah menurunkan kitab-kitab suci. Tidak kurang dari 104 kitab suci diturunkan oleh Allah SWT sebagai petunjuk bagi ummat manusia agar menjadi bekal dan acuan dalam hidup dan kehidupan. Namun demikian manusia diberi kebebasan memilih. Apakah memilih jalan tho'at atau memilih jalan kufur. Masing-masing pilihan mempunyai konsekuensi sendiri-sendiri. 

Di dalam Al-Qur'an Allah sendiri sampai mengajukan pertanyaan, 
Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (QS Al-Baqarah ayat 28)

Lakon hidup manusia memang unik. Bagaimana tidak. Ketika dia dilahirkan tidak mempunyai apa-apa, Tidak punya kekuasaan apa-apa. Tidak punya daya dan kekuatan. Kemudian Allah memberi daya dan kekuatan. Diberi mata agar bisa melihat, diberi telinga agar bisa mendegar diberi hati dan perasaan agar bisa berfikir dan lain sebagainya. Namun terkadang sebagian manusia justru mengingkari itu semua. Hidupnya bukan diperuntukkan semaksimal mungkin dalam pengabdian kepada Tuhan-nya justru menentang bahkan kufur akan nikmat-nikmat yang telah diberikan Tuhan kepadanya. Bahkan tidak jarang untuk memenuhi ambisinya manusia tidak segan-segan membuat kerusakan, berbuat aniaya bahkan saling membunuh diantara sesamanya.
 
Buku Kehidupan
 
Kehidupan manusia diibaratkan sebuah buku atau kitab. Kelahiran adalah sampul awal dan umur atau usia adalah lembaran-lemaran kehidupan yang dijalani manusia semasa hidupnya. Sedangkan kematian adalah sampul akhir penutup dari buku kehidupan tersebut. Ibarat sebuah buku yang terdiri dari beberapa bab, maka tahun demi tahun dalam kehidupan itulah bab-bab yang harus dilewati. Sedangkan lembaran-lembaran kertas kehidupan yaitu hari-hari yang dilalui. Dalam satu hari ada 24 jam. 24 jam itulah garis-garis dalam setiap lembar buku kehidupan. Akan ditulis apa buku lembaran-lembaran kehidupan ini terserah kepada masing-masing diri. Apakah ditulis dengan kebaikan, kejelekan, ketaatan, keangkara-murkaan. Semua terserah manusia itu sendiri. Setiap pilihan mempunyai konsekuensi sendiri-sendiri.
 
Allah berfirman di dalam Al-Qur'an Surat Adz-Dzariyat: 56 :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

 “Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah kepada-Ku”
(QS: adz-Dzariyat;56)
Quran Surat Az-Zariyat Ayat 56 وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ Arab-Latin: Wa mā khalaqtul-jinna wal-insa illā liya'budụn Terjemah Arti: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

Referensi: https://tafsirweb.com/9952-quran-surat-az-zariyat-ayat-56.html
Quran Surat Az-Zariyat Ayat 56 وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ Arab-Latin: Wa mā khalaqtul-jinna wal-insa illā liya'budụn Terjemah Arti: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

Referensi: https://tafsirweb.com/9952-quran-surat-az-zariyat-ayat-56.html
Quran Surat Az-Zariyat Ayat 56 وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ Arab-Latin: Wa mā khalaqtul-jinna wal-insa illā liya'budụn Terjemah Arti: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

Referensi: https://tafsirweb.com/9952-quran-surat-az-zariyat-ayat-56.html
Quran Surat Az-Zariyat Ayat 56 وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ Arab-Latin: Wa mā khalaqtul-jinna wal-insa illā liya'budụn Terjemah Arti: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

Referensi: https://tafsirweb.com/9952-quran-surat-az-zariyat-ayat-56.html

Sesungguhnya tujuan diciptakan manusia itu adalah untuk beribadah, mengabdi, tunduk dan patuh kepada Allah SWT Tuhan seru sekalian alam. Artinya dengan adanya ibadah itulah maka manusia diciptakan. Sehingga apabila dalam hidupnya manusia lepas dari ibadah maka sesungguhnya dia mengingkari tujuan penciptaannya itu.

Bagaimana agar setiap aktifitas hidup bernilai ibadah?

Agar setiap aktifitas hidup bernilaikan ibadah, maka dalam aktifitas itu harus dibarengi dengan dzikkrulloh, dzikir kepada Allah, ingat kepada Allah. Ingat tentang apa?
1. Ingat akan perintah-perintah-Nya untuk dilaksanakan
2. Ingat akan larangan-larangan-Nya untuk dijauhi
3. Ingat akan nikmat-nikmat pemberian-Nya untuk disyukuri
4. Ingat akan ujian-ujian Nya untuk di sobar-i
5. ingat akan segala sesuatu yang terjadi untuk dijadikan sarana pengabdian kepada Allah SWT.

Dzikir kepada Allah itu perintah

Surat Az-Zariyat Ayat 56 (51:56) 51:55 >> Mushaf Standar Indonesia: وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ ﴿الذاريات : ۵۶﴾ Transliterasi (ID): wamaa khalaqtu aljinna waal-insa illaa liya’buduuni Terjemahan Indonesia: Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (QS. Az-Zariyat: 56)

Referensi: https://www.bayan.id/quran/51-56/
(bersambung)

Senin, 14 September 2020

KAUTSARAN MEDIA DAKWAH SHIDDIQIYYAH

Didalam ajaran Thoriqoh Shiddiqiyyah dikenal istilah S3, shilaturrahmi - santun - shodaqoh. Shilaturahmi santun dan shodaqoh ini diaplikasikan dengan sempurna oleh warga Thoriqoh Shiddiqiyyah melalui sebuah kegiatan yang dinamakan Jamiyyah Kautsaran. Jamiyah Kautsaran adalah perkumpulan dengan membaca doa-doa yang terdiri dari bacaan ayat-ayat pendek Al-Quran yang disusun oleh Muryid Thoriqoh Shiddiqiyyah Syech Muchammad Muchtar bin Alhaj Abdul Mu'thi Muchtarullohi Al-Mujtaba. Susunan bacaan-bacaan Kautsaran ini diperoleh Sang Mursyid melalui munajat dan ilham ruuhi. Bacaan Kautsaran terdiri dari bacaan Surat Afatihah, Surat Al-ikhlas, Surat Al-falaq, Surat An-Nas, Surat Alam Nasroh, Surat Al-qodar, Surat Al-kautsar, Surat An-Nashr, dan Surat Al-Asyhr. Disamping itu juga terdiri dari bacaan istighfar, sholawat dan baqiyyatus sholihah.

Kegiatan Kautsaran
jamiyah kautsaran

Melalui Jam'iyyah Kautsaran  ini warga Thoriqoh Shiddiqiyyah mendapat informasi-informasi seputar program-program kegiatan Shiddiqiyyah diantaranya pembangunan rumah layak huni shiddiqiyyah, program santunan nasional, program pembangunan jamiatul mudzakkirin, program pembangunan pesantren, dan lain-lain. Dari jamiyah kautsaran pula dibangun kebersamaan dalam hal pengumpulan dana, gotong royong dan tata kelola keorganisasian. 

Setiap kegiatan kautsaran selalu diawali dengan bacaan yadullohi alal jamaah yang artinya tangan Allah (kekuasaan Allah) ada pada jamaah. dilanjutkan dengan pembacaan syair pohon shiddiqiyyah, syair sumber kemerdekaan, pembacaan doa salamun dan pembacaan doa jaljalut sughro, dilanjutkan dengan doa Nabiyulloh Ibrohim AS.

Sebelum bacaan doa kautsaran dimulai selalu diadakan mauidlotul hasanah atau pitutur luhur oleh khuddamul ulum atau oleh sesepuh atau orang yang ditokohkan di komunitas tersebut disamping sesekali di datangkan juga Bapak-bapak khalifah untuk memberikan pencerahan dan bait-baiat pelajaran thoriqoh shiddiqiyyah.

Dhawuh beliau Sang Mursyid, jika murid-murid Shiddiqiyyah rajin mengamalkan doa kautsaran maka akan memperolah hikmah 3 hal, diantaranya :

  1. Barokatun (Barokah dari Allah SWT)
  2. Rohmatun (Rohmat dari Allah SWT)
  3. Yusrotun (Kemudahan-kemudahan dari Allah SWT)

Barokatulloh

Yang dinamakan barokatulloh adalah barokah dari Allah Swt. Barokah adalah tetapnya nilai kebaikan atas segala sesuatu. Segala sesuatu itu dikatakan barokah apabila nilai kebaikannya tetap dan tidak berubah. Nilai kebaikan yang tetap ini bersumber dari nilai-nilai  ketuhanan. Barokah Allah ini bisa dianugerahkan kepada siapa saja dan apa saja yang dikehendaki oleh Allah SWT.

Ada barokah Allah dianugerahkan kepada sebuah kota, contohnya Kota Makkah. Disebutkan bibakkatin mubaarokah. Ada barokah Allah yang dianugerahkan kepada manusia, contohnya Nabiyulloh Muhammad SAW, assalamualaika ayyuhan nabiyyu warohmatullohi wabarokatuh... Ada barokah Allah yang diberikan kepada negara, seperti Indonesia. Atas berkat rohmat Allah yang maha kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur....... Ada barokah Allah yang diberikan kepada benda, contohnya Ka'bah, dan lain-lain.

Rohmatulloh

Rohmatulloh adalah rohmat Allah atau kasih sayang Allah. Disebutkan di dalam Al-qur'an Rohmaullohi ala kulli syai', rohmat Allah meliputi atas segala sesuatu. Segala sesuatu yang ada didunia ini semuanya diliputi oleh rohmat Allah. Makanya kita dilarang berputus asa dari Rohmat Allah. Walataiasu min rohmatillah, janganlah kamu berputus asa dari rohmat Allah.

Rohmat Allah ada yang bersifa umum, ada yang bersifat khusus, ada yang bersifat khususul khusus. Rohmat Allah yang bersifat umum diberikan kepada siapa saja hamba-Nya baik yang meminta maupun tidak. Baik yang tho'at, patuh maupun yang tidak. Rohmat inilah yang disebut rohmat Allah yang bersifat umum.

Adapun rohmat Allah yang bersifat khusus hanya diberikan kepada hamba-Nya yang mau dan berusaha untuk menggapai rohmat khusus ini. Rohmat khusus bisa didapatkan melalui wasilah rohani rosulullohi SAW dengan membaca sholawat misalnya. Atau bisa juga rohmat khusus ini di dapat dari riyadloh dan mujahadah-mujahadah khusus yang diajarkan oleh Rosululloh melalui guru-guru rohaniah yang silsilah dan sanadnya sampai kepada rosululloh yang di dalam ilmu thoriqoh dikenal dengan istilah Mursyid. Dzikir kautsaran adalah salah satu dzikir yang diajarkan oleh Sang Mursyid dimana salah satu diantara fadhilah keutamaannya adalah mendapat anugerah berupa rohmat khusus.

Sedangkan rohmat khususul khusus hanya diberikan oleh Allah kepada para nabi dan para rosul. Apabila kita ingin mendapatkan rohmat secara khususul khusus ini tentu saja harus dengan wasilah para nabi dan para rosul. Diantara rohmat khususul khusus yang diterima oleh Rosululloh SAW adalah beliau bisa memberi syafa'at kepada ummatnya besok di hari kiamat.

Yusrotun (kemudahan-kemudahan)

Salah satu hikmah dari dzikir kautsaran adalah mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam segala aktifitas hidup dan kehidupan. Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa dalam hidup dan kehidupan manusia senantiasa diuji dengan macam-macam kesulitan hidup. Terkadang kesulitan yang satu belum selesai datang kesulitan yang lain. Begitulah kehidupan ini tak kan pernah lepas dari macam-macam kesulitan dan problematika kehidupan. Alangkah sedihnya jika setiap kesuitan yang datang selalu dan selalu tidak pernah menemukan jalan keluar. Tentu saja kita akan mengalami kesedihan dan keprihatinan yang luar biasa mendalam. Kesulitan hidup yang datang silih berganti bisa mengakibatkan stress berat bahkan tak jarang menimbulkan berbagai macam penyakit baik penyakit dhohir maupun penyakit batin. Alahkah indahnya jika setiap kesulitan yang datang kita selalu mendapat jalan keluar. setiap kesulitan bisa diatasi dengan mudah. Bukan kesulitannya yang harus kita hindari, karena manusia tidak akan pernah bisa lepas dari kesulitan. Tetapi mensyikapi kesulitan-kesulitan itulah yang membutuhkan pemecahan dan jalan keluar. (khusus untuk bab kesulitan ini insyaAllah akan penulis uraikan dalam tulisan khusus pada edisi berikutnya)

Memperhatikan 3 hal pokok prinsip sebagai hikma dzikir kautsaran ini, sungguh disayangkan jika kita tidak sungguh-sungguh untuk bisa menggapainya. Bukankah Allah SWT berfirman di dalam Al-Qura'n, 

ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُواْ إِلاَّ بِحَبْلٍ مِّنْ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ وَبَآؤُوا بِغَضَبٍ مِّنَ اللَّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُواْ يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ الأَنبِيَاء بِغَيْرِ حَقٍّ ذَلِكَ بِمَا عَصَوا وَّكَانُواْ يَعْتَدُونَ

“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi tanpa alasan yang benar. yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.” (QS. Ali Imran 112).

Dari ayat diatas jelas dikatakan bahwa seseorang akan ditimpakan kehinaan, akan ditimpakan kenistaan, akan ditimpakan kehancuran, akan ditimpakan kebangkrutan dimana saja berada dan kapan saja adanya kecuali orang-orang yang tetap menjaga hubungan dengan Allah dan hubungan dengan sesama manusia. Hablum minalloh wa hablum minan naas. Hablum minalloh wa hablum minannaas ini diwujudkan dengan sempurna oleh warga Thoriqoh Shiddiqiyyah dalam satu kegiatan yang dinamakan dengan jamiyah kautsaran. 

Bagaimana menurut pendapat Anda ? (***471)

 

Minggu, 13 September 2020

NIAT, KEMAMPUAN DAN REALITA

Niat

Niat artinya sengaja untuk melakukan suatu perbuatan atau tindakan. 
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Niat berarti :
1. Maksud atau tujuan perbuatan
2. Keinginan (dalam hati) akan melakukan sesuatu
3. Janji untuk melakukan sesuatu

ilustrasi niat

Secara bahasa, orang Arab menggunakan kata-kata niat dalam arti ‘sengaja’. Terkadang niat juga digunakan dalam pengertian sesuatu yang dimaksudkan atau disengajakan. Sedangkan secara istilah, tidak terdapat definisi khusus untuk niat. Maka dari itu, barangsiapa yang menetapkan suatu definisi khusus yang berbeda dengan makna niat secara bahasa, maka orang tersebut sebenarnya tidak memiliki alasan kuat yang bisa dipertanggungjawabkan.

Karena itu banyak ulama yang memberikan makna niat secara bahasa, semisal Imam Nawawi, ia mengatakan niat adalah bermaksud untuk melakukan sesuatu dan bertekad bulat untuk mengerjakannya. Pendapat yang lain mengatakan, Niat adalah maksud yang terdapat dalam hati seseorang untuk melakukan sesuatu yang ingin dilakukan. 

Niat juga sebagai pembeda nilai atau hukum sebuah tindakan atau perbuatan.Yang membedakan sholat wajib dan sholat sunnah adalah niatnya, walaupun jumlah rokaatnya sama, waktunya sama, gerakannya sama kalau niatnya sholat wajib, maka nilai dari sholat tersebut adalah wajib. Walaupun rokaatnya sama, waktunya sama, gerakannya sama kalau niatnya melaksanakannya sholat sunnah, maka sholat tersebut hukumnya sunnah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya seseorang hanya mendapatkan apa yang dia niatkan. Maka barang siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Bahkan dikatakan niat yang baik saja sudah mendapat nilai kebaikan. Artinya niat yang baik untuk melakukan sesuatu walaupun itu belum dilaksanakan atau bahkan nantinya karena sesuatu dan lain hal tidak bisa dilaksanakan, orang tersebut sudah dapat pahala atau sudah dapat nilai kebaikan. 

Misalnya ada orang yang berniat malam ini nanti akan melaksanakan sholat tahajud, kemudian setelah lewat tengah malam ternyata orang ini tidurnya cukup pulas sehingga waktu untuk melaksanakan sholat tahajud terlewatkan. Maka dia sudah dapat nilai kebaikan dari niatnya tersebut. Begitulah hebatnya niat. Dan niat itu akan benar-benar bernilai manakala niat tersebut disandarkan kepada keikhlasan. Ikhlash lillaahi ta'ala. Ikhlas semata-mata karena Allah Subhanahu Wata'ala.

Sebagaimana tersebut dalam hadits di atas, bahwa seseorang tidak akan mendapat apa-apa kecuali sesuai dengan apa yang dia niatkan itu. Satu contoh minsalnya, ada orang yang berniat shodaqoh untuk pembangunan masjid. Sebagai orang yang terpandang di kampung itu karena ekonominya cukup mapan, maka dia bershodaqoh lebih banyak dari pada orang-orang lain di kampung itu. Dalam hatinya niat bershodadqoh tetapi dalam hatinya pula ada niatan agar dirinya dinilai sebagai orang yang dermawan. Shodaqoh dengan niat semacam ini tentu tidak akan mendapat nilai kebaikan selain dia dicap sebagai orang terpandang saja. Tentu nanti di akherat dia tidak memperoleh apa-apa.

Niat, kemampuan dan realita

Tidak jarang kita jumpai seseorang sudah niat melakukan sesuatu perbuatan yang baik, namun karena sesuatu dan lain hal karena tidak adanya kemampuan sehingga realitanya hanya berhenti sebatas niat saja. Memang nia sangat erat kaitannya dengan kemampuan yang pada gilirannya menjadi sebuah realita. Alangkah indahnya jika niat sudah tertata dengan baik lalu Allah SWT memberikan kemampuan untuk mewujudkan niatnya itu dan pada akhirnya realita yang dihadapi sesuai dengan yang diharapkan. Inilah yang oleh orang Jawa disebut dengan istilah jumbuh

Mempertahankan niat

Manusia sering gagal untuk tetap bisa mempertahankan niat. Dalam perkembangannya banyak sekali jebakan-jebakan batman yang berusaha membelokkan niat tersebut dari sesuatu yang baik berubah menjadi sesuatu yang tidak baik. Ambil contoh minsalnya, sejak awal sudah niat melaksanankan sholat Jumat. Tata cara dan syarat rukun dipersiapkan agar ibadah sholat Jumat benar-benar afdol dan bernilaikan kebaikan. 

Diawali mandi membersihkan diri sebagai sunnah sebelum melaksanakan sholat Jumat. Tidak ketinggalan memakai baju yang bersih, putih dan terjaga dari kotoran-kotoran. Memakai wangi-wangian untuk menambah rasa percaya diri disamping melaksanakan sunnah rosul. Bismillah... berangkatlah ke masjid untuk melaksanakan sholat Jumat. Sampai di sini aman-aman saja. Dilaksanakanlah sholat tahiyyatal masjid kemudian duduk dengan khusyu' laksana i'tikaf di Bulan Suci Ramadhan. Prosesi sholat Jumat dimulai. Begitu khatib naik mimbar taulah dia bahwa khatib tersebut orang yang selama ini tidak dia sukai. Apa yang terjadi. Selama khotbah berlangsung hatinya tidak tenang. Selalu diliputi dengan kebencian. Bahkan sholat Jumat terasa begitu lama dari biasanya. Maka gagallah orang tersebut mempertahankan niat-nya. Niat melaksanakan ibadah sholat jumat bisa berubah menjadi menggerutu, diliputi api kebencian, kedengkian dan lain sebagainya.

Begitulah beratnya mempertahankan niat. Konsistensi niat harus dijaga dengan baik jangan sampai tergelincir oleh sesuatu yang berusaha membelokkan niat menuju arah yang tidak baik. Selamat berjuang mempertahankan niat. (*471)

Bagaimana pendapat Anda ?


 

 

MUNAFIK

Apakah munafik itu?

Munafik adalah ketidak cocokan antara ucapan dan perbuatan. Tanda-tanda munafik ada 3, yaitu :

  1.  Apabila dipercaya khianat
  2. Apabila berjanji ingkar
  3. Apabila berbicara berdusta

Peringatan Allah dalam Al-Qur’an

أَوَلاَ يَرَوْنَ أَنَّهُمْ يُفْتَنُونَ فِي كُلِّ عَامٍ مَّرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ لاَ يَتُوبُونَ وَلاَ هُمْ يَذَّكَّرُون

Dan tidaklah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, dan mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran? 

QS At-Taubah ayat 126

Kemunafikan adalah sifat yang tidak terpuji yang harus benar-benar kita hindari dan kita jauhi. Orang munafik selalu dan selalu berbohong dimana saja, dan kapan saja adanya, dalam keadaan apa saja. Kebohongan yang dilakukan ini untuk menutupi kebohongan-kebohongan yang telah dia perbuat sebelumnya. Sehingga dengan demikian orang munafik selalu berada dalam lingkaran kebohongan. Naudzubillah tsuma naudzubillah.

Mudah-mudahan kita dibimbing oleh Alloh SWT dari sifat kemunafikan...... 

ilustrasi

Munafik itu selalu tidak sama antara perbuatan dan hatinya. Ucapannya berkata A tapi sesungguhnya hatinya berkata B. Kemunafikan ini salah satu sifat hati yang sangat tercela yang harus diperangi oleh setiap manusia. karena sifat munafik ini sangat berbahaya bagi hidup dan kehidupan. Apabila sifat itu bercokol pada individu, maka akan merusak sendi-sendi kehidupannya sendiri. Apabila bercokol pada kepala keluarga maka keluarga itupun menjadi rusak karenanya. Apabila sifat munafik ini bercokol pada pemimpin maka rusaklah kepemimpinannya dan berakibat fatal bagi orang-orang yang di pimpin. Apa bila bercokol pada pemimpin negara maka rusaklah negara tersebut dan menyengsarakan banyak orang. 

Agar sifat munafik ini tidak bercokol pada diri kita maka usaha yang kita lakukan harus sering-sering introspeksi diri dan banyak-banyak berdzikir kepada Allah. Banyak-banyak berbuat baik kepada siapa saja karena sesungguhnya perbuatan baik itu bisa mengikis habis perbuatan-perbuatan yang buruk termasuk munafik.

Selanjutnya berusaha semaksimal mungking untuk selalu jujur, baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain. Menjaga lesan dari perkataan yang tidak baik. Katakan yang benar walaupun itu pahit. Kalau tidak bisa berkata dengan benar lebih baik diam. 

Indonesia

Kita sebagai bangsa Indonesia sering menyaksikan para petinggi negeri ini berpidato tentang nasionalisme, kejujuran, dedikasi, membela rakyat, demi kepentingan bangsa dan negara dan sebagainya, tetapi dalam kenyataan justru sebaliknya bahkan tidak sedikit diantara mereka yang pada akhirnya masuk hotel pordeo karena kasus kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN).

Bukan tidak mungkin sifat kemunafikan juga bercokol pada diri kita masing-masing, untuk itu cara yang paling efektif agar terhindar dari sifat munafik adalah sebagai berikut :

1. introspeksi diri

rosululloh saw bersabda, "berbahagialah orang yang senantiasa introspeksi diri, senantiasa mengkoreksi dirinya sendiri. karena dengan mengkoreksi dirinya sendiri tentu tidak sempat mengkoreksi orang lain. selalu berusah untuk lebih baik dalam hidup dan kehidupan.

2. Berbuat Kebaikan

Sungguh-sungguh berupaya untuk terus dan terus berbuat baik, dalam hubungannya dengan Sang Khalik maupun kepada sesama manusia. Hablum minalloh wa hablum minan naas.

3. Taubat

Mohon ampun kepada Allah, taubat, menyesal atas segala perbuatan dosa-dosa yang telah diperbuat, baik sengaja maupun tidak sengaja, baik yang tampak maupun yang tidak tampak, dhohir maupun bathin. Semoga Allah SWT menjaga diri kita, keluarga kita, masyarakat, bangsa dan negara kita dari sifat-sifat kemunafikan, aamiin. 

Bagaimana pendapat Anda? (***471)


Sabtu, 12 September 2020

wayang kulit gagrag jawa timuran 01

 

Wayang Kulit sedalu natas kanthi Ki dalang Suparno Hadi

GELAR WUJUD KARYA 4 SHIDDIQIYYAH

Banner karya Warkop.Net

Banner Santunan Nasional
Lontong Kikil Cipeng

CREAMY SWEET FRUIT
label safa
 

banner bakpo mini
 
 


banner lontong kikil cibenk


keripik tahu sumedang

undangan menganti raya

rumah makan abra
undangan peresmian rlhs



 

TARI REMO JAWA TIMUR ASELI

 

Tari Remo Gagrag Jawa Timur ini sengaja ditampilkan untuk meng uri-uri Budaya Jawa yang adi luhung sebagai manifestasi rasa syukur akan khasanah Budaya Nusantara.

Selamat Menikmati

Jumat, 11 September 2020

PESANTREN HAYYA ALAS SHOLAH HAYYA ALAL FALAH

Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah Syech Muchtar Mu'thi akan membangun Pesantren Baru di Sukabumi Jawa Barat. Tepatnya di Desa Karangpapak Kecamatan Cisolok Pelabuhan Ratu Sukabumi Jawa Barat. Pesantren ini dinamakan Pesantren Hayya Alas Sholah Hayya Alal Falah. Pesantren ini dibangun di atas tanah seluas 10 hektar lebih. di kaki bukit Cisolok. Pelabuhan Ratu. Pesantren ini dibangun sebagai tonggak sejarah baru menandai abad kebangkitan tassawuf dunia.

Dalam rangka mewujudkan cita-citanya tersebut Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah Syech Muchtar Mu'thi sudah mempunyai tanah di lokasi tersebut seluas lebih kurang 2 ha. Sementara akses jalan menuju ke lokasi masih sempit dengan lebar sekitar 3 meter. Menurut beliau idealnya pesantren itu memiliki tidak kurang dari 10 hektar. 

Dalam sebuah kesempatan beliau dhawuh, ini kalau bisa buatkan jalan yang bisa dilewati oleh dua mobil yang bersimpangan jalan kiri dan kanan. Beberapa pengurus DPD Organisasi Shiddiqiyyah melakukan negosiasi untuk melakukan pembelian tanah disekitar lokasi agar jalan bisa diperlebar. Dalam perkembangannya ternyata pemilik tanah minta agar dibeli semuanya tanah yang ada di sekitar jalan tersebut luasnya tidak kurang dari 8 ha. Sesuai dawuh beliau, kalau memang minta di beli ya kita beli hitung-hitung bisa mencapai idealnya pesantren yang dikehendaki beliau Sang Murshid.

Untuk tersebut kemudian Mursyid memberikan modal sebesar Rp. 120.000.000,- (seratus dua puluh juta rupiah) dari kantong pribadi beliau. Selebihnya memberi kesempatan kepada murid-murid Shiddiqiyyah dari seluruh Indonesia untuk ombyongan membeli tanah tersebut dengan harga Rp. 300.000,- per meter persegi. 

Tidak kalah pentingnya selain pembelian tanah juga yang sangat urgen adalah segera dibangun Gedung Ula (Gedung untuk pertemuan/Aula). Gedung seluas 240 m2 ini merupakan bangunan pertama yang dibangun di atas area pesantren hayya alas sholah hayya alal falah.

Gedung Ula
gedung ula

Kepada team arsitektur DPD Orshid yang diketuai Bapak Ir. Setyo Poernomo (Pak Poengky) Beliau dawuh agar gedung ini dibangun seindah mungkin. Bila perlu pilih bahan-bahan terbaik dan granitnya juga yang terbaik. 

Galang Dana Pembangunan Pesantren HSH

Dalam rangka menggalang dana untuk pembelian tanah sekaligus pembangunan Pesantren Hayya Alas Sholah Hayya Alal Falah DPD Organisasi Shiddiqiyyah Pusat menggelar Rapimnas, Rapat Pimpinan Nasional untuk merumuskan mekanisme pengumpulan dana dan kontribusi murid-murid Shiddiqiyyah demi suksesnya program tersebut. 


Disamping ombyongan tiap-tiap murid Shiddiqiyyah paling tidak bisa berkontribusi minimal 1 m2 (satu meter persegi) untuk pembelian tanah, juga diadakan shodaqoh spontan dan kesanggupan-kesanggupan dari seluruh DPD Organisasi Shiddiqiyyah se Indonesia yang hadir dalam Rapimnas di Hotel Yusro Horizon - Jombang.  Dalam pada itu juga diluncurkan produk "minyak ratu" minyak wangi yang disuling dari sari pohon nogosari dengan shodaqoh bervariasi mulai dari Rp. 350.000,- sampai dengan Rp. 500.000,-. Bukan itu saja juga diproduksi tasbih dari kayu nogosari dengan shodaqoh Rp. 200.000,-. Baik  minyak ratu maupun tasbih nogosari semuanya sudah di-asma' oleh Pak Yai yang sangat cocok untuk menggairahkan roda usaha dan ekonomi warga.

Filosofi Hayya Alas Sholah Hayya Alal Falah

Hayya alas sholah, marilah kita tegakkan sholat. Hayya alal Falah, marilah menuju kemenangan. Menuju keberuntungan. Jadi hayya alas sholah hayya alal falah adalah ajakan untuk menegakkan sholat dimana sholat tersebut membawa kepada kemenangan, membawa kepada keberuntungan, membawa kepada kejayaan. Oleh karena itu ketika dikumandangkan adzan saat muadzin menyeru :

  • Allohu akbar allohu akbar : jawabnya Allohu akbar allohu akbar
  • Asyhadu alla ilaaha illalloh..., jawabnya juga Asyhadu anlaa ilaaha illalloh
  • Asyhadu anna muhammadar rosululloh... jawabnya juga asyhadu anna muhammadar rosululloh
  • Begitu muadzin mengumandangkan Hayya alas sholaaah....... maka jawabnya adalaah Laa haula wala quwwata illa billahil aliyyil adhiim
  • Hayya alal falaaah............ jawabnya laa haula wala quwwata illa billahil aliyyil adhim
  • Allahu akbar allahu akbar ... jawabnya kembali sama allahu akbar allahu akbar
  • Laailaaha ilalloh......... jawabnya laa ilaaha illalloh

Disinilah letak rahasianya hayya alas sholah hayya alal falah. Kita tidak mungkin bisa menegakkan sholat yang membawa kepada kemenangan. Kita tidak mungkin mampu menegakkan sholat yang membawa kepada keberuntungan dan kejayaan tanpa adanya haulillah wa quuwatillah. Haulillah wa quwwatillah adalah daya dan kekuatan yang diberikan oleh Allah sehingga manusia diberikan kemampuan untuk menegakkan sholat. untuk mengadakan aktifitas apapun di muka bumi ini. Tanpa haullillah wa quwwatillah maka sesungguhnya manusia tidak mempunyai daya dan kekuatan apa-apa.

