Cari Blog Ini

Kamis, 22 Oktober 2020

HARI SANTRI NASIONAL 2020

 

santri sehat Indonesia kuat

Hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober dan tahun ini bertepatan dengan hari Kamis 22 Oktober 2020. Penetapan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 yang ditandatangani pada 15 Oktober 2015 di Masjid Istiqlal Jakarta. Hari Santri Nasional yang ditetapkan pada tanggal 22 Oktober merujuk pada satu peristiwa bersejarah yakni seruan yang dibacakan oleh pahlawan nasional KH. Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober 1945. Seruan ini berisikan perintah kepada umat Islam untuk berperang (jihad) melawan tentara sekutu yang ingin menjajah kembali wilayah Republik Indonesia pasca Proklamasi kemerdekaan.

Tema hari santri tahun ini : Santri Sehat Indonesia Kuat.

Tahukah Anda apakah Santri itu?

Santri berasal dari Bahasa Arab 'San', yang artinya Insan atau Manusia dan Tri (Bahasa Sansekerta) yang artinya Tiga. Jadi Santri artinya manusia yang bisa melaksanakan tiga hal prinsip dalam kehidupan. Orang yang pertama kali mencetuskan istilah Santri adalah Sayyid Ali Murtadlo kakak Sunan Ampel Ali Rahmatulloh. Oleh karena itu Sayyid Ali Murtadlo dikenal dengan panggilan Raden Santri bergelar "Pandhito Wunut". Makamnya ada di Desa Bedilan Gresik.

SANTRI, adalah manusia yang mampu melaksanakan trikun, 3 rukun:

  1. Rukun Iman
  2. Rukun Islam
  3. Rukun Ihsan

SANTRI, adalah manusia yang mampu melaksanakan trihub, 3 hubungan:

  1. Hubungan dengan Allah, Hablum minalloh
  2. Hubungan dengan sesama manusia, Hablum minan naas
  3. Hubungan dengan alam, Rohmatan lil alamin 

SANTRI, adalah manusia yang mampu melaksanakan trishil, 3 Shilaturrahmi:

  1. Shilaturrahmi dengan orang-orang yang terdahulu
  2. Shilaturrahmi dengan orang-orang pada se zamannya
  3. Shilaturrahmi dengan generasi yang akan datang

SANTRI, adalah manusia yang mampu melaksanakan tri S,  3 S :

  1. Shilaturrahim
  2. Santun
  3. Shodaqoh

Tri Kun, 3 Rukun : Rukun Iman, Rukun Islam, Rukun Ihsan

Inti dasar dari Agama Islam adalah Rukun Iman, Rukun Islam dan Rukun Ihsan. 

Rukun Iman ada 6 :

  1. Iman kepada Alloh
  2. Iman kepada para Malaikat
  3. Iman kepada Kitab-kitab Allah
  4. Iman kepada para Rosul
  5. Iman kepada Hari Akhir
  6. Iman kepada Takdir (baik maupun buruk) semua datangnya dari Allah Ta'ala
Dari rukun iman ini muncullah ilmu yang dinamakan ilmu aqidah, ilmu tauhid, ilmu usuluddin.
 
Rukun Islam, ada 5 yaitu :
  1. Syahadat
  2. Sholat
  3. Zakat
  4. Puasa
  5. Haji
Dari rukun Islam ini muncullah ilmu syariat, ilmul ubudiyah (ilmu ibadah), ilmu fiqh (hukum-hukum)

Rukun Ihsan ada 1, yaitu :
" Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya, dan kalaupun engkau tidak melihatNya sesungguhnya Dia selalu melihat engkau.”

Dari rukun Ihsan ini muncullah ilmu yang dinamakan dengan ilmu tassawuf, ilmu thoriqoh

Rukun Iman jumlahnya ada 6
Rukun Islam jumlahnya ada 5
Rukun Ihsan jumlahnya ada 1
Kalau dijumlahkan Rukun Iman, Islam dan Ihsan itu, maka : 6 + 5 + 1 = 12
 
Perhatikan baik-baik :
  • 12 adalah jumlah huruf Laailaaha illalloh
  • 12 adalah lamanya waktu siang
  • 12 adalah lamanay waktu malam
  • 12 adalah tanggal hari kelahiran rosululoh
  • 12 adalah jumlah bulan dalam setahun
  • 12 jika dijumlah sama dengan 3 (iman, islam dan ihsan)
  • 12 itu 1 dan 2 jika dijumlah sama dengan 3, 12 tanggal lahir rosululloh, 3 bulan kelahiran rosululloh
  • Hidup itu selama dua belas jam, 12 jam siang dan 12 jam malam
  • Kematian juga ada di 12 jam itu, kalau tidak di 12 jam siang ya di 12 jam malam

Semua mengandung rahasia berlapis-lapis yang begitu luas dan dalam. Ibarat lautan, samudera yang luas tak bertepi.

Tempat untuk mendidik calon-calon santri dinamakan Pesantren atau Pondok Pesantren. Para murid-murid dididik agar menjadi pribadi-pribadi yang benar-benar Santri sesuai dengan prinsip-prinsip pokok di atas. Wallohu'alam bisshawaf. Bagaimana pendapat Anda

selamat hari santri nasional 2020

 

Sabtu, 17 Oktober 2020

PEDULI YATIM PITU DAN FAKIR MISKIN WUJUD KECINTAAN KEPADA ROSULULLOH SAW

sukseskan santunan nasional 2020

Dalam rangka memperingati maulid nabi besar Muhammad SAW warga Thoriqoh Shiddiqiyyah se Kabupaten Gresik akan mengadakan Santunan Nasional Ke- XVI Tahun 2020. Santunan Nasional ini akan dipusatkan di Dusun Lemahputih Desa Pasinan Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik. Pelaksana kegiatan Santunan Nasional ini dikoordinasikan oleh organisasi Dhilal Berkat Rohmat Allah (disingkat Dhibra) Daerah Kabupaten Gresik.

Statistik Data Santunan Nasional XV

Acara yang sama pada Tahun lalu 2019 dipusatkan di Desa Sirnoboyo Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik. Data statistik tahun lalu jumlah yang disantuni sebanyak 322 orang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Gresik. Jumlah dana yang terkumpul dari partisipasi Warga Thoriqoh Shiddiqiyyah Kabupaten Gresik sebanyak Rp. 47.770.000,-.  

Hadir dalam kesempatan itu Kepala Desa Sirnoboyo Ibu Sumiati, S.Pd. Dalam sambutannya Bu Kades sangat mengapresiasi kegiatan santunan tersebut. Kepedulian warga Thoriqoh Shiddiqiyyah terhadap sesama manusia yang membutuhkan perlindungan dan uluran tangan patut diteladani oleh siapa saja, sambung Bu Kades.

Dalam Santunan Nasional kali ini ada yang berbeda dimana santunan kali ini dilaksanakan disaat Bangsa Indonesia tengah menghadapi wabah pandemi covid-19. Panitia Santunan Nasional mengajukan pemberitahuan kepada Muspika Kecamatan Wringinanom sekaligus mohon petunjuk apakah kegiatan santunan ini bisa dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat. 

