Atas Berkat Rohmat Alloh Yang Maha Kuasa
Peringatan Haul Mbah Hasyim/Syekh Hisamuddin Bin Sunan Ampel Ke-428
Deket, 14 Robiul Akhir 1442 H / 29 November 2020 M
Makam Mbah Hasyim atau yang lebih dikenal dengan Sunan Deket terletak di Desa Deket Kulon Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan. Sunan Deket atau Syech Hisamuddin adalah keturunan Sunen Ampel Sayyid Ali Rahmatullah.
Malam ini DPW Organisasi Shiddiqiyyah berkerjasama dengan DPD ORSHID Lamongan mengadakan acara Haul dan Shilaturrahim FosBos di kompleks makam Mbah Hasyim Sunan Deket.Sejak siang hari ba'da dhuhur hujan deras dan merata terjadi di wilayah Gresik, Lamongan dan Bojonegoro. Hujan begitu lebat berlangsung cukup lama bahkan saat teman-teman dari Gresik bersiap-siap berangkat rintik-rintik hujan masih mengiringi keberangkatan kami.
Dari Gresik dibatatasi oleh panitia hanya 6 orang saja mengingat tempat dan situasi kondisi yang masih dilanda pandemi Covid-19. Kami berangkat 6 orang dengan mengendarai Elf diantara :
- Santriaji (DPD)
- Ir. Kariadi (Dewan Ketahanan)
- Bpk. Ajib Zainal Arifin (YPS)
- Moch. Saji (Dhibra)
- Nur Cholik (Dhibra)
- Anas Thohir (YPS)
Sementara Hanif Junaidi Ketua YPS Cab. Gresik dan Andri Kurniawan Sekretaris Daerah Shiddiqiyyah Gresik mengendarai motor menuju lokasi.Hadir dalam kesempatan ini hadir Pengurus DPP Organisasi Shiddiqiyyah khususnya bidang progsus tampak BPK Ir. Setyo Purnomo (Bpk. Poengky) dari DPW Jawa Timur hadir BPK. Drs. Dwi Agung, M.Pd dari Bojonegoro. Juga hadir DPD organisasi Shiddiqiyyah Lamongan, Tuban, Gresik, Bojonegoro, dan Surabaya.
Makam Mbah Hasyim ini mendapat perhatian khusus dari Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah Syech Muchtarulloh Al Mujtaba. Wujud perhatian beliau dibuktikan dengan dibangunnya cungkup di atas maqam Mbah Hasyim.Semenjak dibangun cungkup jumlah peziarah meningkat cukup signifikan dan tanpa mengenal waktu pagi, siang sore maupun malam tanpa kekhawatiran kepanasan dan kehujanan.
Makam ini terletak di sebelah selatan jalan raya Deket Lamongan dipisahkan dengan rel kereta api. Kompleks makam Mbah Hasyim berada di tengah-tengah sisi utara dengan halaman dan lokasi yang cukup luas. Di sebelah barat ada musholla untuk tempat sholat bagi para peziarah. Pepohonan besar nan rindang tumbuh dengan kokoh menambah sejuk dan asrinya tempat ini.
Dalam kesempatan tersebut menyampaikan pitutur luhur, Bpk. KH Ahmad Muizuddin Khalifatus Shiddiqiyyah dari Mojokerto.Haul diawali dengan ziarah di makam syech Hisamuddin dengan membaca doa-doa Kautsaran. Menurut Bpk. Muiz ziarah makam waliyullah sama dengan ziarah ke makam Rosululloh.
Mbah Hasyim termasuk salah satu diantara ulamaul akhiroh. Ada dua ulama yaitu :
1. Ulama Su' 2. Ulamaul akhiroh
Ulama Su' adalah ulama yang menjual ilmunya untuk kemegahan dunia, sedangkan ulama akherat adalah ulama yang menanam ilmunya untuk kebahagiaan akherat.
Di dalam QS Al-Fathir ayat nomer 28 Allah SWT berfirman :
إِنَّمَا يَخۡشَى ٱللَّهَ مِنۡ عِبَادِهِ ٱلۡعُلَمَٰٓؤُاْۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ
(Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara
hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama) berbeda halnya dengan orang-orang yang jahil
seperti orang-orang kafir Mekah. (Sesungguhnya Allah Maha Perkasa) di dalam
kerajaan-Nya (lagi Maha Pengampun) terhadap dosa hamba-hamba-Nya yang mukmin.
Di dalam sebuah hadis, Rosulullohi SAW bersabda "Ulama itu pewaris para nabi, mereka dicintai malaikat-malaikat di langit dan ikan-ikan di laut memohonkan ampun untuk mereka apabila mereka meninggal.
Menurut Imam Ghozali dalam kitab Ihya' Ulumuddin dikatakan bahwa ulama itu ada dua macam yaitu :
Ulama Dunia
Ulama Akherat
Adapun Ciri-ciri daripada ulama dunia adalah
- Menyalahgunakan ilmunya untuk keperluan duniawiah, kekayaan dan materi
- Ucapan dan perbuatannya tidak sama
- Merendahkan orang lain
- Senang dipuji
- Semangat berjuangnya rendah
- Memiliki sifat-sifat hasud, dengki, iri hati dan riya'
Sedangkan ciri-ciri ulama akherat adalah
- Alim, mendalam dan luas ilmunya untuk urusan ilmu-ilmu akhirat.
- Abid, tekun dalam beribadah, dari yang wajib sampai yang sunnah.
- Zahid, membatasi diri dari selera kebutuhan materi.
- Faqih, mengerti tentang kemaslahatan umat di dunia.
- Khosyyah, takut yang mendalam kepada Allah.
- Wara‘, menjaga diri terhadap semua hal yang dilakukan.
- Tawadlu’, bersikap dan berperilaku sopan – santun.
- Khusyu’, bersikap patuh kepada Allah dan rendah hati.
Demikianlah tanda-tanda ulama dunia maupun ulama akherat. Adapun Syech Hisammudin bin Sunan Ampel adalah salah satu ulama akherat dimana sewaktu hidupnya beliau senantiasa berjuang untuk menegakkan li'ila likalimatillah.
Wallahu a'lam bishowaf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar