Kautsaran Rutin Malam Jumat Legi
Sebagaimana biasa Yayasan Pendidikan Shiddiqiyyah Cabang Gresik setiap Kamis malam Jumat Legi selalu mengadakan kegiatan kautsaran rutin di makam Raden Santri Jalan Bedilan Gresik. Kali ini kegiatan tersebut tidak dilaksanakan di makam Raden Santri karena diterapkannya PKM (Pembatasan Kegiatan Masyarakat) sebagai ganti dari istilah PSBB yang biasa kita kenal sebagai cara pemerintah untuk mengatasi penyebaran pandemi Covid-19.yang akhir-akhir ini kecenderungannya semakin meningkat dan mengkhawatirkan. Kabupaten Gresik disinyalir tingkat kenaikan pasien yang terpapar Virus Covid-19 cukup tinggi, maka Pemerintah Kabupaten Gresik menerapkan PKM, sehingga semua kegiatan masyarakat dibatasi termasuk diantaranya kegiatan di makam Raden Santri.
kautsaran malam jumat legi di JM Pranti |
YPS Cab. Gresik memutuskan untuk memindahkan kegiatan Kautsaran Rutin malam Jumat Legi ini di Jamiatul Mudzakkirin Dusun Kemorogan Desa Pranti Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik. Dalam kegiatan ini yang menjadi panitia kegiatan yaitu jamaah Shiddiqiyyah Sidayu, Ujungpangkah dan Panceng. Khalifah Shiddiqiyyah yang diundang yaitu Bapak Ahmad Sundusin dari Trawas Mojokerto.
Cuaca yang cukup bersahabat sejak siang hari mengindikasikan kegiatan masyarakat yang cukup dinamis. Beberapa orang warga shiddiqiyyah khususnya anak-anak muda melakukan bersih-bersih di lokasi JM Pranti sebagai persiapan menyambut kautsaran rutin yang akan diadakan nanti malam. Tidak kurang dari peralatan sarana dan prasarana disiapkan diantaranya soundsystem, tikar, kipas angin, persediaan air di kamar mandi dan lain sebagainya semua dikontrol agar pelaksanaan kautsaran nanti berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan apapun.
Ketua DPD Orshid Gresik & Bpk. Khalifah Achmad Sundusin |
Panitia mengkonfirmasi kesiapan Bapak Sundusin dan beliau menjawab berangkat dari Trawas setelah menunaikan sholat maghrib. Diperkirakan jarak tempuh Trawas - Menganti kurang lebih 45 km dan insyaAllah Bapak akan sampai di RM Abra sekitar jam 19.30, demikian Mas Arif yang biasa menjadi driver kemanapun Bapak Sundusin pergi. Semenjak Bapak Ahmad Sundusin ini diangkat menjadi Khalifah tercatat baru satu kali hadir di Bumi Kota Santri Gresik yaitu pada saat Musyawarah Cabang Kautsaran Putri (JKPHS) Cabang Gresik di Rumah Makan Abra beberapa waktu yang lalu.
Tak lama setelah kumandang adzan sholat Isya' Bapak Khalifah Ahmad Sundusin sudah sampai di Rumah Makan Abra. Sambil menikmati segelas kopi hitam kita berbincang santai dengan Beliau. Diceritakan bahwa Bapak Ahmad Sundusin ini masuk Thoriqoh Shiddiqiyyah pada tahun 1968 langsung dibaiat sendiri oleh Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah Kyai Mochammad Muchtar Mu'thi. Bahkan agar bisa lebih dalam mempelajari Thoriqoh Shiidiqiyyah Bapak Ahmad Sundusin menyewa rumah di sebelah utara Masjid Baitus Shiddiqin sebagai tempat tinggal sementara Ndalem Pak Kyai berada di sebelah selatan Masjid.
Khalifatus Shiddiqiyyah Ahmad Sundusin |
Sebelum menjadi khalifah menurut catatan penulis Bapak Ahmad Sundusin ini walau usianya tidak tergolong muda beliau begitu aktif dan penuh semangat dalam berjuang di thoriqoh Shiddiqiyyah. Hampir semua kegiatan Shiddiqiyyah beliau selalu hadir dimanapun saja berada. Bapak Ahmad Sundusin berkarier sebagai pegawai neger di Departemen Penerangan Kab. Mojokerto sebelum akhirnya menjadi Kepala Desa dua periode berturut-turut di Desa Trawas Mojokerto. Bapak Muizzuddin, Bapak Musta'in Karim adalah teman-teman seperjuangan beliau dan sekarang semuanya sama-sama menjadi khalifah Shiddiqiyyah.
Waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 wib, kami bertiga meluncur menuju JM Pranti. Di sana jamaah sudah banyak yang hadir, bahkan Pak Hermani dari Gresik sudah berada di Lokasi sejak sebelum Maghrib dan sempat ikut sholat jamaah di Masjid Nurul Hidayah Kemorogan. Ada juga warga Shiddiqiyyah Kecamatan Wringinanom, ada dari Kecamatan Cerme dan beberapa warga di Menganti Raya dan sekitarnya.
Jajaran pengurus YPS Cabang Gresik juga sudah hadir, Hanief Junaidi, Andri Kurniawan, Anas Thohir terlihat berdiskusi untuk membuat susunan acara. Terlihat juga Mochammad Saji, Ibnu Rizal, Bapak Ajib Zainal Arifin sudah duduk rapi di barisan depan.
Kali ini Bapak Sundusin berkenan agar Dzikir Kautsaran dilaksanakan dahulu baru nanti di bagian terakhir beliau memberikan sambutan Pitutur Luhur. Bahkan yang menjadi imam kautsaran dipersilahkan dari pengurus YPS saja. Acara diawali dengan pembacaan doa Yadullohi alal jamaah yang dipimpin oleh Anas Thohir, dilanjutkan dengan melantunkan syair pohon shiddiqiyyah dan syair sumber kemerdekaan bangsa Indonesia lengkap dengan Ikrar Delapan Kesanggupan Warga Thoriqoh Shiddiqiyyah yang dipimpin oleh Andri Kurniawan.
Hanif Junaidi Ketua YPS Cabang Gresik didapuk untuk menjadi imam doa Salamun, Jaljalut, sholawat nabi dan doa Nabiyulloh Ibrohim. Terlihat ruangan dalam JM Pranti penuh dengan jamaah bahkan di teras dipenuhi oleh Ibu-ibu JKPHS. Jamaah membludak sampai di halaman JM dan sebagian menempati area monumen Hubbul Wathon.
Sebelum dzikir kautsaran dilaksanakan, Ketua DPD Organisasi Shiddiqiyyah Gresik memberikan sambutan pengantar. Dalam sambutannya ketua DPD Orshid Gresik menyampaikan tentang pentingnya berorganisasi lebih-lebih Organisasi Shiddiqiyyah yang saat ini ditunjuk oleh Mursyid sebagai Front Pelestarian Shiddiqiyyah. Terkait dinamikan yang berkembang akhir-akhir ini kuncinya hanya satu yaitu Sami'na wa Ato'na, kami dengar dan kami taati, demikian kata ketua DPD Orshid.
Acara dilanjukan dengan dzikir kautsaran yang dipimpin oleh Ir. H. Kariadi, M.Ma (Dewan Ketahanan Orshid Daerah). Beliau juga menduduki posisi sebagai Wakil Ketua YPS Cabang Gresik. Abah Guru, demikian biasa warga menganti raya memanggil adalah salah satu tokoh pejuang Shiddiqiyyah di Kecamatan Menganti bahkan di Kabupaten Gresik. Hampir semua warga Shiddiqiyyah di Kecamatan Menganti dan sekitarnya dulu awalnya adalah beliau Abah Guru (Ir. Kariadi) yang mengenalkannya. Jebolan Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada ini mengawali karier di Dinas Pertanian Kabupaten Gresik yang berkantor di BPPP Menganti. Disamping aktifitasnya memberikan penyuluhan pertanian ke desa-desa beliau aktif berdakwah shiddiqiyyah.
Gema dzikir Laailaha illalloh bergetar, berkumandang seakan menggetarkan seluruh ruangan di JM Pranti. Jamaah dengan khusuk dan khidmat mengikuti alunan dzikir kalimah-kalimah thoyyibah seiring seirama seolah olah menimbulkan percikan-percikan kilatan cahaya maknawiyah saling bersahutan saling berpendar dan saling beresonansi. Kilatan-kilatan cahaya dzikrulloh itu dirasakan menorobos lorong-lorong kegelapan memberikan sinar pepadhang dalam jiwa mengurai kabut-kabut maknawi menjelma menjadi embun-embun penyejuk pemberi warna kehidupan.
Selanjutnya tibalah saatnya Bapak Khalifah Ahmad Sundusin menyampaikan pitutur luhur, mauidlotul hasanah. Dalam paparannya Bapak Ahmad Sundusin menerangkan tentang apa sebenarnya thoriqoh itu. Thoriqoh adalah jalan atau metoda, atau cara atau kaifiyah yang harus dilakukan oleh manusia dalam rangka mendekatkan diri kepada Tuhannya.
Jumlah thoriqot di dunia ini ada 44 tersebar di 12 neagra ada di 3 benua (Asia, Afrika dan Eropa). Untuk benua Amerika dan Australia tidak ada thoriqoh di sana. Dari 3 benua tersebut di benua Asia yang paling banyak thoriqohnya.
Menurut buku "Ensiklopedi Islam", Penerbit PT. Ikhtiar Van Hoven Jakarta, tahun 1994 Jilid V- Bab Thoriqot - huruf (T), halaman 67 memuat nama-nama thoriqot yang ada di seluruh dunia :
Thoriqot Shiddiqiyah awalnya dari Abu Bakar As-Shiddiq yang mendapat baiat langsung dari Rosululloh SAW. Inti ajaran Shiddiqiyyah adalah kalimah tauhid "LAA ILAHA ILLALLOH"
Terkait hal ini, Allah SWT berfirman:
قُلْ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰٓ إِلَىَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ ۖ فَمَن كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَٰلِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدًۢا
Qul innama ana basyarum mitslukum yuha ilayya annama ilahukum ilahuw wahid. Fa man kana yarju liqo’a robbihi fal ya‘mal ‘amalan sholihaw wa la yusyrik bi ‘ibadati robbihi ahada.
Artinya: “Katakanlah, ‘Aku itu sungguh hanya manusia biasa seperti kalian yang diberikan wahyu bahwa Tuhan kalian itu sungguh Tuhan Yang Maha Esa. Maka barangsiapa yang mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan dalam beribadah kepada Tuhannya sesuatu pun.'” (Surat Al-Kahfi ayat 110)
Dengan Dzikir Laa ilaah illalloh bisa membersihkan hati dari sifat-sifat yang tercela seperti ujub, sombong, membanggakan diri, kikir, dengki, dan lain-lain. Sehingga hati menjadi bersih dan selanjutnya muncul sifat-sifat hati yang terpuji seperti, tawadlu', qonaah, syukur, kasih sayang, dermawan, khusnudhon dan lain-lain.
Sebagaimana tujuan Rosululloh Muhammad SAW diutus kedunia ini adalah untuk menyempurnakan akhlak, menuju akhlaqul karimah. Menuju budi pekerti yang luhur. Seperti disebutkan di dalam hadits:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.” (HR Al-Baihaqi dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).
Dalam belajar tassawuf, lanjut Bapak Sundusin, syaratnya harus sabar, andap asor, mengerti adab sopan santun, hormat menghormati kepada siapa saja tanpa pandang bulu. Belajar tassawuf gak oleh gampang muring-muringan nggarahi gelis tuwo.... katanya.
(*471)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar