Cari Blog Ini

Jumat, 18 Desember 2020

SOAL BANJIR DUNGUS DAN KENDAL TAK PERNAH INGKAR JANJI

 SHIDDIQIYYAH PEDULI BENCANA TAHAP II

Hujan deras yang mengguyur seakan tak mau berhenti. kadang begitu deras kadang berangsur-angsur reda tapi tetap saja tidak mau menghentikan symponi guyurannya bak konser orkertra riuh rendah sepanjang malam. Intensitas hujan yang begitu tinggi mengakibatkan dua desa di kecamatan Cerme yaitu Desa Dungus dan Desa Kendal mengalami banjir bandang yang tak terkendali. Desa yang cukup tenang ini serta merta berubah menjadi lautan tak bertepi. Rumah-rumah penduduk terutama yang ada di dataran lebih rendah hampir separo badannya tergenangi air. Transportasi yang menghubungkan dua desa ini lumpuh total. Sebagian warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. 

Memperhatikan anggaran Peduli Bencana Tahap I masih ada sisa satu juta lebih dan donasi dari warga Shiddiqiyyah terus mengalir, maka diputuskan untuk melanjutkan Program Shiddiqiyyah Peduli Tahap II. Kali ini difokuskan untuk Desa Dungus dan Desa Kendal di wilayah Kecamatan Cerme. Desa Dungus dan Desa Kendal ini tiap tahun selalu dilanda banjir. Tapi untuk tahun ini banjir bandang begitu besar bahkan banjir kali ini adalah banjir terbesar sepanjang 10 tahun terakhir. 

Sebagai bentuk tanggungjawab moral kegiatan Shiddiqiyyah Peduli Bencana ini kami laporkan ke DPW Organisasi Shiddiqiyyah Jawa Timur. Diluar dugaan apresiasi disampaikan oleh pengurus DPW Jawa Timur dalam hal ini Ketua DPW Jatim Bapak Drs. Dwi Agung, M.Pd mentransfer dana bantuan sebesar Rp. 1.500.000,- . Disamping itu donasi dari warga Shiddiqiyyah Gresik terus saja mengalir bahkan total donasi yang masuk menembus angka lima juta lebih. 

kondisi Desa Dungus dipotret dari Balai Desa

Kepedulian Warga Shiddiqiyyah Gresik ini ternyata dipantau juga oleh orang-orang di luar Shiddiqiyyah. Mereka membaca dari WAG dan media sosial lain tentang giat warga shiddiqiyyah ini dan menggugah rasa kemanusiaannya. Terbukti dari mereka muncul nama Dr. Ir. Suwadi, MT Guru Besar ITS Surabaya ikut peduli dengan mengirimkan donasi 100 nasi bungkus senilai Rp. 700.000,-. Bahkan respon positif juga datang dari Haji Shodiqun Balikpapan mentransfer donasi sebesar Rp. 200.000,-. Ada juga yang menyebut dirinya sebagai Ummat Muhammad dari Pasuruan dengan mentransfer donasi sebesar Rp. 200.000,-

Untuk mendistribusikan bantuan peduli bencana ini Organisasi Shiddiqiyyah Gresik bekerja sama dengan organisasi-organisasi di lingkungan Shiddiqiyyah Kabupaten Gresik membentuk Relawan yang diistilahkan sebagai Relawan Sami'na wa Atho'na. Dinamakan Relawan Sami'na Wa Atho'na karena semua personilnya mengenakan kaos bertuliskan "sami'na wa atho'na"

kendaraan warga diamankan di halaman balai desa

Diantara relawan-relawan sami'na wa atho'na tersebut antara lain : Santriaji, Hanif Junaidi, Andri Kurniawan, Mohammad Saji, Dedik, Mujiono, M. Agus Rahmad, Subagio, Hadi Purnomo, As'ad Syamsul Arifin, Anas Thohir, Ibnu Rizal, M. Dayat, Bapak Agus Kebomas, Ibu Kumayatin, Azza dan lain-lain. Jam 16.00 wib para relawan ini sudah berkumpul di Kedai Kopi Mujiono Dungus mereka siap untuk melaksanakan tugas manakala harus terjun ke kampung-kampung mendistribusikan bantuan kemanusiaan. 

Paket bantuan kali ini senilai Rp. 4.910.000,- lebih besar dari paket bantuan tahap pertama, diantaranya berupa :

  • 300 bungkus nasi
  • 30 duz air mineral maaqo
  • 20 duz mie instan 

Jam 16.30 wib Relawan sami'na wa atho'na bersama-sama menuju Balai Desa Dungus. Di sana diterima dengan cukup ramah oleh Kepala Desa Dungus, Bapak Didik Kasiyanto. Dengan semantat gotong royong para relawan ini menurunkan logistik bantuan dari warga Shiddiqiyyah Gresik. Balai Desa Dungus yang masih dalam tarap perbaikan sehingga di sana sini tampak material dan besi-besi berserakan sedikit menyulitkan penurunan bantuan ini. Rencananya bantuan tersebut akan didistribusikan sendiri langsung ke rumah-rumah penduduk, namun menurut Bapak Kepala Desa lebih baik biar Pemerntah Desa Dungus saja yang mendistribusikan mengingat medannya yang cukup dalam sehingga harus menggunakan perahu-perahu karet. Disamping itu Pemerintah Desa Dungus yang lebih tahu tentang kondisi lapangan dan kondisi warganya. Kamipun sepakat dengan Bapak Kades. 

Dalam sambutannya Bapak Didik menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setingi-tingginya atas kepedulian Warga Shiddiqiyyah terhadap bencana yang melanda warga Desa Dungus dan sekitarnya, semoga amaliah bapak ibu sekalian mendapat balasan yang lebih besar dan barokah dari Allah SWT, demikian kades Dungus.

Sekilas dari halaman balai desa Dungus kalau kita arahkan pandangan ke arah selatan ke kampung Dungus maka tampak sangat jelas kalau perkampungan ini telah berubah menjadi rawa-rawa. Sangat memprihatinkan dan sangat-sangat menggugah rasa kemanusiaan. Di halaman depan balai desa tepatnya di jalan masuk Desa Dungus berjajar-jajar kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Awalnya kami berfikir kendaraan sebegitu banyak itu relawan dari mana saja. Ternyata menurut Bapak Kepala desa itu adalah kendaraan warga yang diamankan dan diparkir di situ. 

Adzan Maghrib terdengar berkumandang, kami pamit undur diri dan kembali ke tempat masing-masing. Semoga Alloh SWT melimpahkan keriloan-Nya kepada kita sekalian. *471

Berita dalam Gambar












Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  ATAS BERKAT RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA   DOA BERSAMA LINTAS AGAMA   JILID I PERSAUDARAAN CINTA TANAH AIR INDONESIA YANG DIJIWAI MANU...