Cari Blog Ini

Selasa, 15 Desember 2020

TANGGAP DARURAT BENCANA BANJIR

 SHIDDIQIYYAH PEDULI

Hujan deras yang mengguyur dalam dua hari terakhir ini rupanya merata hampir di semua daerah di Indonesia khususnya Daerah Jawa Timur tidak terkecuali Kota Gresik. Intensitas hujan yang cukup deras dengan durasi yang cukup lama mengakibatkan genangan air dimana-mana. Lebih-lebih daerah yang saluran airnya tersumbah karena onggokan sampah dan lain-lain dapat dipastikan akan menimbulkan luapan air bahkan tidak jarang mengakibatkan banjir yang menyusahkan banyak orang.

Posko Shiddiqiyyah Peduli

Akibat derasnya hujan, dikabarkan dua daerah Kecamatan di Kabupaten Gresik dilanda banjir, meliputi Kecamatan Balongpanggang dan Kecamatan Benjeng. Hal ini diakibatkan luapan kali lamong yang tidak mampu menampung air hujan sehingga meluap sampai permukaan. Bahkan di Kecamatan Benjeng tanggul kali lamong jebol. Jebolnya tanggul mengakibatkan air bah tumpah ruah membanjiri desa-desa di sekitarnya.

Bantuan kemanusiaan di Balai Desa Munggugianti

Desa-desa yang paling parah akibat jebolnya tanggul kali lamong diantaranya Desa Munggugianti, Desa Ngablak, Sedapur Klagen, Sirnoboyo, Klampok dan beberapa desa sekitarnya. Banjir kali ini disinyalir sebagai banjir yang paling parah dalam 10 tahun terakhir. Ratusan rumah penduduk terendam air, ribuan warga mengungsi ke tempat-tempat yang lebih tinggi dengan mengabaikan harta benda mereka. Yang paling tragis banjir kali ini merenggut korban jiwa satu anak siswi sekolah menengah pertama terbawa hanyut oleh aliran air dan tidak diketemukan. Keesokan hari anak tersebut diketemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia. 

Jalur yang menghubungkan Kecamatan Balongpanggang - Benjeng - Morowudi praktis lumpuh total tidak bisa dilewati oleh kendaraan baik roda empat maupun roda dua. Jalan-jalan yang menghubungkan antar desa di Kecamatan Benjeng juga terputus oleh derasnya arus air. Warga di wilayah terdampak terisolir tidak bisa kemana-mana. Yang bisa dilakukan hanya menunggu datangnya bantuan dari mereka-mereka yang peduli.

Warga Thoriqoh Shiddiqiyyah Grsik merasa terpanggil untuk setidak-tidaknya membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak banjir. Melalui Organisasi Shiddiqiyyah Daerah bekerjasama dengan organisasi otonom di lingkungan shiddiqiyyah kabupaten Gresik yang dikoordinir Dhibra Daerah mengadakan bakti sosial yang diistilahkan sebagai Shiddiqiyyah Peduli. Kegiatan darurat dan insidental ini mendapat sambutan yang sangat positif dari seluruh warga shiddiqiyyah. Terbukti dalam waktu tidak lebih dari 5 Jam sudah terkumpul donasi sebesar Rp. 5.100.000,-

Dibentuklah team relawan yang bertanggungjawab untuk mengkoordinir bantuan sampai dengan mendistribusikan ke tempat-tempat yang terdampak. Memperhatikan kondisi air yang masih begitu tinggi menggenangi rumah-rumah warga, tentu saja mereka kesulitan apabila harus memasak makanan di rumah. Untuk itu yang paling mendesak adalah makanan siap saji yang bisa langsung dimakan saat itu juga. Maka diputuskan untuk membuat nasi bungkus siap saji. Disamping juga air mineral dan mie instan.