Koordinator acara Nue Cholik, S.Pd yang kebetulan menjabat Sekdes Desa Pasinan berkoordinasi dengan Babinsa dan Babinkamtibmas setempat, Alhamdulillah dengan mengucap syukur kepada Allah SWT acara santunan diperbolehkan untuk dilaksanakan dengan syarat panitia wajib menerapkan disiplin protokol kesehatan, diantaranya :

  1. Semua yang hadir wajib menggunakan masker
  2. Menjaga jarak (social distancing) minimal 1 meter)
  3. Panitia menyiapkan tempat air untuk cuci tangan dan sabun
  4. Panitia menyediakan handsanitizer
  5. Panitia menyediakan thermogun, untuk mengukur suhu tubuh 

Kegiatan Santunan Nasional ini diadakan tiap tahun serentak di Seluruh Indonesia sebagi wujud syukur atas nikmat kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW dan menyukuri Hari Ulang Tahun Dhilal Berkat Rohmat Allah (Dhibra). Kegiatan ini serentak dilaksanakan pada tanggal  17 Robi'ul Awal 1442 Hijriyyah bertepatan dengan Hari Selasa, Tanggal 3 November 2020 Masehi.

Rosululloh SAW bersabda : "Barangsiapa mengagungkan hari kelahiranku, niscaya aku akan memberi syafaat kepadanya kelak pada hari kiamat, dan barang siapa menginfaqkan satu dirham di dalam menghormati kelahiranku, maka seakan-akan telah mendermakan satu gunung emas di dalam perjuangan fi sabilillah".

Dokumentasi Foto Kegiatan Santunan Nasional XV di Desa Sirnoboyo
Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik
16 November 2019

Jamaah sejak pagi sudah mulai memadati halaman Baitul Ghufron
Desa Sirnoboyo - Benjeng - Gresik

Hadir Bapak Khalifah Shiddiqiyyah

Kepala Desa Sirnoboyo, Ibu Sumiati, S.Pd

Maidlotul Hasanah

Doa Santunan

Prosesi Santunan Nasional

Bu Lurah bersama penerima santunan

Ketua Dhibra Daerah Bapak Catur Winardi

Penyerahan Santuan oleh Ketua YPS Cab. Gresik Bpk. Hanief Junaidi

 

SHILATURRAHIM SUMBER KEABADIAN MANUSIA

Shilaturrahim atau shilaturrahmi berasal dari Bahasa Arab Shilah yang artinya persambungan dan Rahim yang artinya kasih sayang.Shilaturrahim atau shilaturrahmi adalah persambungan yang didasari oleh rasa kasih sayang. Apa perbedaan Shilaturrahim dan Shilaturahmi? Shilaturrahim adalah kata dalam bahasa Arab dan Shilaturrahmi kata dalam bahasa Arab yang sudah diadopsi menjadi kata dalam bahasa Indonesia. Shilaturrahim adalah satu cara atau kaifiyah atau suatu sistem atau metode yang diciptakan oleh Allah untuk keabadian dan kelestarian manusia di dunia ini. 

Di dunia ini manusia terdiri dari jenis laki-laki dan perempuan. Seandainya di dunia ini hanya ada laki-laki saja tanpa perempuan, musnah sudah manusia itu. Begitu pula seandainya di dunia ini yang ada hanya perempuan saja tanpa laki-laki tentu saja manusia juga sudah musnah. Ada laki-laki ada perempuan tapi tidak ada shilaturrahim, tidak ada persambungan maka manusia juga akan musnah. Ada laki-laki ada perempuan ada persambungan tapi tidak ada kasih sayang pasti manusia akan musnah juga.  

Manusia yang akan datang sambungan dari manusia yang sekarang. Manusia yang sekarang sambungan dari manusia yang terdahulu. Manusia yang dahulu, manusia sekarang dan manusia yang akan datang adalah satu kesatuan umat, atau disebut sebagai umat yang satu. 

Ditegaskan di dalam Al-Qur'an surah al-Baqarah 2: 213, 
 
كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً
Manusia sejak dahulu adalah umat yang satu.

Manusia yang akan datang lanjutan dari manusia yang sekarang, manusia yang sekarang lanjutan dari manusia yang terdahulu. Kalau tidak ada manusia terdahulu, maka tidak ada manusia sekarang. Kalau tidak ada manusia sekarang, maka tidak akan ada manusia yang akan datang. Oleh karena itu setelah manusi lahir diperintah shilaturrahim. Shilah itu persambungan, tempat persambungannya dinamakan rahim. Rahim itu suatu tempat yang ada di perut ibu. Semua manusia disambungkan di tempat itu (rahim). Apakah calon presiden, apakah calon menteri, ulama, kyai, petani, apakah para nabi-nabi dan lain sebagainya, semua diproses dan dipersambungkan di suatu tempat yang dinamakan rahim. Oleh karena itu manusia wajib bershilaturrahim dengan manusia yang terdahulu. Manusia wajib bershilaturrahim dengan manusia yang sekarang dan manusia wajib bershilaturrahmi dengan manusia yang akan datang. 

 


Jumat, 16 Oktober 2020

MENGAPA KELUAR DARI WA GROUP

Baru-baru ini saya keluar dari WA Group Sekolah. Mengapa, Persoalannya sederhana tapi sangat prinsip. Ada salah satu anggota WAG yang memposting vidio orasi Sugik Nur saat demo menolak UU Cipta Kerja di depan istana negara. Dalam orasi berapi-api penuh kebencian kepada pemerintah Nur Sugik mengatakan, "Saudaraku semua ada kabar buruk rezim ini siap mati demi omnibus law, tapi rezim ini lupa bahwa kita siap mati demi rakyat" begitu Nur Sugik mengawali orasinya. 

Berikut orasi Sugik Nur yang diposting teman di WA group : 

Menurut Nur Sugik, "Indonesia ini sakit tidak ada obatnya kecuali istana itu ditelan bumi. Jadi nanti alam Allah yang akan mengeksekusi. Gak tau melalui apa nanti. Nggak ada obatnya. Indonesia tidak butuh solusi, Indonesia hanya butuh uang, jabatan, pengecut penjilat. munafik. Mudah-mudahan melalui omnibus law ini Allah turunkan keadilan-Nya, adzab-Nya." begitu kata Nur Sugik.

Lebih lanjut Sugik Nur begitu berapi-api membakar peserta demo dengan menebar kebencian kepada Jokowi dan pemerintah tidak terkecuali institusi polisi. Simak vidio lanjutannya berikut ini:

Atas unggahan tersebut saya meminta agar video tersebut dihapus dari group. Tapi sepertinya teman pengunggah tidak mengindahkannya. Pertimbangannya kalau video-video bernada profokatif seperti itu diunggah di group-group WA lalu tanpa berfikir dengan akal sehat masing-masing anggota men-share video tersebut ke group-group WA yang lain apa jadinya. Sebuah ujaran kebencian disampaikan dengan begitu vulgar mengoyak sendi-sendi persatuan dan kesatuan. Atas nama kecintaan terhadap tanah air, atas nama kecintaan kepada Republik ini tentu saja saya tidak rela dan memilih keluar dari group WA tersebut.

Lebih lanjut sesungguhnya siapa Sugik Nur itu sehingga omongannya dijadikan panutan. Orang yang tidak bisa menjaga lesannya dari perkataan tidak baik sangat tidak patut untuk dijadikan rujukan apalagi teladan. Simak baik-baik video berikut ini :


Ucapan-ucapan yang sangat tidak patut begitu mudah keluar dari orang ini. Lalu dengan bangga kita jadikan ucapannya sebagai rujukan untuk berfikir dan bertindak. Naudzubillah tsumma naudzu billah. Bukankah selamatnya manusia itu dari sejauh mana manusia tersebut mampu menjaga lesannya.

Cinta Tanah Air

Rosululloh SAW bersabda, "Hubbul wathon minal iman, Cinta  tanah air itu bagian dari iman". Artinya tiap-tiap muslim wajib hukumnya untuk mencintai tanah airnya. Kecintaan terhadap tanah air itu diwujudkan dengan ikut menjaga agar tanah air Indonesia ini aman dan damai. Sebagai ummat yang mayoritas di negeri ini kalau terjadi apa-apa dengan tanah air pasti ummat Islam yang paling kena dampaknya. Perbedaan pandangan boleh dan itu sunnatulloh, tetapi jangan sampai perbedaan tersebut menimbulkan perpecahan diantara sesama anak bangsa.

Tidak setuju dengan program pemerintah sah sah saja. Melakukan kritik juga tidak dilarang bahkan dilindungi oleh undang-undang. Akan tetapi sampaikanlah kritik itu dengan cara-cara yang santun, membangun dan memberikan solusi. Bukan malah menebar kebencian yang menimbulkan perpecahan. Sebagai negara hukum Indonesia mempunyai aturan-aturan hukum manakala ada perbedaan pandangan mengenai sesuatu dan lain hal. Misalnya terkait dengan produk sebuah undang-undang ada mekanisme yang mengaturnya, misalnya dengan judicial review ke Mahkamah Konstitusi. Ini kan lebih elegan dan tidak menimbulkan kegaduhan.

Sebuah kritik yang disampaikan dengan dilandasi penuh rasa kebencian justru kontra produktif dengan semangat membangun itu sendiri. Apalagi kritik disampaikan disaat moment yang tidak tepat. Dengan mengerahkan ribuan orang untuk turun ke jalan di saat negara sedang dalam kondisi prihatin menghadapi pandemi covid-19 yang belum juga berakhir. Lebih-lebih demo penolakan itu diikuti anarkisme dengan melakukan pengerusakan-pengerusakan vasilitas umum, mengganggu ketertiban dan lain-lain. Tidak adakah cara-cara yang elegan, santun dan penuh tanggungjawab.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat An-Nisa' ayat 59 :

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اَطِيۡـعُوا اللّٰهَ وَاَطِيۡـعُوا الرَّسُوۡلَ وَاُولِى الۡاَمۡرِ مِنۡكُمۡ‌ۚ فَاِنۡ تَنَازَعۡتُمۡ فِىۡ شَىۡءٍ فَرُدُّوۡهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوۡلِ اِنۡ كُنۡـتُمۡ تُؤۡمِنُوۡنَ بِاللّٰهِ وَالۡيَـوۡمِ الۡاٰخِرِ‌ ؕ ذٰ لِكَ خَيۡرٌ وَّاَحۡسَنُ تَاۡوِيۡلًا

Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Dari ayat tersebut diatas Allah memerintahkan untuk taat kepada Allah dan Rosul-Nya juga wajib taat kepada pemegang kekuasaan diantara kita sekalian jika ada perbedaan mengenai sesuatu maka kembalikan kepada Allah dan Rosul-Nya.

Taat kepada Allah sudah jelas dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Taat kepada Rosululloh tentu saja dengan melaksanakan seluruh syariat yang diajarkan oleh Rosululloh dalam setiap  aktifitas hidup dan kehidupan. Perilaku, tindak tanduk, setidak tidaknya berusaha meneladani sikap hidup dan perilaku Rosululloh. Adapun taat pada Ulil Amri (pemerintah) dalam hal ini kita harus patuh dan taat pada undang-undang, kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam tataran hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara. Aturan itu sudah begitu jelas dan gamblang tanpa membutuhkan penjabaran lebih luas lagi.

Bagaimana pendapat Anda?

Surat An-Nisa' Ayat 59 (4:59) 4:58 >> Mushaf Standar Indonesia: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْ ۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ ۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا ࣖ ﴿النساء : ۵۹﴾

Referensi: https://www.bayan.id/quran/4-59/
Surat An-Nisa' Ayat 59 (4:59) 4:58 >> Mushaf Standar Indonesia: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْ ۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ ۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا ࣖ ﴿النساء : ۵۹﴾

Referensi: https://www.bayan.id/quran/4-59/

Senin, 12 Oktober 2020

Kautsaran Menganti Raya

suasana kautsaran di Menganti Raya

Warga Shiddiqiyyah di wilayah Kecamatan Menganti Gresik yang menamakan diri sebagai Jam'iyah Kautsaran Menganti Raya mengadakan kegiatan rutin setiap hari Senin malam Selasa. Kautsaran dilaksanakan di Rumah Makan ABRA Jl. Raya Bringkang No. 63 Menganti Gresik.

Dalam kegiatan tersebut Ketua DPRD Organisasi Shiddiqiyyah Gresik menyampaikan program-program kegiatan yang telah dilakukan, yang sedang dilaksanakan dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Organisasi Shiddqiyyah dan organisasi-organisasi di lingkungan Shiddiqiyyah./

Kegiatan yang sedang berjalan yaitu pemmbelian tanah untuk perluasan JM Pranti. Disamping itu dalam waktu dekat ada program Santunan Nasional yang insyaAllah dilaksanakan pada Hari Selasa tangal 03 November 2020 yang dipusatkan di Balai Dusun Lemahputih Wringinanom Gresik.

Kautsaran Menganti Raya ini unik karena diikuti oleh Warga Shiddiqiyyah dari berbagai daerah di sekitar Kecamatan Menganti. Ada diantara yang hadir perwakilan dari Kecamatan Kedamean yang diwakili Bapak Rokmat dari Ngepung, Aris Budi dan M. Taufik dari Kecamatan Driyorejo bahkan terkadang hadir dari Kecamatan Cerme dan Benjeng.

Pada masanya Kautsaran Menganti Raya ini dilaksanakan dari rumah ke rumah. Tidak jarang banyak diantara warga shiddiqiyyah yang sampai inden untuk ketempatan kautsaran.

Bersambung

Kamis, 08 Oktober 2020

SURAT KUASA PERPANJANGAN STNK 5 TAHUNAN

Sringkali kita disulitkan dengan permasalahan pengurusan STNK. Bisa jadi karena waktu dan kesempatan yang tidak ada sehingga kita butuh bant;uan orang lain untuk menguruskannya. Ada juga disebabkan karena kendaraan tersebut belum dibalik nama, dan sebagainya.
Untuk pengurusan STNK kendaraan bermotor baik roda dua atau lebih apabila tidak diurus oleh yang bersangkutan nama yang tertera di STNK kendaraan maka syarat yang dibutuhkan adalah dengan membawa surat kuasa.


Berikut contoh pembuatan surat kuasa pengurusan STNK

SURAT KUASA
 
Yang bertanda tangan dibawah ini     :
Nama                           : SRIANI
Tempat/Tgl Lahir        : Gresik, 06 Januari 1972
Tanda Pengenal           : KTP No. 352508460172003
Alamat                        : Desa Katimoho RT. 009 RW. 003 Kecamatan Kedamean
            (Selanjutnya disebut sebagai “Pemberi Kuasa”). 
Dengan ini memberi kuasa kepada     :          
Nama                           : SUNANDI, SH
Tempat/Tgl Lahir        : Gresik, 24 Juni 1978
Tanda Pengenal           : KTP No. 3525082406780012
Alamat                        : Desa Katimoho RT. 004 RW. 002 Kecamatan Kedamean
            (Selanjutnya disebut sebagai “Penerima Kuasa”). 

K H U S U S

            Untuk mengajukan permohonan dan mengurus perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (“STNK”) sampai selesai pada instansi yang berwenang, dengan spesifikasi sebagai berikut           :
            Merk/Type                              : Honda/E1FO2N12M2 AT
            Jenis/Model                            : Sepeda Motor /Sepeda Motor
            Tahun Pembuatan/ Perakitan : 2015
            Isi Silinder/HP                       : 125 CC
            Warna Kendaraan                  : Merah
            Nomor Rangka/NIK              : MH1JFV110FK180742
            Nomor Mesin                        : JFVE1180656
            Nomor BPKB                       : M-01505528
            Warna TNKB                        : Hitam
Gresik, 8 Oktober 2020
Penerima Kuasa                                                        Pemberi Kuasa
meterai 6000

SUNANDI, S.H.                                                         SRIANI

undangan digital alternatif kaum millenial

Terobosan baru di bidang pembuatan undangan. Selama ini kita mengenal undangan kertas dengan memesan ke percetakan untuk membuatkannya. Tidak jarang pemesanan ini membutuhkan waktu lama kadang sampai beberapa minggu.

Undangan digital dengan format video menjadi alternatif pilihan di saat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu canggih, arus globalisasi tak tebendung dan sosial media sudah menjadi lifestyle baru manusia sekarang.

Rabu, 07 Oktober 2020

Undangan digital simpel praktis prakmatis

Undangan digital dengan format video menjadi trend kaum millenial sekarang. Disamping pembuatannya muda, cukup dengan aplikasi ringan dan dapat di download melalui App Playstore di HP Android Anda sudah bisa membuat Undangan digital seperti di bawah ini.

Macam-macam aplikasi gratisan ada di sana. Kali ini penulis mencoba menggunakan aplikasi Kinemaster.Sebagai opsional tidak salahnya untuk kita coa. Selamat mencoba.


 
Selamat berkreasi 🙏

Selasa, 06 Oktober 2020

GRIYA KENCANA BERGETAR

Untuk pertama kali di kompleks Perumahan Griya Kencana diadakan dzikir kautsaran. di kompleks perumahan yang terletak di Desa Mojosarirejo Kecamatan Driyorejo Gresik ini semalam Senin 5 Oktober 2020 diadakan kegiatan S3 Warga Shiddiqiyyah yaitu berupa dzikir kautsaran. Bermula dari keaktifan Sdr. M. Taufik, warga Perum Griya Kencana yang rajin mengikuti kegiatan kautsaran di wilayah Menganti Raya, pada gilirannya terbersit juga keinginan untuk mengundang kautsaran di rumahnya. Keinginan ditempati kautsaran ini sebenarnya sudah lama namun baru kali ini M. Taufik berani menyampaikan keinginan tersebut kepada teman-temannya di Menganti Raya.

Hadir dalam kesempatan itu Santriaji, Ketua DPD Organisasi Shiddiqiyyah Gresik, Ir. Kariadi, M.Ma, Dewan Ketahanan DPD Orshid Gresik, Bapak Ajib Zainal Arifin, Pengurus JM Pranti Menganti Gresik dan beberapa warga Shiddiqiyyah Menganti Raya. Hadir pula warga dari Desa Ngepung Kedamean. Juga hadir beberapa teman Taufik dari berbagai daerah sekitar, diantaranya dari Kepatihan Menganti, warga perumahan sekitar, puncak anom sari dan sebagian hadir pula dari Desa Mojosarirejo.

Acara diawali dengan pembacaan doa Yadullohi alal jamaah dilanjutkan dengan pembacaan syair pohon shiddiqiyyah dan syair sumber kemerdekaan yang dipimpin oleh saudara M. Basuni. Dalam kesempatan itu Ketua DPD Orshid Gresik menyampaikan beberapa program diantaranya tentang pembelian tanah untuk perluasan jamiatul mudzakkirin Kemorogan - Pranti - Gresik disamping penekanan bahwa sesungguhnya Kautsaran adalah media dakwah Shiddiqiyyah. Dikatakannya keberadaan warga shiddiqiyyah di suatu daerah bisa dilihat dari ada atau tidak adanya kegiatan kautsaran. Walaupun suatu daerah tersebut secara individu banyak warga shiddiqiyyah-nya tetapi kalau tidak ada kegiatan kautsaran maka keberadaannya sulit untuk diketahui. Kautsaran adalah salah satu diantara perwujudan ibadah S3, shilaturrohmi, santun dan shodaqoh. Melalui jamiyah kautsaranlah informasi-informasi kegiatan shiddiqiyyah disampaikan dan didiskusikan.

Dalam kesempatan tersebut Dewan Ketahanan Shiddiqiyyah Gresik, Bapak Ir. Kariadi menyampaikan mauidlotul hasanah yang menerangkan tentang pentingnya dzikir Laa-ilaaha illalloh. Dzikir Laa ilaaha illalloh bukan hanya diucapan tetapi juga diresapkan kedalam hati dan jiwa manusia. Dengan dzikir itulah maka hati dan jiwa manusia menjadi tenang. Dzikir Kautsaran yang dipimpin oleh Bapak Ir. Kariadi itu berlangsung cukup khidmat. Jamaah terlihat begitu khysu' dan antusias mengikuti irama dan getaran-getaran dzikir. Dinginnya malam dan heningnya suasana perumahan seakan bergetar oleh gema dzikrulloh warga shiddiqiyyah saat itu. 

Adanya kegiatan kautsaran di perumahan Griya Kecana Driyorejo diharapkan bisa menjadi titik awal pangkal kebangkitan Shiddiqiyyah di bumi Driyorejo dan sekitarnya. Sebagaimana diketahui sebelum pandemi Covid-19 melanda, kegiatan Kautsaran di wilayah Kecamatan Driyorejo dilaksanakan di beberapa daerah sebut saja di perumahan Sumput Asri, di Desa Mojosari Rejo, di Semambung dan di Krikilan. Seiring dengan dinamikan yang ada kegiatan-kegiatan kautsaran di beberapa tempat tersebut mengalami pergeseran kalau tidak boleh disebut vacuum. Diharapkan dengan kautsaran di perumahan Griya Kencana ini mampu menginspirasi daerah-daerah lain untuk segera bangkit dan mengadakan kegiatan kautsaran (tentu saja dengan memperhatikan protokol kesehatan) sebagaiman diharapkan oleh Sang Guru Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah Syech Muchtarulloh Al-Mujtaba Mu'thi.