(bersambung)


 

 

 


KARUNIA KEMULYAAN ITU BERNAMA HATI

 

Rahasia Hat

Manusia adalah ciptaan yang agung dan dikaruniai oleh Tuhan dengan derajat yang tidak diberikanNya kepeda makhluk yang lain, yaitu derajat kemulyaan. Kadang agak sulit untuk dimengerti oleh sebagian orang, dimana adanya, dan kenyataan apa yang membuat derajat kemulyaan itu benar-benar nyata, bukan sekedar dogma, atau keyakinan berdasarkan ketentuan agama dan kitab suci. Kebanyakan orang memerlukan bukti, sedangkan kenyataan hidup sering terasa lain, sering terasa berat, terbatasi, tidak nyaman, kurang memuaskan dan lain sebagainya. Satu-satunya bukti kemulyaan manusia itu adalah, adanya karunia Tuhan berupa sumber daya atau potensi yang ada di hatinya.

Bagi orang yang belum bisa mengenal hatinya dengan baik, tentu pemahaman ini kurang bisa diterima. Oleh sebab itu, penting sekali, agar setiap orang memahami kekayaan dirinya yang berupa hati. Seperti perumpamaan, seorang petani di pegunungan, yang merasa miskin, karena di sana ia merasa tidak memiliki apa-apa selain ladang dan batu, baru kemudian mereka tahu kalau mereka itu sebenarnya sangat kaya, setelah orang menemukan bahwa batu-batu di ladang petani itu mengandung biji emas. Seperti itu pulalah keadaan kita yang belum mengerti tentang harta karun yang tersimpan dalam diri kita, yaitu hati. Kita bukanlah makhluk Tuhan yang sia-sia, tetapi kita belum menggali kekayaan kita karena memang belum tahu.

Hati, sebenarnya adalah hal yang paling sering bicarakan dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi sebagai kekayaan terbesar bagi manusia, hal ini masih terasa asing. Saatnya kita semua menyadari, bahwa seberapa besarpun yang dapat kita ushakan untuk kita miliki dari kekayaan apa saja yang ada di dunia ini, jauh lebih besar kekayaan yang telah dibekalkan oleh Tuhan dalam diri kita. Semua yang kita butuhkan untuk menjadi kaya, bahkan untuk menjadi sangat kaya, semuanya telah tersedia di dalam diri kita, sedangkan segala sesuatu yang ada di luar diri kita itu hanyalah hadiah tambahan dari adanya penggalian kekayaan yang ada di dalam diri. Inilah barangkali konsep yang lebih memuaskan dan lebih menjamin kebahagian yang sebenarnya tentang arti kaya dan kekayaan.

Dalam pemahaman yang tuntas tentang hati, sesungguhnya hati itu punya wajah yang berlapis-lapis. Ada bagian luar, bagian tengah, bagian dalam, dan bagian yang lebih dalam lagi. Hati bisa berarti perasaan, hati juga bisa berarti watak, bisa berarti jiwa, bisa berarti nyawa atau ruh. Hati mengandung berbagai macam hal penting, misalnya keyakinan, cinta kasih, kebijaksanaan, tekat dan keberanian, intuisi atau feeling, dan lain sebagainya. Sesungguhnya hati adalah mutiara manusia atau berlian dalam diri kita, sesuatu yang paling mahal dan menjadi inti sari bagi wujud dan keberadaan kita. Maka terang ruginya, kalau seumpama kita tidak memberdayakan hati dalam hidup kita ini.

Hati memiliki kemampuan untuk menyertai pikiran, sehingga pikiran menjadi jernih dan cerdas, kreatif dan akurat. Kerjasama antara hati dan pikiran senantiasa menghasilkan sinergi yang bersifat unik dan memunculkan keajaiban-keajaiban. Kendatipun demikian, antara hati dan pikiran punya wilayah sendiri-sendiri yang saling berbeda, bahkan dalam beberapa hal bersifat perlawanan. Bijaksana kepada diri sendiri adalah dengan menempatkan masing-masing pada perannya sendiri-sendiri, seperti halnya kalau kita makan pakai tangan dan kalau berjalan pakai kaki, sekelipun kaki kita dalam keadaan bersih, menggunakan kaki untuk makan adalah tindakan yang tidak seharusnya.

Seringkali diantara kita, karena kurang bisa membedakan antara pikiran dan hati, maka seringkali menempatkan pekerjaan yang salah, sesuatu yang semestinya harus dipikirkan, malah dimasukkan ke hati, dan sesuatu yang seharusnya menjadi tugas hati, malah terus-terusan dipikir.

Hati adalah rumah suci kita, tempatnya kebaikan, ketulusan, kejujuran, rasa tanggungjawab, kepedulian, rasa cinta kasih dan semangat kebersamaan. Rumah hati seperti halnya Masjid, Gereja, Pure, dan tempat suci yang lain, karena rumah hati adalah tempat keheningan, ketentraman, kedamaian, kekhusukan, tempat keajaiban-keajaiban. Oleh sebab itu, menjaga kebersihan hati adalah suatu keharusan. Hati yang bening, bersih, dan kemilau, dapat memancarkan keindahan, menjadikan jiwa yang tegar, tabah, tulus, percaya diri, berkesungguhan, bercita-cita mulya dan tinggi, berkeyakinan yang pasti. Dari situlah dibangun pribadi yang tangguh, berdedikasi tinggi, penuh dengan prestasi dan kemanfaatan.

Bagaimana menurut pendapat Anda? (*471)

 

JANGANLAH KAMU JADI ORANG YANG LUPA

Cataan dari Penyegaran Organisasi 

di Orchids Oriental Batu Malang, 22 April 2010

 

WALAA TAKUN MINALGHOOFILIINA

“Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah”. (QS Al-A’Rof : 205)

 

ALAM SEMESTA TERCIPTA - ALLOHULQOODIRU – ALLOH MAHA KUASA

           

ATAS BERKAT ROHMAT ALLAH MAHA KUASA

POHON SHIDDIQIYYAH TUMBUH DI NUSANTARA

HIDUP DAN BERKEMBANG DENGAN BIJAKSANA

ATAS BERKENANNYA ALLAH MAHA ESA

 

JANGAN KAMU LUPA JANGAN KAMU LENGAH

ATAS BERKAT ROHMAT ALLOH MAHA KUASA

DENGAN BERKAT ROHMAT ALLOH MAHA KUASA

ALAM SEMESTA INI TELAH LAH TERCIPTA

               

Latar belakang diadakannya Penyegaran Organisasi adalah atas permintaan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Shiddiqiyyah agar Pak Yai selaku Dewan Pemelihara Organisasi di lingkungan Thoriqoh Shiddiqiyah berkenan memberikan Penyegaran Organisasi sebelum diadakannya Munas tahun depan..

 

Rupanya semua murid-murid shiddiqiyyah ingin hidupnya segar tidak loyo, tidak layu dan tidak kering meronta,  ingin segar beriman, segar beragama, segar bermasyarakat, segar berakal pikir, segar berkeluarga, segar dalam segala aktifitas hidupnya.. 

 

Allah berfirman di dalam Al-Qur’an Surat al-A’rof : WALAA TAKUN MINAL GHOFILIIN..

 dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lupa/lengah.

 

Lupa terhadap apa? Lengah terhadap apa?

  • Sesuatu yang paling prinsip diantara yang prinsip
  • Sesuatu yang paling fundamental diantara yang fundamental
  • Sesuatu yang paling luhur diantara yang luhur
  • Sesuatu yang paling menakjubkan diantara yang menakjubkan
  • Yaitu tidak lupa dan tidak lengah akan 2 hal , yaitu :
  1. Barokatulloh (Berkat Alloh)
  2. Rohmatulloh (Rohmat Alloh)

Tidak lupa terhadap berkat dan rohmat Allah dimana saja, kapan saja dan dalam keadaan apa saja. Kalau sampai lupa, tidak akan mencapai kejayaan tidak akan mencapai kesegaran dalam hidup dan kehidupan.

Firman Allahdalam surat Al-A’rof : 54

ingatlah kepunyaan Dia Alam Ciptaan dan Alam Amar, (keduan yaitu) dari berkah Allah Tuhan sekalian alam.

 

Secara garis besar alam itu ada dua, yaitu

  1.  Alam Kholqi (alam ciptaan)
  2. Alam Amri (alam perintah)- tidak diciptakan oleh Allah tapi dari Allah

Seluruh alam ciptaan Allah dinamakan alam kholqi atau alam semesta, bumi,  matahari , bulan, bintang dan lain sebagainya.. sedangkan alam yang tidak diciptakan oleh Allah tetapi dari Allah itu dinamakan alam amri atau alam perintah..

 

BUMI


Bumi adalah Karunia Allah


Hadist :“jagalah dirimu dari bumi karena sesungguhnya bumi itu adalah ibumu”

Karena bumi itu ibu kita, maka dalam al qur’an surat thoha ayat 53 dikatakan kita diayun-ayun…

Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai ayunan ..Bumi itu seperti kendaraan ruang angkasa yang mengangkut 5 milyard manusia… lengkap dengan segala isinya Dibawa berputar mengelilingi matahari..  Dari perputaran bumi pada porosnya menimbulkan siang dan malam.. Dalam hadist .. sesungguhnya malam dan siang itu adalah kendaraan bagimu, naikilah olehmu sehingga sampai ke akherat..

 

Qs Nuh ayat 17 :

Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya.

Kita setiap hari berjalan di atas bumi, bumi yang kita injak-injak setiap hari, dari bumi tumbuh macam-macam alam benda, dari bumi tumbuh macam-macam hayawan, dan dari bumi tumbuh bermacam-macam manusia. Sama-sama bahan bakunya dari bumi mengapa kita tidak dijadikan tumbuh-tumbuhan saja..atau hayawan saja tetapi oleh Alloh kita dijadikan manusia.. makhluk yang paling mulya – ini adalah anugerah Alloh yang sangat besar yang tak terhingga nilainya.

 

Qs al-Isro’ ayat 70 :

Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. Mestinya kita bangga jadi manusia.. kadang-kadang kemulyaan itu dijatuhkan sendiri ke jurang kenistaan..

            

Untuk menunjukkan kemulyaan manusia, dunia ini sudah dipersiapkan oleh Alloh Ta’ala, lengkap dengan segala isinya yang semua itu untuk menyongsong kehadiran manusia, makanya kita harus bangga jadi manusia .. diantara kemulyaan manusia itu diturunkanlah kitab-kitab suci dan lain sebagainya.

 

Kalau di dalam diri kita tidak ada sesuatu yang mulya.. mungkinkah dimulyakan oleh Alloh?. Karena di dalam diri kita itu terdapat berlian-berlian rohaniah, berlian alam dan berlian pikir. Jadi dalam memandang sesuatu ingatlah dibalik sesuatu itu ada Berkat Rohmat Alloh.

 

Bagaimana dengan Anda (*471)

 

 

 

  ATAS BERKAT RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA   DOA BERSAMA LINTAS AGAMA   JILID I PERSAUDARAAN CINTA TANAH AIR INDONESIA YANG DIJIWAI MANU...