Cari Blog Ini

Jumat, 11 September 2020

KARUNIA KEMULYAAN ITU BERNAMA HATI

 

Rahasia Hat

Manusia adalah ciptaan yang agung dan dikaruniai oleh Tuhan dengan derajat yang tidak diberikanNya kepeda makhluk yang lain, yaitu derajat kemulyaan. Kadang agak sulit untuk dimengerti oleh sebagian orang, dimana adanya, dan kenyataan apa yang membuat derajat kemulyaan itu benar-benar nyata, bukan sekedar dogma, atau keyakinan berdasarkan ketentuan agama dan kitab suci. Kebanyakan orang memerlukan bukti, sedangkan kenyataan hidup sering terasa lain, sering terasa berat, terbatasi, tidak nyaman, kurang memuaskan dan lain sebagainya. Satu-satunya bukti kemulyaan manusia itu adalah, adanya karunia Tuhan berupa sumber daya atau potensi yang ada di hatinya.

Bagi orang yang belum bisa mengenal hatinya dengan baik, tentu pemahaman ini kurang bisa diterima. Oleh sebab itu, penting sekali, agar setiap orang memahami kekayaan dirinya yang berupa hati. Seperti perumpamaan, seorang petani di pegunungan, yang merasa miskin, karena di sana ia merasa tidak memiliki apa-apa selain ladang dan batu, baru kemudian mereka tahu kalau mereka itu sebenarnya sangat kaya, setelah orang menemukan bahwa batu-batu di ladang petani itu mengandung biji emas. Seperti itu pulalah keadaan kita yang belum mengerti tentang harta karun yang tersimpan dalam diri kita, yaitu hati. Kita bukanlah makhluk Tuhan yang sia-sia, tetapi kita belum menggali kekayaan kita karena memang belum tahu.

Hati, sebenarnya adalah hal yang paling sering bicarakan dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi sebagai kekayaan terbesar bagi manusia, hal ini masih terasa asing. Saatnya kita semua menyadari, bahwa seberapa besarpun yang dapat kita ushakan untuk kita miliki dari kekayaan apa saja yang ada di dunia ini, jauh lebih besar kekayaan yang telah dibekalkan oleh Tuhan dalam diri kita. Semua yang kita butuhkan untuk menjadi kaya, bahkan untuk menjadi sangat kaya, semuanya telah tersedia di dalam diri kita, sedangkan segala sesuatu yang ada di luar diri kita itu hanyalah hadiah tambahan dari adanya penggalian kekayaan yang ada di dalam diri. Inilah barangkali konsep yang lebih memuaskan dan lebih menjamin kebahagian yang sebenarnya tentang arti kaya dan kekayaan.

Dalam pemahaman yang tuntas tentang hati, sesungguhnya hati itu punya wajah yang berlapis-lapis. Ada bagian luar, bagian tengah, bagian dalam, dan bagian yang lebih dalam lagi. Hati bisa berarti perasaan, hati juga bisa berarti watak, bisa berarti jiwa, bisa berarti nyawa atau ruh. Hati mengandung berbagai macam hal penting, misalnya keyakinan, cinta kasih, kebijaksanaan, tekat dan keberanian, intuisi atau feeling, dan lain sebagainya. Sesungguhnya hati adalah mutiara manusia atau berlian dalam diri kita, sesuatu yang paling mahal dan menjadi inti sari bagi wujud dan keberadaan kita. Maka terang ruginya, kalau seumpama kita tidak memberdayakan hati dalam hidup kita ini.

Hati memiliki kemampuan untuk menyertai pikiran, sehingga pikiran menjadi jernih dan cerdas, kreatif dan akurat. Kerjasama antara hati dan pikiran senantiasa menghasilkan sinergi yang bersifat unik dan memunculkan keajaiban-keajaiban. Kendatipun demikian, antara hati dan pikiran punya wilayah sendiri-sendiri yang saling berbeda, bahkan dalam beberapa hal bersifat perlawanan. Bijaksana kepada diri sendiri adalah dengan menempatkan masing-masing pada perannya sendiri-sendiri, seperti halnya kalau kita makan pakai tangan dan kalau berjalan pakai kaki, sekelipun kaki kita dalam keadaan bersih, menggunakan kaki untuk makan adalah tindakan yang tidak seharusnya.

Seringkali diantara kita, karena kurang bisa membedakan antara pikiran dan hati, maka seringkali menempatkan pekerjaan yang salah, sesuatu yang semestinya harus dipikirkan, malah dimasukkan ke hati, dan sesuatu yang seharusnya menjadi tugas hati, malah terus-terusan dipikir.

Hati adalah rumah suci kita, tempatnya kebaikan, ketulusan, kejujuran, rasa tanggungjawab, kepedulian, rasa cinta kasih dan semangat kebersamaan. Rumah hati seperti halnya Masjid, Gereja, Pure, dan tempat suci yang lain, karena rumah hati adalah tempat keheningan, ketentraman, kedamaian, kekhusukan, tempat keajaiban-keajaiban. Oleh sebab itu, menjaga kebersihan hati adalah suatu keharusan. Hati yang bening, bersih, dan kemilau, dapat memancarkan keindahan, menjadikan jiwa yang tegar, tabah, tulus, percaya diri, berkesungguhan, bercita-cita mulya dan tinggi, berkeyakinan yang pasti. Dari situlah dibangun pribadi yang tangguh, berdedikasi tinggi, penuh dengan prestasi dan kemanfaatan.

Bagaimana menurut pendapat Anda? (*471)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  ATAS BERKAT RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA   DOA BERSAMA LINTAS AGAMA   JILID I PERSAUDARAAN CINTA TANAH AIR INDONESIA YANG DIJIWAI MANU...