Distribusi bantuan tanggap bencana diwujudkan dalam bentuk :

  • Nasi bungkus sebanyak 300 paket
  • Air Mineral Maaqo 600 ml sebanyak 21 karton
  • Mie Instan sebanyak 10 duz

Total dana yang dikeluarkan tidak kurang dari Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah)

Hujan rintik-rintik yang terus mengguyur wilayah kecamatan Benjeng dan sekitarnya memaksa Team Realawan Sami'na wa Atho'na harus memutar haluan untuk mengirim logistik bantuan tanggap bencana ini. Rencananya bantuan akan dikirim melalui jalur Cerme - Metatu - Klampok dan mendirikan Posko di Baitul Ghufron Desa Sirnoboyo.  Mengingat debet air berangsur-angsur tinggi seiring dengan guyuran hujan, jalan yang menghubungkan Desa Klampok menuju Sirnoboyo semakin tergenang air sehingga tidak memungkinkan pengiriman bantuan melalui daerah situ. Maka yang paling memungkinkan adalah melalui Cerme - Metatu - Balongpanggang - Benjeng.

serah terima bantuan dari warga Shiddiqiyyah Gresik

Kondisi medan yang seperti itu bantuan tanggap darurat bencana yang direncanakan sampai di lokasi jam 16.00 wib akhirnya mengalami keterlambatan sampai Maghrib baru tiba di lokasi. Kami berhenti sejenak di Indomaret depan Masjid Nur Rohmat Desa Kedungrukem untuk melakukan koordinasi dengan teman-teman team yang lain.

Setelah semua ngumpul baru kami menuju Posko Bencana di Balai Desa Munggugianti Kec. Benjeng. Disana kami diterima oleh Kepala Desa Benjeng Bpk. Achmad Rozy. Di halaman  balai desa Munggu berjejer-jejer kendaraan baik roda empat maupun roda dua. Pendopo yang sangat bagus itu penuh dengan bantuan kemanusiaan, diantaranya berupa air mineral, mie instan, beras, dan bahan makanan pokok yang lain. 

Kami diminta untuk registrasi dulu untuk menuliskan identitas dari lembaga apa dan membawa bantuan berupa apa saja. Kemudian secara simbolis diminta untuk foto serah terima bantuan. Kami bersama team menawarkan untuk membantu distribusi ke rumah-rumah penduduk, tapi oleh Bapak Kepala Desa Munggugianti dicegah, "Biar didistribusikan team relawan desa sini saja Pak. Karena mereka yang tau medannya sehingga lebih tepat sasaran."

Sejenak kami ditawarin kopi dan ngobrol santai bersama Bapak Kepala Desa. Kami perkenalkan diri bahwa kami dari Jamaah Thoriqoh Shiddiqiyyah Kabupaten Gresik. Tidak banyak yang kami bawa. Setidak tidaknya sebagai bentuk kepedulian kami dan ikut berbela sungkawa atas musibah ini. Pak Lurah menghaturkan terima kasih atas kepedulian warga Shiddiqiyyah dalam hal ini semoga memberi manfaat dan barokah.

Di saat banjir seperti ini ternyata nasi bungkus sangat diperlukan oleh korban terdampak banjir. Air masih tinggi menggenangi rumah-rumah penduduk bahkan akses jalan masuk tidak bisa dilalui oleh kendaraan apapun. Memasak makanan jelas tidak memungkinkan. Untuk keluar rumah cari makanan juga sangat sulit. Kalaupun bisa keluar ternyata di luaran juga tidak ada penjual makanan. Dalam waktu yang tidak lama 300 nasi bungkus yang kita bawa ludes terbagikan ke warga. 

Setelah dirasa cukup kami berbincang-bincang dengan Bapak Kepala Desa kamipun pamit undur diri. Mengingat akses jalan ke Morowudi masih terputus terpaksa kami kembali ke arah Balongpanggang lalu belok kiri lewat Dawar Blandong - Kedamean - Bringkang. Alhamdulillah missi sudah tercapai semoga Allah SWT melimpahkan keridloannya kepada kita sekalian. *471

penurunan logistik bantuan warga shiddiqiyyah

situasi di Posko Bencana Balai Desa Munggugianti

Team Relawan :

  1. Santriaji (DPD Orshid)
  2. Andri Kurniawan (Orshid)
  3. Moh. Saji (Dhibra)
  4. Hanief (YPS Cabang)
  5. Hadi Purnomo (Menganti Raya)
  6. M. Agus Dwi Rahmat (Opshid)
  7. Hamzah (Opshid)
  8. Sholeh (Opshid)
  9. Assa (Opshid)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  ATAS BERKAT RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA   DOA BERSAMA LINTAS AGAMA   JILID I PERSAUDARAAN CINTA TANAH AIR INDONESIA YANG DIJIWAI MANU...