Bagaimana dengan daerah Anda? Sudahkah diadakan Kautsaran??

Sabtu, 26 September 2020

PITUTUR LUHUR SANG MURSYID

 Atas Berkat Rohmat Alloh Yang Maha Kuasa

Mauidhoh Hasanah Mursyid Thoriqot Shiddiqiyyah, Bapak Kyai Moch. Mochtar Muthi pada hari Sabtu, 26 September 2020 pukul 10.15 wib di Pesantren Hayya Alas Sholah Hayya Alal Falah, Pelabuhan Ratu, Sukabumi. 

Hadza Min Fadli Robbi.

Man lam yaskurinnas lam yaskurillah.

“Perjalanan kami dari LosPlos Jomja Iroja (Losari Ploso Jombang Jawa Indonesia Raya Jaya). Perjalanan ini saya namakan safari Hubbul Wathon Minal Iman atau richlah. Jammiatul Mudzakirrin Hubbul Wathon Minal Iman. Kami dari rombongan LosPlos Jomja Iroja naik bus khusus, kami namakan bus Jammiatul Mudzakirrin Hubbul Wathon Minal Iman. Kata Hubbul Wathon Minal Iman dari Rasulluloh, 1 hadits yang pokok dari dunia Islam terutama dari kitab hadits Durrotul Muntashiiroh (Durrotul = Berlian, Muntashiroh = yang bertabur. Kitab berlian yang bertabur)”. 

“Kitab Durrotul Muntashiiroh yang disebut orang-orang untuk mencapai kecemerlangan yang ditulis oleh Ibnu Alami. Hadits cekak tapi cukup. Hubbul Wathon Minal Iman = kesempurnaan Iman. Bagi yang sempurna iman nya wajib memakmurkan tanah airnya, dengan perbuatan-perbuatan yang amal sholih, perbuatan-perbuatan yang positif. Itulah cinta tanah air yang sejati bukan cinta dusta, bukan cinta rekayasa. Bagi yang tidak cinta kepada tanah air nya, iman nya masih keropos”. 

“Oleh karena itu bila kita cinta tanah air ketemu lah “cincin”. Cinta kita bertemu dengan Cinta nya Alloh. Hakekatnya mencintai Alloh. Misalnya orang mencintai tanaman padi. Orang itu harus naik/ miroj. Orang itu harus mencintai yang mempunyai tanaman padi. Perjalanan kita ini pada hakikatnya mencintai Alloh SWT. Dari kitab Ihya Ulumudin Imam Ghozali disebutkan tingkatan cinta kepada Alloh tidak ada lagi. Bila kita mencintai tanah air berarti kita mencintai yang menciptakan tanah air”. 

“Meskipun umur saya sudah 92 tahun saya mencintai tanah air saya dan segala isinya termasuk membangun pesantren Hayya Alas Sholah Hayya Alal Falah di Pelabuhan Ratu adalah bagian dari Cinta Tanah Air”. 

“Saya membeli tanah ini sudah 16 tahun, baru kita beli bersama bulan Rojab tahun ini. Mengapa segitu lama. Banyak faktor-faktor. Saya teliti nama Sukabumi. Suka = gembira, senang. Untuk melabuhkan, membunyikan ayat-ayat Alquran, melabuhkan ratu, melabuhkan ratu ibadah supaya berlabuh agar tidak gondal gandul ditengah lautan. Ratu nya ibadah adalah sholat 5 waktu. 

  • Isya huruf awalnya I
  • Subuh huruf awalnya S
  • Lohor Huruf awalnya L
  • Ashar huruf awalnya A
  • Maghrib huruf awalnya M.

“Kita diperintah untuk menegakkan sholat bukan mengerjakan sholat. Bukti pertama sebelum melakukan sholat namanya adzan. 

Pada waktu 

  • Allohu Akbar Rosul Menjawab Allohu Akbar
  • Asyahadu ala ilahaillaloh rasul menjawab ana, ana, ana. 
  • Pada waktu Hayya ala sholah rosul menjawab La Hawla wala quwata ila billah
  • Pada waktu Hayya ala falah rosul menjawab La Hawla wala quwata ila bilah 

Mengapa mejawab itu untuk mengingatkan yang sholat, kita bisa berdiri, bisa membaca al fatihah karena hawlillah wa quwatillah. Kalau sudah bisa mengingat itu barulah kita bisa berlabuh Hayya alal falah. 

Pada waktu adzan terakhir Laa Ilaha Ilallah rosul menjawab Laa Ilaha Ilalloh, karena di hidup kita sampai akhir hanya Laa Ilaha Ilalloh. 

Semuanya sholat mustinya yuqimunasholata. Inna sholata tanha anil faqsai wal munkar. Tegak kan lah sholat. Sesungguhnya menegakkan sholat mencegah dari faqsai wal munkar. Itulah maknanya. Makanya saya lama mencari tempat untuk pesantren di Sukabumi ini. Sukabumi Pelabuhan Ratu, suka membumikan ayat Alquran. Jika tidak kita tegakkan, tidak kita bumikan akan merugi. Ada makna bunyi ada makna isi. 

Kitab suci NKRI adalah ayat pembukaan UUD 1945. Suci dari amandemen, suci dari presiden, suci dari perubahan. Itu dari kumpulan aspirasi-aspirasi penyaringan menjadi ayat pembukaan UUD 1945. Bunyinya seperti ada bunyi Bismillahirrohmanirrohim. Atas Berkat Rohmat Alloh Yang Maha Kuasa. Huruf awalnya Bi seperti bismillahirohmanirrohim. 

Walaupun umur saya 92 tahun saya akan terus menyebarkan berlian berlian maknawi termasuk nanti pergi ke Malino Makassar, mau membangun pesantren Tashawuf di Malino Makassar juga ke Siak. 

Saya pernah dibilangi guru saya,  

Ada 3 bukit yang disinggahi waliyulloh Abdal yang mengelilingi dunia.

  • Gunung Rinjani di Lombok
  • Gunung Kerinci di Jambi
  • Gunung Salak di Jawa Barat

Salak itu suluk. Semua thoriqot musti pakai suluk. Itu pelajaran Thoriqot. 

Pesantren di seluruh Indonesia ada 28.200 namun ada ibunya pesantren di Karawang. Ummul Quro. Ummul = ibu. Quro = ibukota. Syekh Quro. Dibangun sebelum ada waliyulloh ke Indonesia. Disini 
Sukabumi, Pelabuhan Ratu di Sunda. 
Sunda, Sun = Ingsun/ Aku/ Saya, Da = yang memiliki

Di ilmu tashawuf ada 4 

  • Hati sanubari
  • Hati maknawi
  • Hati Sirri
  • Hati Ingsun

Selain disini masih ada tanah 5 hektar, Insya Alloh untuk membangun pesantren Sundawi. Yang 5 hektar belum selesai pelunasan nya. Disini saya ingatkan supaya warga Thoriqot Shiddiqiyyah ikut membangun. Ikut menegakkan sholat, ikut melabuhkan ratu ibadah”.

Jumat, 25 September 2020

JASMERAH : Soekarno ~ Takdir Sejarah Sang Hamlet ~


Sukarno barangkali adalah contoh klasik yang tragis: seorang pemimpin idealistis yang dirusak oleh kekuasaan dan dikhianati oleh kebanggaan dirinya yang terlalu besar. Lahir di bawah rasi bintang Gemini, Sukarno memang manusia penuh paradoks, seperti dikatakannya sendiri. “Gemini adalah lambang kekembaran; dua sifat yang berlawanan.” Dia idealistis sekaligus pragmatis. Pemberang sekaligus pemaaf. Ekspresi kata-katanya kasar, tapi dia menyukai seni dan keindahan yang halus.

Dan di balik penampilannya yang sangat percaya diri, langkahnya yang tegap, suaranya yang mengguntur, Sukarno adalah pribadi yang rapuh. Sukarno bermimpi menjadi Hercules seperti yang digambarkan dalam sebuah plakat pada dinding Istana Bogor: bayi Hercules dalam pangkuan ibunya, dikelilingi empat belas bidadari cantik, semuanya telanjang. “Cobalah bayangkan betapa bahagianya dilahirkan di tengah empat belas orang cantik seperti ini.” Keperkasaan Hercules menuntut kasih sayang, haus kelembutan. Sebagai orang yang percaya bisa memindahkan gunung dengan kata-kata, Sukarno membutuhkan dukungan total dari lingkungannya: cinta, pujian, dan penerimaan, jika bukan tepuk tangan.

Di masa kecil, dia memperolehnya dari Sarinah, pembantu rumah tangga yang namanya kemudian dia abadikan dalam judul sebuah bukunya dan pada sebuah toko serba ada di Jalan Thamrin, Jakarta. Dan ketika dewasa, Sukarno memperoleh tenaga Hercules-nya dari Inggit Garnasih, janda dengan usia selosin tahun lebih tua yang dikawininya di Bandung pada 1923. Inggit menjadi sumber semangat yang menyala dan ia menemaninya di masa-masa sulit. Tanpa Inggit, Sukarno barangkali benar-benar habis setelah ditahan di Penjara Sukamiskin dan diasingkan ke Ende. Kesendirian akan mudah membunuhnya.

Ketika mengantarkan buku biografi Inggit, Kuantar ke Gerbang, sejarawan S.I. Poeradisastra melukiskan paradoks Sukarno yang lain: dia bisa tampak seperkasa Herakles, tapi juga serapuh “Hamlet yang tercabik-cabik dalam kebimbangan“. Sayang, Inggit tak bisa memberinya anak. Banyak orang masih mafhum ketika Sukarno kemudian berpaling pada Fatmawati. Namun, ketika atletisme seksualnya justru kian menjadi-jadi setelah perkawinannya dengan Hartini, wanita keempat dalam hidup pribadinya, orang melihatnya secara lain. Gelar internasionalnya sebagai “Le Grand Seducteur” mengundang kekaguman, tapi sekaligus membenamkannya lebih jauh. Alih-alih menunjukkan kejantanan, obsesi itu membuka kedok dari ketakutannya, dari perasaan tidak amannya.

“Soekarno adalah Herakles di tengah-tengah gemuruh tepuk tangan masa. Dengan pidato-pidatonya ia dapat meruntuhkan gunung-gunung dan menimbun lembah. Tetapi terpisah dari gemuruh orang banyak, ia seorang Hamlet yang disobek-sobek kebimbangan. Ia sanggup mengomandokan Trikora dan Dwikora, tetapi secara pribadi ia tak berani menyembelih ayam sekalipun. Ia juru bedah ecek-ecek yang pingsan kalau melihat darah. (Ialah satu-satunya pemimpin revolusi yang tak tahu alif bengkoknya strategi perang!)” (S.I. Peoradisastra dalam pengantar  “Kuantar ke Gerbang – Kisah Cinta Ibu Inggit Dengan Bung Karno)

Sukarno seperti ingin memaksakan diri menunjukkan potensinya di tengah kemampuan politiknya yang kian merosot. Tragis. Namun, fakta bahwa banyak wanita memang ingin dijamahnya, seperti juga banyak politisi menghamba dalam Demokrasi Terpimpin-nya, bahkan kemudian membolehkannya menjadi presiden seumur hidup, menunjukkan Sukarno tidak sendiri dalam cacatnya, dia manusia tak sempurna dalam dunia tak sempurna. Hatta, seorang pengkritiknya yang paling keras, punya penilaian yang lebih adil terhadapnya. Sukarno, tulis Hatta suatu ketika, adalah kebalikan dari tokoh Memphistopheles dalam Faust-nya Goethe. “Tujuan Sukarno selalu baik, tapi langkah-langkah yang diambilnya sering menjauhkannya dari tujuan itu.” Tapi, Sukarno punya ungkapan sendiri untuk meringkaskan hidupnya. “Dia mencintai negerinya, dia mencintai rakyatnya, dia mencintai wanita, dia mencintai seni, dan melebihi segalanya, dia cinta kepada dirinya sendiri.

Salah satu bagian yang menonjol dalam garis silsilah Sukarno adalah perkawinannya dengan sembilan wanita. Tak semuanya menghasilkan keturunan dan tak semuanya berakhir dengan perceraian. Ia melewatkan dua perkawinan pertama dengan Oetari dan Inggit. Bung Karno tak memperoleh keturunan dari Inggit. Pasangan itu lalu mengasuh dua anak angkat, Ratna Djuami dan Kartika, yang hingga akhir 1980-an hidup amat sederhana dengan berjualan jamu di Bandung.

Setelah bercerai dengan Inggit, Bung Karno menikahi Fatmawati. Perkawinan ini menghasilkan lima anak. Dari Hartini, istri keempatnya, mantan presiden itu mendapat dua anak lelaki: Taufan Sukarnoputra dan Bayu Sukarnoputra. Taufan meninggal tahun 1981 pada usia 30 tahun karena sakit, di Jakarta. Ratna Sari Dewi kemudian masuk ke kehidupan Sukarno, menjadi istrinya, dan melahirkan putri tunggal mereka, Kartika Sari Sukarno, yang kini bermukim di New York.

Sukarno juga memiliki istri-istri yang jarang dikenal publik. Salah satunya adalah Haryati. Mantan penari ini tadinya pegawai urusan kesenian di Sekretariat Negara. Keduanya menikah pada Mei 1963. Perkawinan ini tak membuahkan keturunan, dan perceraian Haryati-Bung Karno terjadi tiga tahun kemudian. Yurike Sanger masuk dalam “daftar istri” Bung Karno berikutnya. Gadis asal Poso itu disunting Bung Karno pada 1964. Perkawinan yang tak membuahkan anak ini bubar tiga tahun kemudian. Yurike memang pernah mengandung setahun setelah perkawinannya, tapi ia melahirkan bayi prematur sehingga dokter menyarankannya agar tak hamil selama tiga tahun.

Kartini Manoppo juga nama yang banyak dibicarakan orang. Bekas pramugari Garuda Indonesia ini pernah menjadi model lukisan Basuki Abdullah. Tatkala melihat lukisan itu, Sukarno mengagumi sang model, lantas memintanya ikut terbang setiap kali Presiden melawat ke luar negeri. Sekitar akhir 1959, pasangan ini menikah. Pada 1967, Kartini Manoppo melahirkan Totok Suryawan Sukarno-Bung Karno yang memberikan nama ini? di Nurenberg, Jerman.

Pertautan Sukarno dengan wanita berawal pada usia amat belia. Ia sudah kesengsem pada noni-noni Belanda pada umur 14 tahun. “Hanya inilah satu-satunya jalan yang kuketahui untuk memperoleh keunggulan terhadap bangsa kulit putih,” ujar Sukarno kepada Cindy Adams dalam biografinya, Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. Mien Hessels adalah salah satu gadis Belanda teman sekolah Sukarno yang sempat membuat remaja Sukarno tergila-gila. Ia nekat mendatangi orang tua Hessels dan mencoba peruntungannya untuk hanya disambut dengan semburan kasar: “Kamu inlander kotor. Kenapa kamu berani-beranian mendekati anakku? Keluar!” ujar Tuan Hessels.

Pengalaman ini tak membuatnya jera menjerat hati perempuan. “Tuhan menciptakan wanita penuh dengan keindahan. Saya kira setiap laki-laki normal senang melihat keindahan yang ada pada diri wanita,” Bambang Widjanarko mengutip ucapan Sukarno ini dalam bukunya, Sewindu Dekat Bung Karno. Maka, muncullah daftar panjang nama wanita dalam hidup Sukarno. Dari Inggit Garnasih, yang lebih tua 12 tahun, Fatmawati, Hartini, Haryati, Ratna Sari Dewi, Yurike Sanger, hingga Heldy Djafar. Bahkan Putri Monique, istri bekas Raja Kamboja Norodom Sihanouk, pun sempat menggetarkan hati Sukarno: “Monique, tanpa sadar, telah mempesona Sukarno dan menimbulkan api di dalam hatinya yang mudah terbakar,” ujar Sihanouk dalam buku Norodom Sihanouk Pemimpin Dunia yang Saya Kenal. Kendati mengaku “iri” dan menjuluki rekannya sebagai don juan, Sihanouk menganggap Sukarno sebagai seorang laki-laki sopan yang sempurna karena tak pernah berusaha menaklukkan satu pun wanita Kamboja “secara nyata” betapapun cantiknya. Tapi, di Indonesia, lain ceritanya. Kemahiran Sukarno memikat wanita tak kalah populer dengan kisah-kisah tentang figurnya sebagai pemimpin. Sukarno tampaknya tidak membeda-bedakan usia ataupun latar belakang seorang wanita.

Hartini bercerita tentang kegemaran suaminya pada kecantikan: “Cintanya kepada wanita yang cantik adalah beban bagi saya, walaupun saya sudah berusaha menerima dia sebagaimana adanya. Dia sangat mencintai keindahan, termasuk keindahan dalam kecantikan wanita.” Bung Karno mahir melumerkan kemarahan wanita dengan rupa-rupa cara: dari menulis kata-kata mesra di atas potongan-potongan kertas hingga memberi limpahan hadiah.

Dewi, antara Bisnis dan Politik

Prof. Masashi Nishihara, ahli politik Asia Tenggara dari Akademi Pertahanan Nasional Jepang, menggambarkan bahwa Dewi tak cuma menjadi istri paling muda dan paling disayang. Dewi juga istri yang paling berpengaruh terhadap Soekarno. ”Perusahaan Jepang, pedagang Cina, dan pejabat pemerintahan berlomba mendekati Dewi untuk memperoleh bantuan istimewanya,” tulis Nishihara dalam bukunya The Japanese and Soekarno’s Indonesia, yang telah diterjemahkan dalam “Sukarno, Ratnasari Dewi, dan Pampasan Perang” oleh penerbit Pustaka Grafiti. Sedikitnya ada 60 perusahaan Jepang yang beroperasi di Jakarta ketika itu. Perusahaan Jepang itu mengincar proyek- proyek pemerintah, terutama yang dibiayai dari dana pampasan perang, yang jumlahnya sekitar US$ 223 juta. Dewi punya peran penting di balik proyek-proyek itu. ”Sedikit sekali transaksi yang bisa berlangsung tanpa persetujuannya,” tulis Nishihara. Doktor ilmu politik lulusan Universitas Michigan, Amerika, itu juga ”mencurigai” Dewi tahu banyak urusan politik suaminya.

Perkenalan Dewi dengan Bung Karno berlangsung Juni 1959, ketika Presiden RI itu berkunjung ke Tokyo. Yang menjadi makcomblangnya adalah Masao Kubo, Direktur Utama Tonichi Inc., yang ketika itu sedang mencari peluang bisnis di Indonesia. Menurut satu versi, perkenalan itu terjadi lewat sebuah pertemuan bisnis di Hotel Imperial Tokyo. Tapi ada versi lain yang mengatakan perkenalan itu terjadi di klub malam Copacobana, tempat Dewi yang ketika itu bernama Naomo Nemoto bekerja sebagai pramuria merangkap penyanyi.

Perkenalan itu ternyata membuat Bung Karno ketika itu berumur 58 tahun jatuh hati pada gadis berusia 19 tahun itu. Umpan yang dipasang Masao Kubo mengenai sasaran. Sepulang dari Tokyo, Bung Karno menulis surat bernada mesra kepada Dewi. Lantas, Naomo Nemoto diundang ke Jakarta. Kubo-San memanfaatkan situasi. Naomo Nemoto dibujuk untuk terbang ke Jakarta, tak cuma memenuhi undangan Bung Karno. Ia malah bermukim di Jakarta, dengan status sekretaris perwakilan Tonichi, sejak September 1959.

Hubungannya dengan Bung Karno makin akrab. Kedatangan Naomo Nemoto tak sia-sia. Perusahaan Tonichi menggaet sejumlah proyek: tugu Monas, menara transmisi untuk TVRI, gedung Wisma Indonesia berlantai empat di Tokyo, renovasi KBRI di Tokyo, dan pengadaan kapal patroli cepat, serta menjadi subkontraktor pembangunan Hotel Bali Beach di Sanur, Bali, Ambarukmo di Yogya, dan Samudra Beach di Pelabuhanratu, Sukabumi. Bung Karno pun berhasil menggaet Naomo Nemoto, yang setelah menjadi istri sah berganti nama menjadi Ratna Sari Dewi. Sejumlah hadiah diberikan Bung Karno untuk Dewi, di antaranya Wisma Yaso di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, yang sekarang menjadi Museum ABRI Satria Mandala.

Peran Dewi ternyata bukan semata untuk kepentingan pengusaha Jepang. Ia kemudian menjadi pelobi politik. Apalagi Bung Karno yang ketika itu menjadi pusat kekuasaan. Keputusan penting diambilnya dan sebagian sering setahu Dewi. Beberapa politikus mencoba memanfaatkan kedekatan Dewi dengan Bung Karno untuk mempengaruhi keputusan politiknya.

Hal itu tampak, misalnya, pada saat-saat kritis ketika G30S-PKI meletus. Di harian KAMI edisi 12 sampai 14 Oktober 1966, misalnya, Dewi menceritakan kegelisahannya ketika Bung Karno, pada tanggal 30 September 1965 malam, pergi dari Wisma Yaso. Keesokan harinya, 1 Oktober 1965, pukul 10, ia menerima surat singkat dari Bung Karno yang menyatakan dirinya aman, dan ”jangan khawatir”.

Dalam surat itu Bung Karno memberi tahu Dewi: ”Ada sesuatu di kalangan Angkatan Darat, yang boleh disebut ‘revolusi’, yang menurut mereka untuk menyelamatkan aku, bukan melawan aku”. Sementara puluhan tentara bersenjata lengkap bersiaga di Wisma Yaso, sorenya sekitar pukul 5, Bung Karno mengirim surat lagi: ”Aku ingin melihatmu secepat mungkin, karena sesuatu yang tak dapat kutuliskan dalam surat”. Tiga jam kemudian seorang utusan menjemput Dewi untuk menemui Bung Karno di Pangkalan AU Halim Perdanakusuma. Pukul 21.00 Dewi tiba di Halim. Ia melihat Bung Karno ditemani sekitar 10 orang lelaki, di antaranya Menteri Leimena dan KSAU Omar Dhani, Brigjen Suparjo. Begitu tahu Bung Karno akan terbang ke Madiun, basis PKI waktu itu, Dewi minta ikut serta. Namun, dengan halus Bung Karno mencegahnya.

Tapi Dewi tak kurang akal. Entah bagaimana, ia merasa bahwa penerbangan ke Madiun itu tak aman. Dewi segera minta kepada Leimena untuk membujuk Bung Karno agar mengurungkan penerbangannya ke Madiun. Tapi Bung Karno dan rombongan meneruskan rencananya, dan Dewi kembali ke Wisma Yaso. Keesokan harinya barulah Dewi tahu bahwa 15 menit setelah terbang, Bung Karno berubah pikiran dan putar haluan kembali ke pangkalan. Dewi yakin, hal itu berkat bujukan Leimena.

Mengenai masalah AURI dan ALRI, Bung Karno menerima saran Dewi dalam hal pergantian pimpinan puncak kedua angkatan itu. Dalam surat bertanggal 2 Oktober 1965, Bung Karno menceritakan kesibukannya menyelesaikan konflik dalam tubuh militer. Keesokan harinya Dewi menerima lagi surat Bung Karno yang mengungkapkan rencana pengangkatan Mayjen Pranoto Reksosamodro sebagai penjabat KSAD. Meski dianggap ”lemah”, Pranoto dinilai satu-satunya orang di Mabes AD yang bisa menengahi pihak kiri dan kanan. Ketika KSAD Jenderal A. Yani diculik pasukan G30S-PKI itu, Bung Karno menulis kepada Dewi: ”tak tahu di mana Yani berada dan apa yang terjadi dengannya.” Dan di tengah gejolak politik dan konflik bersenjata kala itu, Bung Karno tak lupa menutup suratnya dengan kata-kata mesra: ”Aku senantiasa memikirkanmu. Engkau tahu betapa aku mencintaimu. Ribuan cium, dari Soekarno”.

Alkisah, pada tanggal 11 Maret 1966 Mayjen Soeharto menerima Surat Perintah 11 Maret dari Presiden Soekarno, untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu guna menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban. Sehari kemudian, Pak Harto pun membubarkan PKI. Di saat peralihan kekuasaan inilah, sekali lagi Dewi berusaha merukunkan Bung Karno dengan ABRI. Pada tanggal 14 Maret 1966 ia menyelenggarakan pesta di Wisma Yaso. Sejumlah istri tokoh militer diundang ”untuk menyambut pembubaran PKI”. Entah siapa yang mengajari, Dewi tampil tangkas berpolitik praktis. Lima hari kemudian, dalam jumpa pers, ia menyatakan, pesta itu sekadar untuk membantah desas- desus adanya keretakan antara Bung Karno dan ABRI.

Heldy Cinta Terakhir Bung Karno

Darimana asal kamu?” “Dari Kalimantan Pak.” “Oh… aku kira dari Sunda. Oh… ada orang Kalimantan cantik.” Itulah awal pertama percakapan Heldy dengan Bung Karno.

Kertas putih itu mulai buram dimakan waktu. Tapi tulisan di atasnya dalam huruf-huruf sambung yang indah masih jelas terbaca: “Dear Dik Heldy. I am sending you some dollars, Miss Dior, Diorissimo, Diorama. Of course, also my love.Mas” Surat pendek yang menyertai kiriman uang dan beberapa botol parfum itu dikirim Sukarno dari tempat penahanannya di Wisma Yaso, Jakarta, kepada Heldy Djafar. Sukarno menikahi istri terakhirnya itu setahun sebelum kejatuhannya. Sukarno meminang Heldy, yang sekarang tampak masih menawan di umur 54 tahun, tatkala ia masih gadis ranum yang mekar pada usia 18 tahun. Perjumpaan pertama mereka terjadi tatkala Heldy menjadi anggota Barisan Bhinneka Tunggal Ika yang menyambut kedatangan Tim Piala Thomas, pada 1964.

Setahun kemudian, Bung Karno mengajaknya berdansa dalam sebuah acara di Istora Senayan. “Waktu itu Bapak bertanya,’Kamu kok lama enggak kelihatan. Sombong ya, pacaran saja.’Saya gugup dan menjawab:’Saya enggak pacaran, Pak’,” tutur Heldy. Enam bulan kemudian, pengantin dan mempelai yang berbeda usia 48 tahun itu menikah di Jakarta pada 11 Mei 1966. Pernikahan secara Islam diadakan di Wisma Negara, 11 Juni 1966. Saksinya Ketua DPA Idham Chalid dan Menteri Agama Saifuddin Zuhri. Perkawinan itu cuma berusia dua tahun. Heldy kian sulit bertemu suaminya tatkala Bung Karno masuk tahanan di Wisma Yaso. Heldy yang dikenal sebagai ibu Maya Ari Sigit Soeharto menjanda dalam usia amat muda. Perkawinan ini memang tak banyak diketahui orang.

Saat Soekarno dikucilkan di Wisma Yaso, Heldy, lalu menikah dengan pria lain. Pria itu bernama Gusti Suriansyah Noor, keturunan dari Kerajaan Banjar. Belakangan, satu dari enam orang anaknya, menikah dengan cucu Presiden RI Soeharto.

Referensi :

  • Sensasi Seorang Dewi, Majalah Tempo 4 November 1993
  • Dewi, Antara Bisnis dan Politik, Majalah Tempo 4 November 1993
  • Don Juan Yang Mahir Mencinta, Majalah Tempo 4 Juni 2001
  • Garis Darah Tiga Generasi, Majalah Tempo 4 Juni 2001
  • Dia Yang Lahir Dari Kegelapan, Majalah Tempo 4 Juni 2001
  • Kuantar Ke Gerbang; Kisah Cinta Ibu Inggit Dengan Bung Karno, Ramadhan KH, Sinar Harapan 1981
  • Heldy Cinta Terakhir Bung Karno, Uli Hermono dan Peter Kasenda, Penerbit Buku Kompas, Juni 2011
  • Cinta Terakhir Bung Karno, Tribun Jambi
Sumber : https://serbasejarah.wordpress.com/2011/09/25/soekarno-takdir-sejarah-sang-hamlet/

  ATAS BERKAT RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA   DOA BERSAMA LINTAS AGAMA   JILID I PERSAUDARAAN CINTA TANAH AIR INDONESIA YANG DIJIWAI MANU...